BNPT Gandeng PBNU Berantas Radikalisme dan Terorisme
Selasa, 29 Maret 2022 - 18:39 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menerima kunjungan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar. Pertemuan di Kantor PBNU di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat tersebut membahas isu radikalisme dan terorisme.
"PBNU bersama BNPT ingin bekerjasama untuk menanggulangi radikalisme dan terorisme sebagai satu prasyarat untuk membangun dan mengembangkan peradaban Indonesia dan peradaban manusia pada umumnya,”ujar Gus Yahya Selasa (29/03/2022).
Gus Yahya mengatakan dalam kerja sama ini akan ditindaklanjuti oleh lembaga-lembaga banom terkait, yaitu Lembaga Bahstul Masail (LBM), Lambaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), dan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam).
Sementara itu, Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar mengatakan nilai-nilai radikalisme, terorisme, dan semua kekerasan yang mengatasnamakan agama dapat dinetralisir dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh NU. Salah satunya adalah nilai kebangsaan yang tercermin dalam jargon Hubbul Wathan Minal Iman (nasionalisme bagian dari iman).
"Nilai-nilai yang diajarkan Nahdlatul Ulama (NU) selama ini digunakan BNPT untuk menjadi role model yang kami tawarkan kepada kelompok-kelompok yang melakukan kekerasan atas nama agama,"tutur dia.
Boy berharap jangan sampai Islam di Indonesia diubah oleh kelompok-kelompok yang ingin mendirikan negara Islam. Hasil diskusi tersebut, kata Boy juga akan ditindaklanjuti dengan berbagai kerja sama dalam agenda-agenda ke depan.
“Mudah-mudahan semangat PBNU dan BNPT untuk membangun peradaban Indonesia yang harmoni yang dilaksanakan secara bersama-sama,”ujar Boy Rafli.
"PBNU bersama BNPT ingin bekerjasama untuk menanggulangi radikalisme dan terorisme sebagai satu prasyarat untuk membangun dan mengembangkan peradaban Indonesia dan peradaban manusia pada umumnya,”ujar Gus Yahya Selasa (29/03/2022).
Gus Yahya mengatakan dalam kerja sama ini akan ditindaklanjuti oleh lembaga-lembaga banom terkait, yaitu Lembaga Bahstul Masail (LBM), Lambaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), dan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam).
Sementara itu, Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar mengatakan nilai-nilai radikalisme, terorisme, dan semua kekerasan yang mengatasnamakan agama dapat dinetralisir dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh NU. Salah satunya adalah nilai kebangsaan yang tercermin dalam jargon Hubbul Wathan Minal Iman (nasionalisme bagian dari iman).
"Nilai-nilai yang diajarkan Nahdlatul Ulama (NU) selama ini digunakan BNPT untuk menjadi role model yang kami tawarkan kepada kelompok-kelompok yang melakukan kekerasan atas nama agama,"tutur dia.
Boy berharap jangan sampai Islam di Indonesia diubah oleh kelompok-kelompok yang ingin mendirikan negara Islam. Hasil diskusi tersebut, kata Boy juga akan ditindaklanjuti dengan berbagai kerja sama dalam agenda-agenda ke depan.
“Mudah-mudahan semangat PBNU dan BNPT untuk membangun peradaban Indonesia yang harmoni yang dilaksanakan secara bersama-sama,”ujar Boy Rafli.
(cip)
tulis komentar anda