Survei LSN: Meski Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, Tapi Publik Tolak Pemilu Ditunda
Kamis, 03 Maret 2022 - 14:00 WIB
JAKARTA - Kepuasan publik terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih sangat besar. Namun, kepuasan tersebut tak menjadi alasan agar kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tersebut ditunda.
Dari hasil temuan Lembaga Survei Nasional (LSN) yang diselenggarakan pada Februari 2022. Mayoritas publik atau 70,4% mengaku puas terhadap kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Hanya 26,8% yang mengaku tidak atau kurang puas.
Namun, saat dikaitkan dengan wacana penundaan Pemilu 2024 yang belakangan ini digaungkan sejumlah partai politik koalisi pemerintah. Hasilnya, resistensi publik sangat besar terhadap wacana tersebut.
"Temuan LSN dalam survei kali ini menegaskan bahwa mayoritas publik 68,1% tidak setuju terhadap usulan penundaan Pemilu 2024 sekaligus perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo," ujar Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry, Kamis (3/3/2022).
Gema mengungkap, hanya terdapat 20,5% responden yang menjawab setuju dan 11,4% menjawab tidak tahu. Gema menyebut masyarakat ingin Presiden Jokowi dapat mengakhiri masa pengabdiannya berdasarkan amanat konstitusi.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 12-24 Februari 2022 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah sampel dalam survei LSN kali ini sebesar 1.537 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara rambang berjenjang (multi-stage random sampling).
Adapun, batas kesalahan (margin of error) yang ditetapkan sebesar ± 2,5% dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan responden dengan bantuan kuesioner.
Dari hasil temuan Lembaga Survei Nasional (LSN) yang diselenggarakan pada Februari 2022. Mayoritas publik atau 70,4% mengaku puas terhadap kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Hanya 26,8% yang mengaku tidak atau kurang puas.
Namun, saat dikaitkan dengan wacana penundaan Pemilu 2024 yang belakangan ini digaungkan sejumlah partai politik koalisi pemerintah. Hasilnya, resistensi publik sangat besar terhadap wacana tersebut.
"Temuan LSN dalam survei kali ini menegaskan bahwa mayoritas publik 68,1% tidak setuju terhadap usulan penundaan Pemilu 2024 sekaligus perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo," ujar Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry, Kamis (3/3/2022).
Gema mengungkap, hanya terdapat 20,5% responden yang menjawab setuju dan 11,4% menjawab tidak tahu. Gema menyebut masyarakat ingin Presiden Jokowi dapat mengakhiri masa pengabdiannya berdasarkan amanat konstitusi.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 12-24 Februari 2022 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah sampel dalam survei LSN kali ini sebesar 1.537 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara rambang berjenjang (multi-stage random sampling).
Adapun, batas kesalahan (margin of error) yang ditetapkan sebesar ± 2,5% dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan responden dengan bantuan kuesioner.
(cip)
tulis komentar anda