Bibit Siklon Tropis 92W Terdeteksi di Laut Filipina, Apa Dampaknya ke Indonesia?
Rabu, 25 Mei 2022 - 15:40 WIB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi Bibit Siklon Tropis 92W di Laut Filipina. Foto/BMKG
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) mendeteksi Bibit Siklon Tropis 92W di Laut Filipina. BMKG pun mengingatkan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia berupa hujan sedang hingga lebat dan gelombang laut tinggi.
“Bibit Siklon Tropis 92W terpantau berada di Laut Filipina, tepatnya di 4.2°LU, 131.5°BT, bertekanan 1010 mb dengan kecepatan angin maksimum 15 knot. Bergerak perlahan ke arah barat laut,” ungkap BMKG lewat keterangan resminya, Rabu (25/5/2022).
BMKG pun memperkirakan potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah. Sementara itu, BMKG mengatakan dampak tidak langsung akan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia di antaranya potensi hujan sedang hingga lebat dalam 24 Jam ke depan terjadi di Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
Kemudian dampak tidak langsung gelombang laut tinggi 1.25-2.5 meter berpotensi terjadi di Perairan Utara Kepulauan Sangihe - Talaud, Laut Maluku bagian Utara, Perairan Utara dan Timur Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Utara Papua Barat, Perairan Utara Biak-Samudra Pasifik Utara Papua Barat.
Kemudian, gelombang laut tinggi 2.5-4.0 meter di Samudra Pasifik Utara Halmahera.
“Bibit Siklon Tropis 92W terpantau berada di Laut Filipina, tepatnya di 4.2°LU, 131.5°BT, bertekanan 1010 mb dengan kecepatan angin maksimum 15 knot. Bergerak perlahan ke arah barat laut,” ungkap BMKG lewat keterangan resminya, Rabu (25/5/2022).
BMKG pun memperkirakan potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah. Sementara itu, BMKG mengatakan dampak tidak langsung akan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia di antaranya potensi hujan sedang hingga lebat dalam 24 Jam ke depan terjadi di Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
Baca Juga
Kemudian dampak tidak langsung gelombang laut tinggi 1.25-2.5 meter berpotensi terjadi di Perairan Utara Kepulauan Sangihe - Talaud, Laut Maluku bagian Utara, Perairan Utara dan Timur Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Utara Papua Barat, Perairan Utara Biak-Samudra Pasifik Utara Papua Barat.
Kemudian, gelombang laut tinggi 2.5-4.0 meter di Samudra Pasifik Utara Halmahera.
(rca)
tulis komentar anda