Jokowi Minta Sorgum Jadi Alternatif Pangan
Kamis, 02 Juni 2022 - 16:34 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin ada alternatif pangan di Indonesia agar masyarakat Indonesia tidak tergantung pada beras dan gandum. Salah satu alternatif pangan itu adalah tanaman sorgum.
"Kita ingin banyak alternatif-alternatif, banyak pilihan-pilihan yang bisa kita kerjakan di negara kita, diversifikasi pangan, alternatif-alternatif bahan pangan, tidak hanya tergantung pada beras karena kita memiliki jagung, memiliki sagu, dan juga sebetulnya tanaman lama kita yang ketiga adalah sorgum," kata Jokowi saat meninjau Panen Sorgum di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (2/6/2022).
Alternatif pangan perlu dipikirkan karena saat ini harga pangan dunia sedang naik. "Sekarang sudah kelihatan, sekarang ini harga-harga pangan dunia semuanya naik. Oleh sebab itu harus ada rencana besar, plan negara kita menghadapi ancaman krisis pangan itu," katanya.
Jokowi menjelaskan alasan sorgum bisa menjadi alternatif pangan, karena Kabupaten Sumba Timur telah melakukan penanaman dan hasilnya cukup besar. Bahkan, menurut Jokowi, penanaman sorgum dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, khususnya Sumba Timur.
"Sudah dicoba di Kabupaten Sumba Timur, seluas 60 hektare, kita lihat sendiri hasilnya sangat baik. Secara keekonomian juga masuk, bisa merekrut banyak sekali SDM tenaga kerja kita. Dan hasilnya per hektare per tahun bersih kurang lebih Rp50-an juta, ini juga sangat bagus. Artinya kalau dibagi 12, per bulan mencapai kurang lebih 4 jutaan, ini kan juga sebuah hasil yang tidak kecil," katanya.
Jokowi langsung memerintahkan kepala daerah di NTT untuk bisa memaksimalkan penanaman Sorgum didaerahnya. "Sehingga kita tidak tergantung kepada gandum, tidak tergantung pada jagung dari impor. Di sini sudah dicoba jagung kurang berhasil, coba sorgum sangat berhasil, karena memang sebelumnya sorgum sudah tumbuh baik dan ditanam oleh para petani kita di Sumba Timur dan Provinsi NTT," katanya.
Baca juga: Ini Agenda Jokowi Pada Hari Ketiga di NTT, Tinjau Pabrik Shorgum hingga Bagikan Bansos
Jokowi berharap dengan berhasilnya penanaman sorgum di NTT dapat menjadi alternatif pangan sekaligus menghasilkan devisa bagi negara. "Kita ingin setelah dari uji coba ini, sudah ketemu kendalanya apa sudah ketemu, problemnya apa sudah ketemu, kita akan perbesar tanaman sorgum ini di Provinsi NTT, dengan harapan kita miliki alternatif pangan dalam rangka menghadapi krisis pangan dunia. Kalau kita ada berlebih, ada stok, ya ga papa, justru ini yang ingin kita ekspor dan akan menghasilkan devisa bagi negara," katanya.
"Kita ingin banyak alternatif-alternatif, banyak pilihan-pilihan yang bisa kita kerjakan di negara kita, diversifikasi pangan, alternatif-alternatif bahan pangan, tidak hanya tergantung pada beras karena kita memiliki jagung, memiliki sagu, dan juga sebetulnya tanaman lama kita yang ketiga adalah sorgum," kata Jokowi saat meninjau Panen Sorgum di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (2/6/2022).
Alternatif pangan perlu dipikirkan karena saat ini harga pangan dunia sedang naik. "Sekarang sudah kelihatan, sekarang ini harga-harga pangan dunia semuanya naik. Oleh sebab itu harus ada rencana besar, plan negara kita menghadapi ancaman krisis pangan itu," katanya.
Jokowi menjelaskan alasan sorgum bisa menjadi alternatif pangan, karena Kabupaten Sumba Timur telah melakukan penanaman dan hasilnya cukup besar. Bahkan, menurut Jokowi, penanaman sorgum dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, khususnya Sumba Timur.
"Sudah dicoba di Kabupaten Sumba Timur, seluas 60 hektare, kita lihat sendiri hasilnya sangat baik. Secara keekonomian juga masuk, bisa merekrut banyak sekali SDM tenaga kerja kita. Dan hasilnya per hektare per tahun bersih kurang lebih Rp50-an juta, ini juga sangat bagus. Artinya kalau dibagi 12, per bulan mencapai kurang lebih 4 jutaan, ini kan juga sebuah hasil yang tidak kecil," katanya.
Jokowi langsung memerintahkan kepala daerah di NTT untuk bisa memaksimalkan penanaman Sorgum didaerahnya. "Sehingga kita tidak tergantung kepada gandum, tidak tergantung pada jagung dari impor. Di sini sudah dicoba jagung kurang berhasil, coba sorgum sangat berhasil, karena memang sebelumnya sorgum sudah tumbuh baik dan ditanam oleh para petani kita di Sumba Timur dan Provinsi NTT," katanya.
Baca juga: Ini Agenda Jokowi Pada Hari Ketiga di NTT, Tinjau Pabrik Shorgum hingga Bagikan Bansos
Jokowi berharap dengan berhasilnya penanaman sorgum di NTT dapat menjadi alternatif pangan sekaligus menghasilkan devisa bagi negara. "Kita ingin setelah dari uji coba ini, sudah ketemu kendalanya apa sudah ketemu, problemnya apa sudah ketemu, kita akan perbesar tanaman sorgum ini di Provinsi NTT, dengan harapan kita miliki alternatif pangan dalam rangka menghadapi krisis pangan dunia. Kalau kita ada berlebih, ada stok, ya ga papa, justru ini yang ingin kita ekspor dan akan menghasilkan devisa bagi negara," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda