Ini Alasan Para Tokoh dan Guru Besar Dukung Dokter Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Selasa, 22 Februari 2022 - 19:18 WIB
JAKARTA - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Mayjen Pol (Purn) Sidarto Danusubroto mengatakan dr Soeharto banyak membantu Soekarno (Bung Karno) dalam menjaga kesehatan. Tak hanya itu, dr Seoharto juga merupakan orang kepercayaan dan sering menjalankan tugas rahasia dari Bung Karno.
Sidarto menyampaikan dr Soeharto juga ikut menggalang dana setelah Indonesia meraih kemerdekaan. Karena itu, dr Soeharto yang merupakan pendiri BNI layak menjadi pahlawan nasional. Baca juga: PDIP Dukung Pengusulan Dokter Pribadi Bung Karno dan Hatta Jadi Pahlawan Nasional
"Saya kebetulan adalah ajudan Presiden Soekarno pasca-Super Semar. Apa yang saya dengar dari Bung Karno saat beliau ditahan di Wisma Yaso, saya dengar sendiri dari Bung Karno bahwa dr Soeharto adalah salah satu kepercayaan saya selama sebelum kemerdekaan dan sudah kemerdekaan," ujar Sidarto dalam Seminar Nasional Pengusulan Calon Pahlawan Nasional yang diadakan secara hybrid, Selasa (22/2/2022).
Sidarto melanjutkan tak bisa dibayangkan seandainya tidak ada sosok dr Soeharto di samping Bung Karno. Jelang kemerdekaan, penyakit malaria cukup populer, termasuk menyerang Sidarto. Mantan Ketua MPR RI itu juga mengatakan pernah menderita malaria dan merasakan sakit yang begitu kuat. Penyakit itu juga dialami oleh Bung Karno.
"Bung Karno demam malaria. Seorang Bung Karno terkuras tenaganya sebelum Proklamasi harus dibantu oleh seorang dr Soeharto untuk bisa paginya membaca Teks Proklamasi yang kita kenang sampai sekarang," jelas dia.
Guru Besar dan mantan Dekan FEUI Prof Dorodjatun Kuntjorojakti menilai naskah akademik pengusulan dr Soeharto sebagai pahlawan nasional disusun dengan baik. Setelah membaca naskah akademik itu, Dorodjatun juga menemukan peran penting dr Soeharto yang menjadi orang kepercayaan Bung Karno.
"Berkali-kali kalau saya lihat, Bung Karno dan Bung Hatta itu kembali lagi, kembali lagi kepada tokoh yang namanya dokter Soeharto. Oleh karena saya perhatikan, apa pun tugas yang diberikan kepada beliau, tidak pernah ngeluh, dilaksanakan. Dilaksanakan dengan baik."
"Bayangkan, ketika saya membaca apa yang harus beliau lakukan di Adminsitrasi Militer Pusatitu, mengatur BKR dan Laskar yang ribuan, yang susah dikendalikan itu, di Yogya, di situ ada Panglima Sudirman, ada tokoh-tokoh seperti Oerip Soemohardjo, jenderal seperti Nasution, Simatupang, tetapi pada akhirnya administator ini, saya baca, sangat menentukan. Pantas beliau ini dibawa terus oleh Bung Karno," sambung dia.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menceritakan setelah dirinya menerima perwakilan keluarga dokter Soeharto dan dipaparkan sepak terjang dan perjuangannya selama hidup, sangat bisa disimpulkan bahwa pendiri Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu layak mendapat gelar pahlawan nasional. Ganjar mengatakan hanya perlu memenuhi persyaratan administrasi saja untuk mewujudkannya.
Sidarto menyampaikan dr Soeharto juga ikut menggalang dana setelah Indonesia meraih kemerdekaan. Karena itu, dr Soeharto yang merupakan pendiri BNI layak menjadi pahlawan nasional. Baca juga: PDIP Dukung Pengusulan Dokter Pribadi Bung Karno dan Hatta Jadi Pahlawan Nasional
"Saya kebetulan adalah ajudan Presiden Soekarno pasca-Super Semar. Apa yang saya dengar dari Bung Karno saat beliau ditahan di Wisma Yaso, saya dengar sendiri dari Bung Karno bahwa dr Soeharto adalah salah satu kepercayaan saya selama sebelum kemerdekaan dan sudah kemerdekaan," ujar Sidarto dalam Seminar Nasional Pengusulan Calon Pahlawan Nasional yang diadakan secara hybrid, Selasa (22/2/2022).
Sidarto melanjutkan tak bisa dibayangkan seandainya tidak ada sosok dr Soeharto di samping Bung Karno. Jelang kemerdekaan, penyakit malaria cukup populer, termasuk menyerang Sidarto. Mantan Ketua MPR RI itu juga mengatakan pernah menderita malaria dan merasakan sakit yang begitu kuat. Penyakit itu juga dialami oleh Bung Karno.
"Bung Karno demam malaria. Seorang Bung Karno terkuras tenaganya sebelum Proklamasi harus dibantu oleh seorang dr Soeharto untuk bisa paginya membaca Teks Proklamasi yang kita kenang sampai sekarang," jelas dia.
Guru Besar dan mantan Dekan FEUI Prof Dorodjatun Kuntjorojakti menilai naskah akademik pengusulan dr Soeharto sebagai pahlawan nasional disusun dengan baik. Setelah membaca naskah akademik itu, Dorodjatun juga menemukan peran penting dr Soeharto yang menjadi orang kepercayaan Bung Karno.
"Berkali-kali kalau saya lihat, Bung Karno dan Bung Hatta itu kembali lagi, kembali lagi kepada tokoh yang namanya dokter Soeharto. Oleh karena saya perhatikan, apa pun tugas yang diberikan kepada beliau, tidak pernah ngeluh, dilaksanakan. Dilaksanakan dengan baik."
"Bayangkan, ketika saya membaca apa yang harus beliau lakukan di Adminsitrasi Militer Pusatitu, mengatur BKR dan Laskar yang ribuan, yang susah dikendalikan itu, di Yogya, di situ ada Panglima Sudirman, ada tokoh-tokoh seperti Oerip Soemohardjo, jenderal seperti Nasution, Simatupang, tetapi pada akhirnya administator ini, saya baca, sangat menentukan. Pantas beliau ini dibawa terus oleh Bung Karno," sambung dia.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menceritakan setelah dirinya menerima perwakilan keluarga dokter Soeharto dan dipaparkan sepak terjang dan perjuangannya selama hidup, sangat bisa disimpulkan bahwa pendiri Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu layak mendapat gelar pahlawan nasional. Ganjar mengatakan hanya perlu memenuhi persyaratan administrasi saja untuk mewujudkannya.
tulis komentar anda