Burhanudin Muhtadi: Usulan Menunda Pemilu 2024 Menambah Beban Presiden
Minggu, 27 Februari 2022 - 07:20 WIB
JAKARTA - Isu penundaan Pemilu 2024 terus mencuat dan menjadi perbincangan hangat di dunia perpolitikan nasional. Hal itu mengundang banyaknya pihak yang ikut mengkritisi isu tersebut, dari mulai anggota partai politik (parpol), pakar hukum hingga akademisi.
Salah satunya Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi. Ia mengkritik, seluruh elemen bangsa, termasuk partai politik, karena tidak sepatutnya membuat usulan-usulan yang memancing kegaduhan.
"Sebaiknya seluruh elemen kekuatan bangsa, termasuk partai-partai politik, tidak membuat kegaduhan tidak yang tidak perlu seperti usulan penundaan pemilu," ujar Burhanudin dikutip MPI dalam catatan pers, Minggu (27/2/2022).
Burhanudin menjelaskan, padahal di tengah pandemik yang melanda, Presiden Jokowi sedang memutar otak agar permasalah Covid-19 tidak terus berlarut.
"Presiden Jokowi sedang bekerja keras menyelesaikan permasalahan akibat pandemik yang berlarut-larut," katanya.
Dengan adanya usulan penundaan pemilu dari partai politik, maka dapat memicu kontroversi dan membuat beban Presiden semakin menumpuk. "Usulan penundaan pemilu tersebut bisa menciptakan kontroversi yang akan menguras energi bangsa dan menambah beban Presiden," katanya.
Burhanudin menilai, padahal di tengah maraknya pandemik banyak hal yang perlu diselesaikan, seperti sektor kesehatan dan juga ekonomi yang belum pulih.
Baca juga: CSIS Sebut Dorongan Menunda Pemilu 2024 Mengingkari Komitmen Demokrasi, Harus Ditolak
"Presiden yang sudah berusaha keras siang dan malam agar dampak ekonomi dan kesehatan akibat Covid-19 bisa teratasi segera," ucap pria yang juga merupakan dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.
Salah satunya Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi. Ia mengkritik, seluruh elemen bangsa, termasuk partai politik, karena tidak sepatutnya membuat usulan-usulan yang memancing kegaduhan.
"Sebaiknya seluruh elemen kekuatan bangsa, termasuk partai-partai politik, tidak membuat kegaduhan tidak yang tidak perlu seperti usulan penundaan pemilu," ujar Burhanudin dikutip MPI dalam catatan pers, Minggu (27/2/2022).
Burhanudin menjelaskan, padahal di tengah pandemik yang melanda, Presiden Jokowi sedang memutar otak agar permasalah Covid-19 tidak terus berlarut.
"Presiden Jokowi sedang bekerja keras menyelesaikan permasalahan akibat pandemik yang berlarut-larut," katanya.
Dengan adanya usulan penundaan pemilu dari partai politik, maka dapat memicu kontroversi dan membuat beban Presiden semakin menumpuk. "Usulan penundaan pemilu tersebut bisa menciptakan kontroversi yang akan menguras energi bangsa dan menambah beban Presiden," katanya.
Burhanudin menilai, padahal di tengah maraknya pandemik banyak hal yang perlu diselesaikan, seperti sektor kesehatan dan juga ekonomi yang belum pulih.
Baca juga: CSIS Sebut Dorongan Menunda Pemilu 2024 Mengingkari Komitmen Demokrasi, Harus Ditolak
"Presiden yang sudah berusaha keras siang dan malam agar dampak ekonomi dan kesehatan akibat Covid-19 bisa teratasi segera," ucap pria yang juga merupakan dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.
(abd)
tulis komentar anda