Ade Armando Dihajar Massa, MUI: Amar Ma'ruf Tidak Boleh Anarkistis apalagi Mengancam Jiwa
Selasa, 12 April 2022 - 16:07 WIB

Anggota polisi mengevakuasi Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Ade Armando dari massa aksi 11 April di kawasan gedung DPR, Jakarta, Senin (11/4/2022). FOTO/MPI/ALDHI CANDRA
JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Islam ( MUI ) Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh mengaku prihatin atas apa yang dialami Dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando di lokasi demo 11 April 2022 sekitaran Gedung DPR, Jakarta. Ade Armando dikeroyok massa dan dilucuti celananya.
"Kita prihatin atas insiden tersebut. Semoga lekas sembuh. Kegiatan penyampaian pendapat mahasiswa sebagai kekuatan kontrol harus dijaga kemurniannya jangan ternoda oleh tindak anarki," kata Niam saat dihubungi MNC Portal, Selasa,(12/04/2022).
Untuk diketahui, video pengeroyokan Ade Armando beredar luas di media sosial. Dalam video terdengar beberapa orang mengucapkan kalimat tauhid 'laa ilaaha illallah' dan sorakan "halal" darah Ade Armando untuk dibunuh.
Niam menjelaskan, dalam ajaran Islam menegakkan keadilan semestinya menggunakan cara-cara yang baik dan tidak anarkistis.
"Dalam Islam, amar ma'ruf itu harus dilakukan dengan cara-cara yang makruf, tidak boleh anarkis, apalagi mengancam jiwa," katanya.
"Kita prihatin atas insiden tersebut. Semoga lekas sembuh. Kegiatan penyampaian pendapat mahasiswa sebagai kekuatan kontrol harus dijaga kemurniannya jangan ternoda oleh tindak anarki," kata Niam saat dihubungi MNC Portal, Selasa,(12/04/2022).
Untuk diketahui, video pengeroyokan Ade Armando beredar luas di media sosial. Dalam video terdengar beberapa orang mengucapkan kalimat tauhid 'laa ilaaha illallah' dan sorakan "halal" darah Ade Armando untuk dibunuh.
Niam menjelaskan, dalam ajaran Islam menegakkan keadilan semestinya menggunakan cara-cara yang baik dan tidak anarkistis.
"Dalam Islam, amar ma'ruf itu harus dilakukan dengan cara-cara yang makruf, tidak boleh anarkis, apalagi mengancam jiwa," katanya.
Lihat Juga :