Jejak Sejarah Perpindahan Ibu Kota Negara Indonesia
Jum'at, 21 Januari 2022 - 19:18 WIB
Bukittinggi menjadi ibu kota pemerintahan darurat RI pada 1949. Foto/ist
Dari Yogyakarta, pusat pemerintahan dialihkan ke Bukittingi, Sumatera Barat. Peristiwa ini terjadi di tahun 1949. Melansir jurnal Konstitusi bertajuk "Pemindahan Ibu Kota Indonesia dan Kekuasaan Presiden dalam Perspektif Konstitusi" oleh Fikri Hadi dan Rosa Ristawati, Bukittinggi dijadikan ibu kota karena Presiden dan Wakil Presiden ditangkap pemerintah Belanda.
Hal itu menyebabkan para pemimpin negara tersebut diasingkan ke luar Pulau Jawa. Berdasarkan hasil rapat kabinet sebelum serangan itu terjadi, Soekarno dan Hatta memberikan amanat kepada Menteri Kemakmuran Sjafruddin Prawiranegara untuk membentuk pemerintahan darurat di Sumatera. Kebetulan, Sjafruddin sedang berada di Bukittinggi saat menerima mandat itu.
Jakarta
Secara resmi Jakarta baru menjadi ibu kota Indonesia pada 1961. Foto/dok.SINDOnews
Kendati berperan sebagai ibu kota negara sejak proklamasi, Jakarta baru menjadi ibu kota Indonesia secara de jure pada 1961. Kepastian ini ada usai keluarnya Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 1961. Namun, status Jakarta sebagai ibu kota baru diperkuat melalui UU Nomor 10 Tahun 1964. Dengan disahkannya Jakarta sebagai ibu kota, maka semua kegiatan pemerintahan, bisnis, dan ekonomi berpusat di kota ini. Lambat laun, Jakarta pun menjadi magnet yang selalu memiliki daya tarik bagi masyarakat daerah untuk mengadu nasib di ibu kota negara.
Kutai Kartanegara
tulis komentar anda