Jejak Politik Rhoma Irama yang Disebut Kembali Gabung Partai Golkar
Selasa, 26 April 2022 - 18:14 WIB
Namun Rhoma Irama Irama akhirnya mengundurkan diri dari PPP karena tingginya tekanan politik di era Orde Baru. Rhoma yang kembali fokus bermusik perlahan-lahan merapat ke pemerintah Orde Baru. Pada 1992, Sang Raja Dangdut tepilih menjadi anggota MPR sebagai utusan golongan seniman dan artis. Rhoma duduk di MPR hingga 1997.
Rhoma akhirnya memutuskan bergabung dengan Partai Golkar pada 1996. Ia pun tercatat sebagai calon anggota legislatif (caleg). Rhoma pun berhasil duduk di DPR RI dari Fraksi Golkar. Namun setelah pemerintahan Orde Baru berakhir, Rhoma Irama juga tidak aktif lagi di Golkar. Pada 2008, ia kembali bergabung dengan PPP.
Perhatian publik tersedot ke Rhoma Irama ketika ia menyatakan siap maju menjadi calon presiden (capres) pada 2013. Pelantun lagu 'Judi' itu merapat ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang didirikan oleh tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Ketum PKB Muhaimin Iskandar rajin berkeliling daerah mengenalkan Rhoma Irama sebagai capres.
Dalam setiap kunjungan ke daerah, Rhoma selalu mengajak para penggemarnya untuk membesarkan PKB agar ia bisa maju menjadi capres 2014. "Begitu juga kalau setuju Rhoma Irama jadi capres, dia harus membesarkan PKB," ujar Rhoma di Bandung, Jawa Barat, Kamis (25/7/2013) malam.
Namun, niat pencapresan Rhoma Irama tidak tercapai. PKB akhirnya merapat ke pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang diusung oleh PDIP. Seperti diketahui, Jokowi-JK akhirnya memenangkan Pilpres 2014 mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Selepas gagal maju menjadi capres 2014, setahun kemudian Rhoma Irama mendirikan Partai Idaman. Menurutnya, Partai Idaman didirikan untuk menampilkan wajah Islam yang berbeda. Sebab, selama ini Islam di-stigma sebagai agama yang keras. "Islam lebih banyak dikenal karena terorisme dan ekstremisme. Kami ingin hapus phobia tentang Islam," kata Rhoma Irama kepada media pada 11 Juli 2015.
Rhoma kembali bermanuver setelah partainya tidak lolos sebagai parpol peserta Pemilu 2019. Ia dan kader Partai Idaman bergabung masuk ke Partai Amanat Nasional (PAN).
""Selamat datang Bang Haji Rhoma Irama, Ketum Partai Idaman, untuk bergabung di PAN. Semoga bersinergi dalam perjuangan politik, memberi manfaat untuk kejayaan NKRI," tulis Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi dalam unggahan di akun Instagramnya pada 11 Mei 2018.
Pasca Pemilu 2019, Rhoma tidak sering terlihat dalam aktivitas politik. Ia lebih banyak bermusik. Hingga, Senin (25/4/2022) kemarin, Rhoma hadir di Buka Puasa Bersama PPK Kosgoro 57, organisasi sayap Partai Golkar. Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto pun menyambut kembalinya Pak Haji ke rumah beringin.
Rhoma akhirnya memutuskan bergabung dengan Partai Golkar pada 1996. Ia pun tercatat sebagai calon anggota legislatif (caleg). Rhoma pun berhasil duduk di DPR RI dari Fraksi Golkar. Namun setelah pemerintahan Orde Baru berakhir, Rhoma Irama juga tidak aktif lagi di Golkar. Pada 2008, ia kembali bergabung dengan PPP.
Perhatian publik tersedot ke Rhoma Irama ketika ia menyatakan siap maju menjadi calon presiden (capres) pada 2013. Pelantun lagu 'Judi' itu merapat ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang didirikan oleh tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Ketum PKB Muhaimin Iskandar rajin berkeliling daerah mengenalkan Rhoma Irama sebagai capres.
Dalam setiap kunjungan ke daerah, Rhoma selalu mengajak para penggemarnya untuk membesarkan PKB agar ia bisa maju menjadi capres 2014. "Begitu juga kalau setuju Rhoma Irama jadi capres, dia harus membesarkan PKB," ujar Rhoma di Bandung, Jawa Barat, Kamis (25/7/2013) malam.
Namun, niat pencapresan Rhoma Irama tidak tercapai. PKB akhirnya merapat ke pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang diusung oleh PDIP. Seperti diketahui, Jokowi-JK akhirnya memenangkan Pilpres 2014 mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Selepas gagal maju menjadi capres 2014, setahun kemudian Rhoma Irama mendirikan Partai Idaman. Menurutnya, Partai Idaman didirikan untuk menampilkan wajah Islam yang berbeda. Sebab, selama ini Islam di-stigma sebagai agama yang keras. "Islam lebih banyak dikenal karena terorisme dan ekstremisme. Kami ingin hapus phobia tentang Islam," kata Rhoma Irama kepada media pada 11 Juli 2015.
Rhoma kembali bermanuver setelah partainya tidak lolos sebagai parpol peserta Pemilu 2019. Ia dan kader Partai Idaman bergabung masuk ke Partai Amanat Nasional (PAN).
""Selamat datang Bang Haji Rhoma Irama, Ketum Partai Idaman, untuk bergabung di PAN. Semoga bersinergi dalam perjuangan politik, memberi manfaat untuk kejayaan NKRI," tulis Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi dalam unggahan di akun Instagramnya pada 11 Mei 2018.
Pasca Pemilu 2019, Rhoma tidak sering terlihat dalam aktivitas politik. Ia lebih banyak bermusik. Hingga, Senin (25/4/2022) kemarin, Rhoma hadir di Buka Puasa Bersama PPK Kosgoro 57, organisasi sayap Partai Golkar. Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto pun menyambut kembalinya Pak Haji ke rumah beringin.
(abd)
tulis komentar anda