Kepala BIN: IKN Nusantara Lokomotif Baru Transformasi Indonesia

Minggu, 06 Februari 2022 - 15:07 WIB
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan mengatakan, kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) yang baru yang diberi nama Nusantara, merupakan lokomotif baru transformasi Indonesia. Foto/istimewa
JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan mengatakan, kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) yang baru yang diberi nama Nusantara, merupakan lokomotif baru transformasi Indonesia. Pembangunan IKN Nusantara akan membuat program pembangunan menjadi Indonesia sentris, yang akan merata di setiap pelosok Tanah Air.

“IKN Nusantara merupakan ide gemilang dan visioner dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan menjadi lokomotif transformasi Indonesia di masa mendatang,” ujar Kepala BIN Budi Gunawan di Jakarta, Minggu (6/2/2022).

Dikatakan, IKN Nusantara akan menjadi magnet baru pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak lagi terpusat di Pulau Jawa. Pembangunan ekonomi akan tersebar merata di pelosok-pelosok Tanah Air yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.





IKN Nusantara, ujar Budi Gunawan, juga akan menjadi katalisator bagi model pembangunan berwawasan Nusantara yang lebih moderen dan mengglobal. Hal itu terlihat dari konsep IKN Nusantara yang mengusung tema green economy, green energy, smart city, dan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif dan efisien.



Budi Gunawan juga menyebutkan ada sejumlah alasan mengapa Ibu Kota Negara harus segera dipindahkan dari Pulau Jawa, khususnya Jakarta. Dari sisi jumlah penduduk, Pulau Jawa, khususnya Jakarta, sudah sangat padat.

Berdasarkan data Sensus Penduduk 2020, hingga Desember 2020 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 271,35 juta jiwa. Dari jumlah itu, sebanyak 55,94% atau 131,79 juta jiwa berada di Pulau Jawa. “Ini tentu membuat beban bagi Jawa, terutama Jakarta, semakin berat. Kepadatan jumlah penduduk yang tinggi itu akan menimbulkan beragam masalah sosial, ekonomi, dan keamanan,” ujar Budi Gunawan.

Dia mencontohkan, berdasarkan riset Bank Dunia (World Bank) pada 2019, kemacetan yang kerap terjadi di Jakarta telah menimbulkan kerugian ekonomi hingga Rp 65 triliun per hari. Kepadatan penduduk di Jakarta juga memunculkan krisis air bersih yang cukup parah. Warga akhirnya menyedot air tanah yang dalam jangka panjang akan membuat Kota Jakarta tenggelam. Para ahli memprediksi, Jakarta akan tenggelam dalam jangka waktu 10-15 tahun lagi karena penurunan permukaan air tanah Jakarta yang mencapai 12 cm per tahun.

Selain itu, Jakarta juga berada di daerah gempa. Budi mencontohkan, gempa yang beberapa kali terjadi di Lebak, Banten, terasa hingga ke Jakarta dan membuat panik warga, terutama yang sedang berada di gedung-gedung tinggi. Dari sisi keamanan, Budi Gunawan menilai lokasi Ibu Kota Negara yang baru di Kalimantan Timur lebih aman. Sebagai sebuah kota baru, pemerintah tentu lebih mudah merancang sistem keamanan yang mumpuni, terutama bagi Presiden dan pejabat negara lainnya.

Untuk itu, Kepala BIN meminta semua elemen bangsa mendukung perpindahan IKN yang baru ke Kalimantan Timur. “Mari kita semua mendukung pembangunan IKN yang baru. Jangan ada narasi-narasi tidak benar yang dimunculkan untuk menolak pembangunan Ibu Kota Nusantara,” ujar Budi Gunawan.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More