Soal Investasi Bodong, Bareskrim: Para Pelaku Gigih untuk Meyakinkan Korbannya
Senin, 18 April 2022 - 19:34 WIB
JAKARTA - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bersama pemangku kepentingan lain terus melakukan upaya pencegahan agar masyarakat tidak terjebak dalam investasi bodong. Saat ini masyarakat ramai dengan investasi bodong berupa Binary Option dan Robot Trading.
Baca juga: Waspadalah! Investasi Bodong Bisa Timbulkan Perceraian
Penyidik Madya Dittipidsiber Bareskrim Polri, Kombes Pol Alfis Suhaili menyatakan, masih banyak masyarakat Indonesia yang terjerumus dalam investasi abal-abal tersebut. Menurutnya, rayuan dari para afiliator membuat korban tertarik untuk menginvestasikan uang mereka.
"Segigih-gigihnya kita melakukan pencegahan, para pelaku juga gigih sekali untuk meyakinkan," kata Alfis dalam talk show yang digelar PPATK, Senin (18/4/2022).
Alfis menjelaskan, meski masyarakat telah diberikan pemahaman tentang indikasi investasi bodong, namun para pelaku juga melakukan segala upaya untuk meyakinkan korban bergabung dengan investasi tersebut.
"Kita melakukan pencegahan dan pelaku meyakinkan korban itu juga sama-sama kerasnya," ucapnya.
Terkait penanganan investasi bodong, Alfish menyatakan untuk saat ini tupoksi Bareskrim berada di jalur paling belakang. Mereka akan melakukan pergerakan jika sudah ada korban yang melapor. "Setelah ada korban kami bekerja," ujarnya.
Baca juga: Waspadalah! Investasi Bodong Bisa Timbulkan Perceraian
Penyidik Madya Dittipidsiber Bareskrim Polri, Kombes Pol Alfis Suhaili menyatakan, masih banyak masyarakat Indonesia yang terjerumus dalam investasi abal-abal tersebut. Menurutnya, rayuan dari para afiliator membuat korban tertarik untuk menginvestasikan uang mereka.
"Segigih-gigihnya kita melakukan pencegahan, para pelaku juga gigih sekali untuk meyakinkan," kata Alfis dalam talk show yang digelar PPATK, Senin (18/4/2022).
Alfis menjelaskan, meski masyarakat telah diberikan pemahaman tentang indikasi investasi bodong, namun para pelaku juga melakukan segala upaya untuk meyakinkan korban bergabung dengan investasi tersebut.
"Kita melakukan pencegahan dan pelaku meyakinkan korban itu juga sama-sama kerasnya," ucapnya.
Terkait penanganan investasi bodong, Alfish menyatakan untuk saat ini tupoksi Bareskrim berada di jalur paling belakang. Mereka akan melakukan pergerakan jika sudah ada korban yang melapor. "Setelah ada korban kami bekerja," ujarnya.
(maf)
tulis komentar anda