Survei Indikator: Elektabilitas Pasangan Prabowo-Ganjar Tembus 51,1%

Minggu, 03 April 2022 - 19:49 WIB
Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo menjadi nama yang paling unggul dalam simulasi dua pasangan dan bisa meraup 51,1%. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Dalam survei nasional, Indikator Politik Indonesia melakukan sejumlah simulasi nama calon presiden ( capres ) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilu 2024. Hasilnya, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo menjadi nama yang paling unggul dalam simulasi dua pasangan dan bisa meraup 51,1%.

Namun, Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi melihat bahwa pada simulasi 3 pasangan calon (paslon), di mana 3 nama capres unggulan dipasangkan dengan capres lainnya, belum ada nama yang dominan atau di bawah 50%. Seperti Anies–AHY (27.4%) vs Ganjar–Erick (32.2%) vs Prabowo–Puan (28.7%); Anies–AHY (27.1%) vs Ganjar–Airlangga (29.7%) vs Prabowo–Erick (31%); Anies–AHY (29.2%) Vs Ganjar – Puan (26.9%) Vs Prabowo–Erick (31.8%); dan Anies–Erick (26.2%) vs Ganjar–Airlangga (31.2%) vs Prabowo–Puan (29.4%).

"Poinnya, sejauh ini, karena capres tidak ada yang dominan, cawapres menjadi penting, tetapi cawapres yang ada kontribusinya beda-beda, ada yang kontribusinya lumayan, ada yang kontribusinya enggak jauh berbeda," kata Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei daring yang bertajuk 'Trust Terhadap Institusi Politik, Isu-isu Terakhir dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu Serentak 2024', Minggu (3/4/2022).

Baca juga: Prabowo Masih Ungguli Ganjar dan Anies tapi Tren Elektabilitasnya Menurun

"Tapi overall, enggak jauh berbeda di banding perolehan, Ganjar, Anies atau Prabowo secara perorangan. Meskipun ada sumbangan dari cawapres tapi sumbangan itu belum terlalu maksimal entah buat Ganjar, Anies atau Pak Prabowo," katanya.



Begitu juga pada simulasi dua pasangan nama. Tahap pertama memasangkan 3 nama capres teratas dengan nama capres lainnya. Yakni, Anies–Erick (41,1%) vs Prabowo–Puan (38,9%); Ganjar-Erick (41,8%) vs Prabowo–Puan (39%); Ganjar–Puan (33,1%) vs Prabowo–Erick (47,5%); dan Ganjar-Anies (44,1%) vs Prabowo–Erick (39,7%).

"Simulasi 2 pasang, artinya partai mengerucut pada dua pasangan ini, lagi-lagi, dua pasang sekali pun tidak ada pasangan yang mendapatkan 50%, 20%-an masyarakat tidak tahu disodorkan pilihan semacam ini. Ini PR bahwa Belanda masih jauh, pemilu masih 2 tahun lagi, dengan asumsi pemilu tidak ditunda," kata Burhan.

Baca juga: Deklarasi Dukung Ganjar-Puan untuk Pilpres 2024 Digelar di Papua Barat

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More