Mahfud MD Minta Panglima TNI Evaluasi Perubahan Situasi di Papua
Jum'at, 28 Januari 2022 - 17:25 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengakui ada perubahan situasi di Papua dalam pendekatan baru Panglima TNI Andika Perkasa. Hal ini disampaikan menyusul terjadinya tembak TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menewaskan tiga prajurit pada awal pekan lalu.
Mahfud mengakui bahwa pendekatan baru Andika adalah kemajuan. TNI tidak lagi ofensif melainkan defensif. Hasilnya, tidak ada lagi masyarakat sipil yan menjadi korban dalam kontak senjata.
"Di Papua memang ada penembakan beberapa waktu terakhir ini. Ada beberapa warga TNI meninggal, tetapi memang itu merupakan perubahan situasi dalam pendekatan baru. Sekarang TNI bersifat defensive, tidak ofensif. Satu kemajuan yang harus kita pelihara tidak ada korban masyarakat atau warga sipil sejak ada pendekatan baru itu," ucap Mahfud dalam siaran pers virtual, Jumat (28/1/2022).
Tantangan saat ini adalah bagaimana pendekatan baru TNI yang dibawa Andika juga meminimalkan korban TNI dan Polri. "Sasarannya kalo nggak ke TNI ya ke Polri. Nah ini masyarakat sipil harus dijaga keselamatannya. Sekarang bagaimana cara defensif dengan pendekatan baru itu lah yang menurut Pak Panglima tadi akan segera dievaluasi dan sempurnakan," ujarnya.
Sebagai informasi, Mahfud mengadakan rapat koordinasi bersama Panglima TNI, Pangdam dan Kapolda wilayah Maluku dan Papua membahas terkait permasalahan yang ada di timur Indonesia.
Diberitakan sebelumnya, pos TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak diserang oleh kelompok separatis. Tiga prajurit pengamanan perbatasan dari batalyon infanteri Raider 408/SBH gugur saat kontak tembak. Sedangkan satu prajurit atas nama Syaiful kondisi kritis karena mengalami luka cukup serius.
Mahfud mengakui bahwa pendekatan baru Andika adalah kemajuan. TNI tidak lagi ofensif melainkan defensif. Hasilnya, tidak ada lagi masyarakat sipil yan menjadi korban dalam kontak senjata.
"Di Papua memang ada penembakan beberapa waktu terakhir ini. Ada beberapa warga TNI meninggal, tetapi memang itu merupakan perubahan situasi dalam pendekatan baru. Sekarang TNI bersifat defensive, tidak ofensif. Satu kemajuan yang harus kita pelihara tidak ada korban masyarakat atau warga sipil sejak ada pendekatan baru itu," ucap Mahfud dalam siaran pers virtual, Jumat (28/1/2022).
Baca Juga
Tantangan saat ini adalah bagaimana pendekatan baru TNI yang dibawa Andika juga meminimalkan korban TNI dan Polri. "Sasarannya kalo nggak ke TNI ya ke Polri. Nah ini masyarakat sipil harus dijaga keselamatannya. Sekarang bagaimana cara defensif dengan pendekatan baru itu lah yang menurut Pak Panglima tadi akan segera dievaluasi dan sempurnakan," ujarnya.
Sebagai informasi, Mahfud mengadakan rapat koordinasi bersama Panglima TNI, Pangdam dan Kapolda wilayah Maluku dan Papua membahas terkait permasalahan yang ada di timur Indonesia.
Diberitakan sebelumnya, pos TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak diserang oleh kelompok separatis. Tiga prajurit pengamanan perbatasan dari batalyon infanteri Raider 408/SBH gugur saat kontak tembak. Sedangkan satu prajurit atas nama Syaiful kondisi kritis karena mengalami luka cukup serius.
(muh)
tulis komentar anda