Panglima TNI dan Kapolri Minta Warga Jawa Timur Patuhi Protokol Kesehatan
Jum'at, 19 Juni 2020 - 21:37 WIB
JAWA TIMUR - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, bersama Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis meminta masyarakat Jawa Timur disiplin menjalankan protokol kesehatan Covid-19. Hal itu disampaikan Panglima TNI dan Kapolri saat memimpin langsung rapat penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Timur yang berlangsung di ruang rapat Perwira Lanudal Juanda Surabaya, Jumat (19/6/2020).
Dalam rapat tersebut, Panglima TNI dan Kapolri mendengarkan penjelasan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait keadaan terkini dan perkembangan serta kerja sama yang telah terjalin antara TNI, Polri serta Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menangani Pandemi Covid-19.
Seperti diketahui, TNI bersama Polri mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membantu Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mendisiplinkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan di fasilitas-fasilitas publik selama masa transisi. (Baca juga: Update Corona: Positif 43.803 Orang, 17.349 Sembuh dan 2.373 Meninggal)
Wakil Ketua PWNU Jawa Timur KH. Anwar Iskandar menyampaikan ucapan banyak terima kasih kepada TNI dan Polri yang telah menunjukan perhatian yang besar dalam penanganan Pandemi Covid-19 ini. PSBB Surabaya Raya telah berakhir, 18 Juni 2020, Jatim mencatatkan angka penambahan kasus positif tertinggi di Indonesia. Fakta tersebut harus dijadikan dasar dan pertimbangan oleh Forkopimda Jatim untuk mengawal proses transisi ini.
Menanggapi hal tersebut, Kapolri mengajak semua pihak untuk bekerja sama menjalankan disiplin protokol kesehatan. ”Harus diingat bahwa kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan menjadi kunci keberhasilan mengendalikan pandemi,” kata Kapolri. (Baca juga: Doni Monardo: Jaga Jarak Mudah Diucapkan, tapi Sulit Dilakukan)
Panglima TNI menyampaikan Jawa Timur khususnya Surabaya harus serius dalam menangani tantangan Pandemi Covid-19. Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ini menilai perlunya sosialisasi yang masif terhadap masyarakat terkait disiplin protokol kesehatan. “Jangan sampai karena PSBB telah berakhir, masyarakat berfikir bahwa Covid-19 telah selesai. Ini yang harus selalu diingatkan kepada masyarakat agar selalu menjalankan disiplin protokol kesehatan dalam masa transisi menuju normal baru,” kata Panglima TNI.
Panglima TNI dan Kapolri berharap agar seluruh satuan kewilayahan TNI dan Polri, Kodam, Koarmada, Koops dan Polda beserta jajarannya, saling sinergi dan mampu berkolaborasi bersama Pemda, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, termasuk pihak swasta untuk bersama-sama mencari solusi terbaik bagi penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Timur.
Panglima TNI menambahkan, para tokoh masyarakat adalah panutan dan menjadi rujukan dari masyarakat luas. Oleh karena itu Panglima TNI meminta agar para tokoh juga memberi pemahaman kepada masyarakat luas. “Jaga jarak aman, gunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, jangan menyentuh mata, hidung, dan muka sebelum mencuci tangan. Gencarkan sosialisasi protokol kesehatan menggunakan kearifan lokal khas jawatimuran, agar pesan dapat sampai kepada masyarakat,” katanya. (Baca juga: Jubir Corona: Kasus di Sejumlah Provinsi Terkendali meski Ada Penambahan)
Diakhir tanggapannya Panglima TNI menyampaikan ucapkan terima kasih dan Panglima TNI berharap agar Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Timur dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, tentunya dengan dukungan semua pihak. “Karena dengan upaya bersama yang tidak mengenal lelah, kita akan mampu mengendalikan pandemi, dengan semangat berkorban sebagaimana telah dicontohkan oleh para pendahulu kita, arek-arek Suroboyo,” ucap Panglima TNI.
Hadir mendampingi Panglima TNI dan Kapolri dalam kesempatan tersebut Pangkogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidarus, Asops Panglima TNI, Aslog Panglima TNI, Asops Kapolri, Kadivpropam Polri, Kadiv Humas Polri, Pangdam V/Brawijaya dan Kapolda Jawa Timur serta segenap Pejabat TNI Polri lainnya.
Dalam rapat tersebut, Panglima TNI dan Kapolri mendengarkan penjelasan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait keadaan terkini dan perkembangan serta kerja sama yang telah terjalin antara TNI, Polri serta Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menangani Pandemi Covid-19.
Seperti diketahui, TNI bersama Polri mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membantu Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mendisiplinkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan di fasilitas-fasilitas publik selama masa transisi. (Baca juga: Update Corona: Positif 43.803 Orang, 17.349 Sembuh dan 2.373 Meninggal)
Wakil Ketua PWNU Jawa Timur KH. Anwar Iskandar menyampaikan ucapan banyak terima kasih kepada TNI dan Polri yang telah menunjukan perhatian yang besar dalam penanganan Pandemi Covid-19 ini. PSBB Surabaya Raya telah berakhir, 18 Juni 2020, Jatim mencatatkan angka penambahan kasus positif tertinggi di Indonesia. Fakta tersebut harus dijadikan dasar dan pertimbangan oleh Forkopimda Jatim untuk mengawal proses transisi ini.
Menanggapi hal tersebut, Kapolri mengajak semua pihak untuk bekerja sama menjalankan disiplin protokol kesehatan. ”Harus diingat bahwa kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan menjadi kunci keberhasilan mengendalikan pandemi,” kata Kapolri. (Baca juga: Doni Monardo: Jaga Jarak Mudah Diucapkan, tapi Sulit Dilakukan)
Panglima TNI menyampaikan Jawa Timur khususnya Surabaya harus serius dalam menangani tantangan Pandemi Covid-19. Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ini menilai perlunya sosialisasi yang masif terhadap masyarakat terkait disiplin protokol kesehatan. “Jangan sampai karena PSBB telah berakhir, masyarakat berfikir bahwa Covid-19 telah selesai. Ini yang harus selalu diingatkan kepada masyarakat agar selalu menjalankan disiplin protokol kesehatan dalam masa transisi menuju normal baru,” kata Panglima TNI.
Panglima TNI dan Kapolri berharap agar seluruh satuan kewilayahan TNI dan Polri, Kodam, Koarmada, Koops dan Polda beserta jajarannya, saling sinergi dan mampu berkolaborasi bersama Pemda, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, termasuk pihak swasta untuk bersama-sama mencari solusi terbaik bagi penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Timur.
Panglima TNI menambahkan, para tokoh masyarakat adalah panutan dan menjadi rujukan dari masyarakat luas. Oleh karena itu Panglima TNI meminta agar para tokoh juga memberi pemahaman kepada masyarakat luas. “Jaga jarak aman, gunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, jangan menyentuh mata, hidung, dan muka sebelum mencuci tangan. Gencarkan sosialisasi protokol kesehatan menggunakan kearifan lokal khas jawatimuran, agar pesan dapat sampai kepada masyarakat,” katanya. (Baca juga: Jubir Corona: Kasus di Sejumlah Provinsi Terkendali meski Ada Penambahan)
Diakhir tanggapannya Panglima TNI menyampaikan ucapkan terima kasih dan Panglima TNI berharap agar Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Timur dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, tentunya dengan dukungan semua pihak. “Karena dengan upaya bersama yang tidak mengenal lelah, kita akan mampu mengendalikan pandemi, dengan semangat berkorban sebagaimana telah dicontohkan oleh para pendahulu kita, arek-arek Suroboyo,” ucap Panglima TNI.
Hadir mendampingi Panglima TNI dan Kapolri dalam kesempatan tersebut Pangkogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidarus, Asops Panglima TNI, Aslog Panglima TNI, Asops Kapolri, Kadivpropam Polri, Kadiv Humas Polri, Pangdam V/Brawijaya dan Kapolda Jawa Timur serta segenap Pejabat TNI Polri lainnya.
(cip)
tulis komentar anda