Jokowi Marah ke Menteri, Amien Rais: Dia Lagi Marahi Dirinya Sendiri
Minggu, 03 April 2022 - 03:41 WIB
TANGERANG - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais buka suara terkait aksi Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) yang memarahi menterinya. Menurut dia, tindakan itu ibarat Presiden Jokowi tengah memarahi dirinya sendiri.
Dijelaskan Amien Rais, lebih dulu awal mula dirinya melihat kejadian di mana Jokowi tengah memarahi menteri sebanyak dua kali yang diakui terjadi di Jakarta dan Bali.
“Nah, Presiden ketika marah-marah (kepada menterinya), sebenarnya dia sedang memarahi dirinya sendiri," ujarnya dikutip dari Kanal Youtube Amien Rais Official, Sabtu 2 April 2022.
Ia menuturkan, tindakan Jokowi tersebut seakan lupa bahwa menteri dapat terpilih melalui keputusannya.
“Dia (Jokowi) jengkel, dia marah, kemudian dia menghujat beberapa menterinya. Kemudian dia menghujat para pejabat tinggi yang lain tanpa menyadari yang milih menteri kan dia," paparnya.
Mantan Ketua MPR RI ini juga mengaku, heran mengetahui hal tersebut. Dia mengatakan, pemimpin perlu mendapat masukan terkait kriteria menteri.
Hal ini agar kedepannya dari menteri yang dipilih bisabenar-benar tepat sesuai keahliannya.
"Supaya yang dipilih itu first class quality, jangan yang kaleng-kaleng, jangan yang abal-abal. Jadi tolong sesuai keahliannya, kemudian track record-nya dilihat dan lain-lain,” tandasnya.
Dijelaskan Amien Rais, lebih dulu awal mula dirinya melihat kejadian di mana Jokowi tengah memarahi menteri sebanyak dua kali yang diakui terjadi di Jakarta dan Bali.
“Nah, Presiden ketika marah-marah (kepada menterinya), sebenarnya dia sedang memarahi dirinya sendiri," ujarnya dikutip dari Kanal Youtube Amien Rais Official, Sabtu 2 April 2022.
Ia menuturkan, tindakan Jokowi tersebut seakan lupa bahwa menteri dapat terpilih melalui keputusannya.
“Dia (Jokowi) jengkel, dia marah, kemudian dia menghujat beberapa menterinya. Kemudian dia menghujat para pejabat tinggi yang lain tanpa menyadari yang milih menteri kan dia," paparnya.
Mantan Ketua MPR RI ini juga mengaku, heran mengetahui hal tersebut. Dia mengatakan, pemimpin perlu mendapat masukan terkait kriteria menteri.
Hal ini agar kedepannya dari menteri yang dipilih bisabenar-benar tepat sesuai keahliannya.
"Supaya yang dipilih itu first class quality, jangan yang kaleng-kaleng, jangan yang abal-abal. Jadi tolong sesuai keahliannya, kemudian track record-nya dilihat dan lain-lain,” tandasnya.
(mhd)
tulis komentar anda