PDIP Dorong Kepala Daerah Terapkan Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Anak
Minggu, 20 Maret 2022 - 16:14 WIB
JAKARTA - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Hasto Kristiyanto mendorong kepala dan wakil kepala daerah PDIP harus mampu mengelola desa dan kelurahan yang ramah anak dan perempuan.
"Desa dan kelurahan ramah perempuan dan peduli anak bukan hal baru di PDI Perjuangan. Ini termaktub dalam sila ketiga Pancasila tentang persatuan dan kebangsaan. Partai tidak pernah membedakan dari suku, agama, status sosial, hingga gender," kata Hasto saat menghadiri dialog interaktif dengan pimpinan daerah perempuan yang diusung dari PDIP membahas upaya mewujudkan Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (20/3/2022).
Acara ini digelar DPP PDIP bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak yang dipimpin Sri Rahayu. Hadir juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga menjadi pemateri utama. Kemudian, Ketua DPP PDIP Wiryanti Sukamdani, Wasekjen Sadarestuwati serta sejumlah anggota DPR turut hadir termasuk Selly Andriany Gantina yang menjadi moderator.
Dalam kesempatan itu, Sri Rahayu menekankan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk melaksanakan arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-48 PDI Perjuangan tahun 2022 mengenai pentingnya pembangunan Indonesia ke depan yang dimulai dari desa.
"Desa adalah ujung tombak pemerintahan yang berada di garda terdepan pelayanan publik, sekaligus tempat hidup tradisi dan adat istiadat. Desa adalah taman sari kearifan lokal nusantara serta sumber kebudayaan dan kepribadian bangsa," kata Sri Rahayu.
Sri Rahayu juga mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara keempat terbesar di dunia, dari 270.2 juta populasi, 49,5% adalah perempuan dan 30,1 % berusia anak-anak. Untuk itu, menurutnya ini adalah potensi luar biasa bagi perempuan agar terlibat langsung dalam proses pembangunan bangsa. "Perempuan harus mampu menjadi generasi penerus bangsa yang ikut bertanggungjawab memajukan bangsa dan negara ke depan," katanya.
Baca juga: Gelar Pentas Wayang, PDIP Ingatkan Politik Kekuasaan Harus Utamakan Moral
Sementara itu, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang mengatakan desa atau kelurahan yang berperspektif gender dan ramah terhadap anak harus dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintah desa, pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, berkelanjutan yang sesuai visi pembangunan Indonesia.
"Desa dan kelurahan ramah perempuan dan peduli anak bukan hal baru di PDI Perjuangan. Ini termaktub dalam sila ketiga Pancasila tentang persatuan dan kebangsaan. Partai tidak pernah membedakan dari suku, agama, status sosial, hingga gender," kata Hasto saat menghadiri dialog interaktif dengan pimpinan daerah perempuan yang diusung dari PDIP membahas upaya mewujudkan Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (20/3/2022).
Acara ini digelar DPP PDIP bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak yang dipimpin Sri Rahayu. Hadir juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga menjadi pemateri utama. Kemudian, Ketua DPP PDIP Wiryanti Sukamdani, Wasekjen Sadarestuwati serta sejumlah anggota DPR turut hadir termasuk Selly Andriany Gantina yang menjadi moderator.
Dalam kesempatan itu, Sri Rahayu menekankan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk melaksanakan arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-48 PDI Perjuangan tahun 2022 mengenai pentingnya pembangunan Indonesia ke depan yang dimulai dari desa.
"Desa adalah ujung tombak pemerintahan yang berada di garda terdepan pelayanan publik, sekaligus tempat hidup tradisi dan adat istiadat. Desa adalah taman sari kearifan lokal nusantara serta sumber kebudayaan dan kepribadian bangsa," kata Sri Rahayu.
Sri Rahayu juga mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara keempat terbesar di dunia, dari 270.2 juta populasi, 49,5% adalah perempuan dan 30,1 % berusia anak-anak. Untuk itu, menurutnya ini adalah potensi luar biasa bagi perempuan agar terlibat langsung dalam proses pembangunan bangsa. "Perempuan harus mampu menjadi generasi penerus bangsa yang ikut bertanggungjawab memajukan bangsa dan negara ke depan," katanya.
Baca juga: Gelar Pentas Wayang, PDIP Ingatkan Politik Kekuasaan Harus Utamakan Moral
Sementara itu, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang mengatakan desa atau kelurahan yang berperspektif gender dan ramah terhadap anak harus dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintah desa, pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, berkelanjutan yang sesuai visi pembangunan Indonesia.
tulis komentar anda