Ketua DPP Partai Perindo Beberkan 3 Persoalan Teknis Penyelenggaraan Haji
Kamis, 24 Maret 2022 - 21:21 WIB
JAKARTA - Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad membeberkan tiga persoalan teknis dalam penyelenggaraan ibadah haji dari tahun ke tahun. Ketiga persoalan tersebut yakni transportasi, pemondokan, dan katering.
"Makin hari tentu makin baik karena proses evaluasi itu selalu dilakukan. Jadi pemerintah kita dalam hal ini Kementerian Agama pasti belajar dari pengalaman karena masalah hal ini berulang setiap musim haji tetapi intensitasnya sudah mulai berkurang," kata Khaliq dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia dengan tema "Menanti Kepastian Kuota Haji 2022" yang disiarkan melalui akun YouTube Partai Perindo, Kamis (24/3/2022).
Terkait transportasi, lanjut Khaliq, hal yang paling krusial itu ketika adanya keterlambatan dalam pemulangan jamaah haji ke Tanah Air. Kemudian, untuk urusan pemondokan biasanya jamaah haji ada juga yang mendapatkan wilayah di daerah terpencil dan jauh dari pusat peribadatan haji terutama di Mekkah.
Katering juga menjadi persoalan di setiap musim haji karena beberapa hal, seperti soal waktu penyajian karena prosesnya lama dan tentu menyiapkan konsumsinya juga lama. Begitu disajikan kadang-kadang sudah tidak layak konsumsi. Kemudian diubah lagi dengan cara masak nasi boks, tetapi kemudian selalu ada masalah terkait dengan persoalan penyajian.
"Jadi saya pikir tiga hal ini memang kerap menjadi masalah teknis dalam perhajian. Tetapi saya melihat, saya pernah menjadi pengawas haji di lapangan, lambat laun pelan-pelan bisa teratasi," ujar dia.
Terkait dengan penyesuaian teknis yang diikuti dengan pelonggaran protokol kesehatan pemerintah Arab Saudi seperti tidak adanya karantina, tes PCR, dan social distancing., dia menilai masyarakat perlu tetap taat terhadap prokes, terlihat dari masih digunakannya masker di ruang publik.
"Saya kira itu sudah menjadi memperhatikan aspek kesehatan karena ibadah haji itu sesungguhnya ibadah fisik, jadi bertumpu pada kesehatan fisik masing-masing," ujarnya.
"Makin hari tentu makin baik karena proses evaluasi itu selalu dilakukan. Jadi pemerintah kita dalam hal ini Kementerian Agama pasti belajar dari pengalaman karena masalah hal ini berulang setiap musim haji tetapi intensitasnya sudah mulai berkurang," kata Khaliq dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia dengan tema "Menanti Kepastian Kuota Haji 2022" yang disiarkan melalui akun YouTube Partai Perindo, Kamis (24/3/2022).
Terkait transportasi, lanjut Khaliq, hal yang paling krusial itu ketika adanya keterlambatan dalam pemulangan jamaah haji ke Tanah Air. Kemudian, untuk urusan pemondokan biasanya jamaah haji ada juga yang mendapatkan wilayah di daerah terpencil dan jauh dari pusat peribadatan haji terutama di Mekkah.
Katering juga menjadi persoalan di setiap musim haji karena beberapa hal, seperti soal waktu penyajian karena prosesnya lama dan tentu menyiapkan konsumsinya juga lama. Begitu disajikan kadang-kadang sudah tidak layak konsumsi. Kemudian diubah lagi dengan cara masak nasi boks, tetapi kemudian selalu ada masalah terkait dengan persoalan penyajian.
"Jadi saya pikir tiga hal ini memang kerap menjadi masalah teknis dalam perhajian. Tetapi saya melihat, saya pernah menjadi pengawas haji di lapangan, lambat laun pelan-pelan bisa teratasi," ujar dia.
Terkait dengan penyesuaian teknis yang diikuti dengan pelonggaran protokol kesehatan pemerintah Arab Saudi seperti tidak adanya karantina, tes PCR, dan social distancing., dia menilai masyarakat perlu tetap taat terhadap prokes, terlihat dari masih digunakannya masker di ruang publik.
"Saya kira itu sudah menjadi memperhatikan aspek kesehatan karena ibadah haji itu sesungguhnya ibadah fisik, jadi bertumpu pada kesehatan fisik masing-masing," ujarnya.
(zik)
tulis komentar anda