Ngasiman Djoyonegoro Luncurkan Buku Sabuk Pertahanan Negara Kepulauan dalam Kancah RMA
Selasa, 22 Maret 2022 - 20:52 WIB
JAKARTA - Pengamat intelijen, Ngasiman Djoyonegoro melakukan soft launching buku berjudul Sabuk Pertahanan Negara Kepulauan dalam Kancah Revolution in Military Affairs (RMA), Selasa (22/3/2022). Buku ini hadir sebagai bentuk respons penulis dalam melihat perkembangan teknologi informasi dan lingkungan strategis yang sangat cepat perubahannya.
Dalam paparannya, Ngasiman Djoyonegoro menjelaskan, salah satu konsep penting sabuk pertahanan negara kepulauan adalah dengan melakukan pengawasan secara dini dengan kekuatan matra laut dan udara. Pengawasan dini ini untuk mencegah musuh/lawan memasuki wilayah laut, udara, dan darat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kerangka
"TNI dituntut untuk terus bertransformasi sesuai perkembangan zaman. Modernisasi alutsista, peningkatan efektivitas pengorganisasian, sistem pendukung yang interoperability dan kebijakan yang adaptif tidak bisa ditawar lagi," kata Simon, panggilan akrab Ngasiman Djoyonegoro dalam soft launching di Kantor deCenter Jakarta, Selasa (22/3/2022).
Menurutnya, kehadiran buku ini sebagai bentuk respons dirinya sebagai pengamat intelijen, pertahanan dan keamanan dalam melihat perkembangan teknologi informasi dan lingkungan strategis hari-hari ini yang sangat cepat perubahannya. Kerangka Revolution in Military Affairs (RMA) dalam pengembangan militer saat ini paling relevan digunakan untuk mengadaptasi situasi yang terus berkembang.
Soft launching Buku Sabuk Pertahanan Negara Kepulauan dalam Kancah Revolution in Military Affairs (RMA) merupakan hasil kerja sama Lembaga Kajian Nawacita (LKN), deCenter, dan Gerakan Indonesia Optimis (GIO), dan PT Inti Kreasindo Nusantara (IKN). Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Umum LKN, Syamsul Hadi.
Menteri Pertahanan RI 2009-2014, Purnomo Yusgiantoro mengapresiasi peluncuran Buku Sabuk Pertahanan Negara Kepulauan dalam Kancah Revolution in Military Affairs (RMA). Buku ini bisa menjadi referensi siapa saja yang menekuni atau mempelajari dunia militer dan pertahanan.
Baca juga: Saat Terjadi Perang, Ini 2 Kapal Patroli Cepat TNI AL yang Siap Dipersenjatai Rudal
Menurut Purnomo, yang menarik dari pembahasan buku ini bukan masalah pertahanan tapi tentang Revolution in Military Affairs (RMA). "Revolusi adalah perubahan secara cepat atau radikal. Nmun RMA dapat diartikan perubahan mendasar untuk membuat suatu fondasi bagi pengembangan dan peningkatan kemampuan militer sebuah negara. Buku ini bisa menjadi acuan bersama," katanya.
Dalam paparannya, Ngasiman Djoyonegoro menjelaskan, salah satu konsep penting sabuk pertahanan negara kepulauan adalah dengan melakukan pengawasan secara dini dengan kekuatan matra laut dan udara. Pengawasan dini ini untuk mencegah musuh/lawan memasuki wilayah laut, udara, dan darat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kerangka
"TNI dituntut untuk terus bertransformasi sesuai perkembangan zaman. Modernisasi alutsista, peningkatan efektivitas pengorganisasian, sistem pendukung yang interoperability dan kebijakan yang adaptif tidak bisa ditawar lagi," kata Simon, panggilan akrab Ngasiman Djoyonegoro dalam soft launching di Kantor deCenter Jakarta, Selasa (22/3/2022).
Menurutnya, kehadiran buku ini sebagai bentuk respons dirinya sebagai pengamat intelijen, pertahanan dan keamanan dalam melihat perkembangan teknologi informasi dan lingkungan strategis hari-hari ini yang sangat cepat perubahannya. Kerangka Revolution in Military Affairs (RMA) dalam pengembangan militer saat ini paling relevan digunakan untuk mengadaptasi situasi yang terus berkembang.
Soft launching Buku Sabuk Pertahanan Negara Kepulauan dalam Kancah Revolution in Military Affairs (RMA) merupakan hasil kerja sama Lembaga Kajian Nawacita (LKN), deCenter, dan Gerakan Indonesia Optimis (GIO), dan PT Inti Kreasindo Nusantara (IKN). Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Umum LKN, Syamsul Hadi.
Menteri Pertahanan RI 2009-2014, Purnomo Yusgiantoro mengapresiasi peluncuran Buku Sabuk Pertahanan Negara Kepulauan dalam Kancah Revolution in Military Affairs (RMA). Buku ini bisa menjadi referensi siapa saja yang menekuni atau mempelajari dunia militer dan pertahanan.
Baca juga: Saat Terjadi Perang, Ini 2 Kapal Patroli Cepat TNI AL yang Siap Dipersenjatai Rudal
Menurut Purnomo, yang menarik dari pembahasan buku ini bukan masalah pertahanan tapi tentang Revolution in Military Affairs (RMA). "Revolusi adalah perubahan secara cepat atau radikal. Nmun RMA dapat diartikan perubahan mendasar untuk membuat suatu fondasi bagi pengembangan dan peningkatan kemampuan militer sebuah negara. Buku ini bisa menjadi acuan bersama," katanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda