Survei SMRC: Masyarakat Nilai Kondisi Politik Cenderung Negatif 3 Tahun Terakhir
Rabu, 30 Maret 2022 - 16:29 WIB
JAKARTA - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyampaikan penilaian warga atas kondisi politik Indonesia dalam tiga tahun terakhir. Dalam temuan itu, masyarakat menilai kondisi politik Tanah Air cenderung negatif.
Hal itu berdasarkan hasil survei SMRC bertajuk “Kondisi Ekonomi-Politik dan Kinerja Pemerintah: Evaluasi Publik Nasional” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, Rabu (30/3/2022).
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan bahwa ada 32,6% publik yang menilai kondisi politik pada umumnya sekarang baik atau sangat baik. Sementara yang menilai negatif sebanyak 23,5%.
"Ada 33,8% yang menyatakan keadaan politik sekarang sedang saja. Sangat buruk 3,8% dan sangat baik 2,7%," ujar dia dalam presentasinya.
Deni menjelaskan bahwa penilaian positif atas kondisi politik ini mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir, dari 41% pada survei September 2019 menjadi 32,6%.
“Sebaliknya, yang menilai keadaan politik sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk mengalami peningkatan dari 14,5% pada September 2019 menjadi 23,5% pada Maret 2022,” jelas Deni.
Survei ini dilakukan pada 1.220 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling terhadap keseluruhan populasi atau warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih, yakni mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1027 atau 84%. Sebanyak 1.027 responden ini yang dianalisis.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ±3,12% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Wawancara terhadap responden dilakukan secara tatap muka pada 13-20 Maret 2022.
Hal itu berdasarkan hasil survei SMRC bertajuk “Kondisi Ekonomi-Politik dan Kinerja Pemerintah: Evaluasi Publik Nasional” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, Rabu (30/3/2022).
Baca Juga
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan bahwa ada 32,6% publik yang menilai kondisi politik pada umumnya sekarang baik atau sangat baik. Sementara yang menilai negatif sebanyak 23,5%.
"Ada 33,8% yang menyatakan keadaan politik sekarang sedang saja. Sangat buruk 3,8% dan sangat baik 2,7%," ujar dia dalam presentasinya.
Deni menjelaskan bahwa penilaian positif atas kondisi politik ini mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir, dari 41% pada survei September 2019 menjadi 32,6%.
“Sebaliknya, yang menilai keadaan politik sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk mengalami peningkatan dari 14,5% pada September 2019 menjadi 23,5% pada Maret 2022,” jelas Deni.
Survei ini dilakukan pada 1.220 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling terhadap keseluruhan populasi atau warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih, yakni mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1027 atau 84%. Sebanyak 1.027 responden ini yang dianalisis.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ±3,12% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Wawancara terhadap responden dilakukan secara tatap muka pada 13-20 Maret 2022.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda