Menteri Bahlil Akui Inovasi Fraksi PKB Sampaikan Kondisi Kekinian

Rabu, 30 Maret 2022 - 22:21 WIB
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Fraksi PKB kembali menggelar diskusi publik yang dihadiri oleh narasumber yang kompeten. Di antaranya, hadir Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai keynote speaker, Ketua Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal, Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subchi, Ketua Umum Perbanas Kartika Wirjoatmojo, Ketua Komtap Bidang Pengembangan Investasi Daerah Reza Maspaitella dan sejumlah narasumber lainnya.

Baca juga: PKB Masuk Tiga Besar, Wakil Sekretaris PKB DKI: Hasil Survei Ini Memompa Semangat Kader

Dalam diskusi yang bertajuk 'Menangkap Peluang Investasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi', Menteri Bahlil melemparkan pujiannya kepada Fraksi PKB yang telah menggelar diskusi tersebut.



Menurutnya, diskusi ini menunjukkan bahwa Fraksi PKB selalu berinovasi dan berevolusi dalam menyampaikan kondisi kekinian.

"Saya menganggap diskusi ini sangat strategis, ini menunjukkan bahwa fraksi PKB selalu berinovasi dan berevolusi terus untuk bagaimana menyampaikan tentang kondisi kekinian dan apa yang dilakukan ke depan dengan strategi dan saya pikir ini sesuatu yang bagus kalau dilakukan secara rutin," kata Bahlil di ruang rapat Delegasi Nusantara V, Senayan, Jakarta, Rabu (30/3/2022).

Sementara itu, Ketua Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal menekankan, kebangkitan ekonomi pascapandemi perlu kerja ekstra, terutama bagaimana penguatan PDB (produk domestik bruto) Indonesia, sehingga Indonesia menjadi yang terdepan.

"Sehingga apa yang kita harapkan Indonesia salah satu negara yang energi market terdepan dibanding dengan negara-negara lain, itu sedikit lagi kalau kita bisa menata dan mengelola negara dengan benar, kita akan menjadi terdepan dan bisa setara dengan negara-negara lain, negara maju," ucap Cucun di kesempatan sama.

Namun demikian, Cucun mengakui bahwa tantangan ke depan bukan hal yang mudah, kini semua negara merasakan bagaimana untuk mengendalikan inflasi karena faktor komoditas, juga faktor global karena ada eskalasi di salah satu benua (Rusia-Ukraina) yang ini menurutnya bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Kita menyaksikan Rusia dengan Ukraina, yang ini bukan waktu yang sangat cepat untuk diselesaikan dan dampaknya sudah kita rasakan di energi, terutama di sektor migas, ini karena negara itu merupakan produsen juga dan kontributor untuk sebagian belahan dunia yang ini akan akan menjadi satu goncangan bagi ekonomi seluruh dunia bukan hanya Indonesia," terang Cucun.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More