Jokowi Hadiri Pengukuhan GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai Mangkunegara X
Sabtu, 12 Maret 2022 - 12:46 WIB
SOLO - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menghadiri acara pengukuhan Gusti Pangeran Hario Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai Mangkunegara X melanjutkan kepemimpinan Mangkunegara IX yang mangkat pada 13 Agustus 2021. Dengan pengukuhan tersebut, secara otomatis Gusti Pangeran Hario Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo menyandang gelar sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X.
Pantauan di lokasi, jalannya pengukuhan GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo digelar sekitar pukul 10.08 WIB di Pendopo Ageng Pura Mangkunegaran. Presiden Jokowi tiba di Pura Mangkunegara sekitar pukul 11.53 WIB setelah serangkaian prosesi telah selesai dilakukan, Sabtu (12/3/2022).
Prosesi pengukuhan diawali dengan pembacaan kekancingan langsung dari permaisuri, Gusti Kanjeng Putri Prisca Marina. Setelah pembacaan kekancingan oleh Gusti Kanjeng Putri Prisca Marina, Abdi Dalem mengambil Keris yang terselip di balik pakaian adat Pura Mangkunegaran.
Kemudian, keris itu ditukar oleh Abdi Dalem dengan keris yang biasa dipakai oleh Mangkunegara sebelumnya dan disematkan kembali pada Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo. Dengan penyematan keris pusaka itu, secara resmi Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai penerus tahta Mangkunegara X.
Usai secara resmi dikukuhkan sebagai Mangkunegara X, Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo membacakan janji dirinya sebagai Mangkunegara X. Setelah rangkaian prosesi pengukuhan selesai dilakukan Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo yang telah resmi menyandang sebagai Mangkunegara X menuju ke kursi singgasana yang telah disiapkan.
Rangkaian prosesi dilanjutkan dengan menggelar tarian sakral berupa Tari Bedhoyo Anglir Mendung. Tari Bedhoyo Anglir Mendung itu sendiri merupakan tarian yang diciptakan oleh KGPAA Mangnagoro IV.
Tarian ini menggambarkan kejayaan RM. Said yang menjadi KGPAA Mangkunagoro I (Pangeran Sambernyowo) dan pasukannya ketika melawan VOC Belanda. Tanpak hadir dalam prosesi pengukuhan Mangkunegara X, Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII, serta keluarga besar Karaton Kasunanan Surakarta lainnya. Sri Sultan Hamengku Buwono bersama Ratu Hemas juga terlihat hadir.
Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta Wakil Walikota Solo Teguh Prakoso yang mewakili Wali Kota Gibran Rakabuming Raka juga terlihat hadir. Termasuk Bupati Karanganyar Juliyatmono juga terlihat hadir.
Yang tak terlihat dalam pengukuhan Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai Mangkunegara X adalah GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegoro yang merupakan putra dari pernikahan Mangkunegara dengan Sukmawati Soekarnoputri. GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegoro ini sebelumnya sempat disebut-sebut bakal menggantikan ayahnya sebagai Mangkunegara X.
Namun dalam rapat keluarga besar Pura Mangkunegaran, diputuskan Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai Mangkunegara X. Bahkan, pengumuman tersebut ditandatangani Gusti Raden Ayu Retno Satuti Suryahadiningrat dan Gusti Raden Ayu Retno Rosati Notohadiningrat.
Pantauan di lokasi, jalannya pengukuhan GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo digelar sekitar pukul 10.08 WIB di Pendopo Ageng Pura Mangkunegaran. Presiden Jokowi tiba di Pura Mangkunegara sekitar pukul 11.53 WIB setelah serangkaian prosesi telah selesai dilakukan, Sabtu (12/3/2022).
Prosesi pengukuhan diawali dengan pembacaan kekancingan langsung dari permaisuri, Gusti Kanjeng Putri Prisca Marina. Setelah pembacaan kekancingan oleh Gusti Kanjeng Putri Prisca Marina, Abdi Dalem mengambil Keris yang terselip di balik pakaian adat Pura Mangkunegaran.
Baca Juga
Kemudian, keris itu ditukar oleh Abdi Dalem dengan keris yang biasa dipakai oleh Mangkunegara sebelumnya dan disematkan kembali pada Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo. Dengan penyematan keris pusaka itu, secara resmi Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai penerus tahta Mangkunegara X.
Usai secara resmi dikukuhkan sebagai Mangkunegara X, Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo membacakan janji dirinya sebagai Mangkunegara X. Setelah rangkaian prosesi pengukuhan selesai dilakukan Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo yang telah resmi menyandang sebagai Mangkunegara X menuju ke kursi singgasana yang telah disiapkan.
Rangkaian prosesi dilanjutkan dengan menggelar tarian sakral berupa Tari Bedhoyo Anglir Mendung. Tari Bedhoyo Anglir Mendung itu sendiri merupakan tarian yang diciptakan oleh KGPAA Mangnagoro IV.
Tarian ini menggambarkan kejayaan RM. Said yang menjadi KGPAA Mangkunagoro I (Pangeran Sambernyowo) dan pasukannya ketika melawan VOC Belanda. Tanpak hadir dalam prosesi pengukuhan Mangkunegara X, Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII, serta keluarga besar Karaton Kasunanan Surakarta lainnya. Sri Sultan Hamengku Buwono bersama Ratu Hemas juga terlihat hadir.
Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta Wakil Walikota Solo Teguh Prakoso yang mewakili Wali Kota Gibran Rakabuming Raka juga terlihat hadir. Termasuk Bupati Karanganyar Juliyatmono juga terlihat hadir.
Yang tak terlihat dalam pengukuhan Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai Mangkunegara X adalah GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegoro yang merupakan putra dari pernikahan Mangkunegara dengan Sukmawati Soekarnoputri. GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegoro ini sebelumnya sempat disebut-sebut bakal menggantikan ayahnya sebagai Mangkunegara X.
Namun dalam rapat keluarga besar Pura Mangkunegaran, diputuskan Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai Mangkunegara X. Bahkan, pengumuman tersebut ditandatangani Gusti Raden Ayu Retno Satuti Suryahadiningrat dan Gusti Raden Ayu Retno Rosati Notohadiningrat.
(rca)
tulis komentar anda