Rampungkan Gardu Induk Gunung Mas, PLN Pensiunkan 2 PLTD di Kalimantan Tengah
Senin, 07 Februari 2022 - 14:38 WIB
GUNUNG MAS - PT PLN (Persero) berhasil merampungkan kontruksi gardu induk 150 Kilovolt (KV) Kalselteng 1 Town Freeder Transformator (TFT) di Desa Tumbang Kajuei, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Selain meningkatkan keandalan pasokan listrik, PLN juga dapat menghemat Rp20,6 miliar dari pengoperasian gardu induk berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA) tersebut.
General Manager Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat, Didik Mardiyanto, mengatakan gardu induk ini akan mengalirkan pasokan listrik dari PLTU IPP Kalselteng 1 berkapasitas 200 megawatt (MW). Nantinya, GI Kalselteng 1 TFT akan dapat menyuplai listrik warga yang berada di Kecamatan Rungan dan Kecamatan Manuhing, di Kabupaten Gunung Mas, serta juga warga lain di sekitarnya.
“Dengan hadirnya infrastruktur ini tentunya akan meningkatkan keandalan listrik bagi pelanggan. Kami berharap dengan suplai listrik yang maksimal dapat meningkatkan geliat ekonomi warga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Rampungnya pembangunan GI Kalselteng 1 TFT tersebut sekaligus akan mengurangi penggunaan PLTD Tumbang Jutuh dan Tumbang Telaken. Penghentian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ini merupakan suatu upaya peningkatan keandalan listrik dengan menghapus penggunaan pembangkit diesel dan menghubungkan sistem kelistrikan setempat dengan sistem kelistrikan Kalimantan.
Sebelumnya, warga di kedua desa tersebut menikmati listrik 18 jam per hari, saat ini telah tersambung dengan sistem Kalimantan dan 2.850 pelanggan menikmati listrik 24 jam. PLN mesti harus mengoperasikan PLTD untuk bisa melistriki masyarakat. Namun, dengan adanya Gardu Induk, PLN bisa menekan penggunaan PLTD sehingga bisa menghemat biaya operasional Rp20,6 miliar per tahun.
"Saat ini 2.850 pelanggan sebelumnya disuplai melalui PLTD Tumbang Jutuh dan Tumbang Telaken, Dengan hadirnya listrik PLN ini kami berharap aktivitas warga jadi semakin mudah, dan tentunya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Desa Tumbang Jutuh dan Desa Tumbang Telaken, serta desa-desa disekitarnya," kata Didik.
Adapun pembangunan GI ini menelan investasi sebesar Rp12 miliar dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 31,82 persen.
Selain meningkatkan keandalan pasokan listrik, PLN juga dapat menghemat Rp20,6 miliar dari pengoperasian gardu induk berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA) tersebut.
General Manager Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat, Didik Mardiyanto, mengatakan gardu induk ini akan mengalirkan pasokan listrik dari PLTU IPP Kalselteng 1 berkapasitas 200 megawatt (MW). Nantinya, GI Kalselteng 1 TFT akan dapat menyuplai listrik warga yang berada di Kecamatan Rungan dan Kecamatan Manuhing, di Kabupaten Gunung Mas, serta juga warga lain di sekitarnya.
“Dengan hadirnya infrastruktur ini tentunya akan meningkatkan keandalan listrik bagi pelanggan. Kami berharap dengan suplai listrik yang maksimal dapat meningkatkan geliat ekonomi warga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Rampungnya pembangunan GI Kalselteng 1 TFT tersebut sekaligus akan mengurangi penggunaan PLTD Tumbang Jutuh dan Tumbang Telaken. Penghentian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ini merupakan suatu upaya peningkatan keandalan listrik dengan menghapus penggunaan pembangkit diesel dan menghubungkan sistem kelistrikan setempat dengan sistem kelistrikan Kalimantan.
Sebelumnya, warga di kedua desa tersebut menikmati listrik 18 jam per hari, saat ini telah tersambung dengan sistem Kalimantan dan 2.850 pelanggan menikmati listrik 24 jam. PLN mesti harus mengoperasikan PLTD untuk bisa melistriki masyarakat. Namun, dengan adanya Gardu Induk, PLN bisa menekan penggunaan PLTD sehingga bisa menghemat biaya operasional Rp20,6 miliar per tahun.
"Saat ini 2.850 pelanggan sebelumnya disuplai melalui PLTD Tumbang Jutuh dan Tumbang Telaken, Dengan hadirnya listrik PLN ini kami berharap aktivitas warga jadi semakin mudah, dan tentunya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Desa Tumbang Jutuh dan Desa Tumbang Telaken, serta desa-desa disekitarnya," kata Didik.
Adapun pembangunan GI ini menelan investasi sebesar Rp12 miliar dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 31,82 persen.
tulis komentar anda