Sanksi Barat ke Rusia Tak Pengaruhi Operasional Alutsista TNI AL
Rabu, 02 Maret 2022 - 20:27 WIB
JAKARTA - Sanksi yang dijatuhkan negara-negara barat terhadap Rusia dipastikan tidak memengaruhi operasional alat utama sistem persenjataan ( alutsista ) yang dimiliki TNI Angkatan Laut (AL). Sebab, alutsista yang dibeli dari Rusia telah menjadi hak milik Indonesia.
“Kita tidak pengaruh Rusia mau perang sama mana pun bahwa alat itu kan istilahnya sudah kita beli dan sudah menjadi hak kita,” kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (2/3/2022).
Namun, Yudo tetap mengingatkan jajarannya agar kesempatan tetap mengantisipasi dampak sanksi barat terhadap penggunaan suku cadang yang digunakan TNI AL dalam pengoperasian alutsista. “Ke depan bagaimana untuk spare part (suku cadang) mungkin ada kena embargo atau tidak tentunya harus kita antisipasi,” katanya.
Di samping itu, dia mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara pasti mengenai nasib penggunaan suku cadang TNI AL produksi Rusia ke depan. Namun, dia menegaskan secara operasional tetap digunakan.
“Untuk spare part-nya kita sampai sekarang belum tahu karena nanti itu Kemenhan. Secara operasional tetap kita gunakan,” jelasnya.
Sekadar informasi, Sekutu Barat setuju untuk mengeluarkan Rusia dari sistem pembayaran global Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). SWIFT merupakan merupakan sistem pesan aman yang memfasilitasi pembayaran lintas batas yang cepat, membuat arus perdagangan internasional lancar
Bank yang terhubung ke sistem SWIFT dan menjalin hubungan dengan bank lain dapat menggunakan pesan SWIFT untuk melakukan pembayaran. Sanksi tersebut termasuk membatasi kemampuan bank sentral Rusia untuk mendukung rubel.
“Kita tidak pengaruh Rusia mau perang sama mana pun bahwa alat itu kan istilahnya sudah kita beli dan sudah menjadi hak kita,” kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (2/3/2022).
Namun, Yudo tetap mengingatkan jajarannya agar kesempatan tetap mengantisipasi dampak sanksi barat terhadap penggunaan suku cadang yang digunakan TNI AL dalam pengoperasian alutsista. “Ke depan bagaimana untuk spare part (suku cadang) mungkin ada kena embargo atau tidak tentunya harus kita antisipasi,” katanya.
Di samping itu, dia mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara pasti mengenai nasib penggunaan suku cadang TNI AL produksi Rusia ke depan. Namun, dia menegaskan secara operasional tetap digunakan.
“Untuk spare part-nya kita sampai sekarang belum tahu karena nanti itu Kemenhan. Secara operasional tetap kita gunakan,” jelasnya.
Sekadar informasi, Sekutu Barat setuju untuk mengeluarkan Rusia dari sistem pembayaran global Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). SWIFT merupakan merupakan sistem pesan aman yang memfasilitasi pembayaran lintas batas yang cepat, membuat arus perdagangan internasional lancar
Bank yang terhubung ke sistem SWIFT dan menjalin hubungan dengan bank lain dapat menggunakan pesan SWIFT untuk melakukan pembayaran. Sanksi tersebut termasuk membatasi kemampuan bank sentral Rusia untuk mendukung rubel.
(rca)
tulis komentar anda