Potensi Konflik Sosial di Era Teknokultur
Kamis, 10 Februari 2022 - 11:56 WIB
Anang Puji Utama
Pengajar Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan
TEKNOLOGI informasi, dan komunikasi berkembang sangat pesat dalam beberapa dekade. Pemanfaatan internet terjadi secara masif di tengah masyarakat baik nasional maupun global. Berbagai proses sosial yang terjadi di masyarakat saat ini telah banyak menggunakan dukungan internet. Perkembangan penggunaan internet ini juga telah mengubah banyak pola interaksi di dalam masyarakat baik dalam ranah privat seperti komunikasi antaranggota keluarga, kelompok, maupun organisasi sampai dengan pola interaksi yang bersifat publik.
Perkembangan teknologi pada situasi di atas memberikan dampak positif berupa kemudahan bagi masyarakat untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Semakin melekatnya pemanfaatan teknologi di tengah masyarakat juga berdampak pada perubahan pola kehidupan masyarakat. Ada keterkaitan yang sangat erat antara teknologi dengan penciptaan nilai atau budaya di dalam masyarakat yang dikenal dengan teknokultur.
Ancaman Disintegrasi Bangsa
Teknokultur semakin terlihat saat ini dengan perkembangan pemanfaatan internet di tengah-tengah masyarakat. Ketergantungan masyarakat terhadap teknologi dengan basis internet juga semakin meningkat. Sebagai contoh di bidang komunikasi dan informasi di mana masyarakat semakin mudah mengakses beragam informasi yang terjadi baik dalam lingkup daerah, nasional, regional, maupun internasional. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membuat informasi di negara mana pun dapat disebarkan secara realtime dengan penyebaran yang sangat cepat. Kondisi ini juga membuat ruang-ruang informasi di masyarakat semakin terbuka.
Perkembangan teknokultur di tengah masyarakat juga semakin membuat potensi perilaku buruk merebak seperti penyebaran berita bohong/hoaks, perang argumen (twitwar), perundungan (bullying), dan ujaran kebencian (hate speech). Konten komunikasinya pun seringkali merambah pada ihwal yang rentan sekali berkembang menjadi konflik sosial.
Situasi tersebut, terutama akibat berita bohong/hoaks dan ujaran kebencian, dapat menyebabkan polarisasi di antara warga masyarakat. Dengan semakin terbukanya ruang komunikasi dan informasi masyarakat, situasi tersebut sangat mudah tersulut hingga berpotensi memunculkan konflik sosial. Kondisi ini tentu berpengaruh pada munculnya ancaman disintegrasi bangsa.
Tantangan Keamanan Nasional
Pengajar Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan
TEKNOLOGI informasi, dan komunikasi berkembang sangat pesat dalam beberapa dekade. Pemanfaatan internet terjadi secara masif di tengah masyarakat baik nasional maupun global. Berbagai proses sosial yang terjadi di masyarakat saat ini telah banyak menggunakan dukungan internet. Perkembangan penggunaan internet ini juga telah mengubah banyak pola interaksi di dalam masyarakat baik dalam ranah privat seperti komunikasi antaranggota keluarga, kelompok, maupun organisasi sampai dengan pola interaksi yang bersifat publik.
Perkembangan teknologi pada situasi di atas memberikan dampak positif berupa kemudahan bagi masyarakat untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Semakin melekatnya pemanfaatan teknologi di tengah masyarakat juga berdampak pada perubahan pola kehidupan masyarakat. Ada keterkaitan yang sangat erat antara teknologi dengan penciptaan nilai atau budaya di dalam masyarakat yang dikenal dengan teknokultur.
Ancaman Disintegrasi Bangsa
Teknokultur semakin terlihat saat ini dengan perkembangan pemanfaatan internet di tengah-tengah masyarakat. Ketergantungan masyarakat terhadap teknologi dengan basis internet juga semakin meningkat. Sebagai contoh di bidang komunikasi dan informasi di mana masyarakat semakin mudah mengakses beragam informasi yang terjadi baik dalam lingkup daerah, nasional, regional, maupun internasional. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membuat informasi di negara mana pun dapat disebarkan secara realtime dengan penyebaran yang sangat cepat. Kondisi ini juga membuat ruang-ruang informasi di masyarakat semakin terbuka.
Perkembangan teknokultur di tengah masyarakat juga semakin membuat potensi perilaku buruk merebak seperti penyebaran berita bohong/hoaks, perang argumen (twitwar), perundungan (bullying), dan ujaran kebencian (hate speech). Konten komunikasinya pun seringkali merambah pada ihwal yang rentan sekali berkembang menjadi konflik sosial.
Situasi tersebut, terutama akibat berita bohong/hoaks dan ujaran kebencian, dapat menyebabkan polarisasi di antara warga masyarakat. Dengan semakin terbukanya ruang komunikasi dan informasi masyarakat, situasi tersebut sangat mudah tersulut hingga berpotensi memunculkan konflik sosial. Kondisi ini tentu berpengaruh pada munculnya ancaman disintegrasi bangsa.
Tantangan Keamanan Nasional
Lihat Juga :
tulis komentar anda