Airlangga-AHY Bisa Jadi Solusi untuk Meredam Polarisasi di Pilpres 2024
Sabtu, 07 Mei 2022 - 17:42 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (7/5/2022). Foto/Ist
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Keduanya bertemu di rumah dinas Airlangga, di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (7/5/2022).
Baca juga: Airlangga dan AHY Main Tebak-tebakan, Jawabannya Bikin Ketawa Anak SBY
Pengamat politik Adi Prayitno menilai, kedua nama tersebut bisa menjadi pilihan untuk mengurangi polarasasi "cebong" dan "kadrun" yang selama ini menghiasi wajah politik nasional Indonesia.
"Bisa saja Airlangga dan AHY itu mengurangi polarisasi. Keduanya tidak masuk dalam lingkungan itu," ujar Adi.
Adi mengungkapkan, Pilpres 2024 perlu sosok-sosok yang bisa maju sebagai calon alternatif, sebab polarisasi politik masih terasa hingga saat ini. Polarisasi cebong-kadrun itu berada dalam tiga nama yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
"Muncul nama-nama lain, seperti Airlangga dan AHY ini bisa menjadi daya tawar atau obat tawar," kata Adi.
Meski demikian, nama nama alternatif itu masih bisa berubah. Adi menilai, silahturami AH dan AHY tidak lepas hasil lembaga survei terkait elektabilitas calon presiden pada Pilpres 2024.
"Tapi sejauh ini kan belum ada kejelasan apakah Airlangga Hartarto atau AHY akan berkoalisi dengan siapa," ucapnya
Menurut Adi, silaturahmi politik antarkedua pimpinan partai politik itu hal yang wajar, apalagi menjelang Pemilu 2024 yang tinggal tersisa 2 tahun lagi.
"Mungkin kegiatan-kegiatan seperti ini (silaturahmi politik) akan terus dilakukan," tutupnya.
Baca juga: Airlangga dan AHY Main Tebak-tebakan, Jawabannya Bikin Ketawa Anak SBY
Pengamat politik Adi Prayitno menilai, kedua nama tersebut bisa menjadi pilihan untuk mengurangi polarasasi "cebong" dan "kadrun" yang selama ini menghiasi wajah politik nasional Indonesia.
"Bisa saja Airlangga dan AHY itu mengurangi polarisasi. Keduanya tidak masuk dalam lingkungan itu," ujar Adi.
Adi mengungkapkan, Pilpres 2024 perlu sosok-sosok yang bisa maju sebagai calon alternatif, sebab polarisasi politik masih terasa hingga saat ini. Polarisasi cebong-kadrun itu berada dalam tiga nama yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
"Muncul nama-nama lain, seperti Airlangga dan AHY ini bisa menjadi daya tawar atau obat tawar," kata Adi.
Meski demikian, nama nama alternatif itu masih bisa berubah. Adi menilai, silahturami AH dan AHY tidak lepas hasil lembaga survei terkait elektabilitas calon presiden pada Pilpres 2024.
"Tapi sejauh ini kan belum ada kejelasan apakah Airlangga Hartarto atau AHY akan berkoalisi dengan siapa," ucapnya
Menurut Adi, silaturahmi politik antarkedua pimpinan partai politik itu hal yang wajar, apalagi menjelang Pemilu 2024 yang tinggal tersisa 2 tahun lagi.
"Mungkin kegiatan-kegiatan seperti ini (silaturahmi politik) akan terus dilakukan," tutupnya.
(maf)
tulis komentar anda