Jokowi Ungkap Kunci Keberhasilan Tekan Kasus Covid-19, Negara Lain Tidak Punya
Senin, 17 Januari 2022 - 11:35 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengaku bersyukur bahwa kasus Covid-19 pertengahan Juli 2021 berhasil ditangani dengan baik. Hal ini mengingat lonjakan kasus yang signifikan hingga mencapai 56.000 membuat fasilitas rumah sakit penuh.
"Kasus harian saat itu saya ingat 56.000. Kasus harian 56.000. Dan patut kita bersyukur hari ini, kemarin berada di angka 855. Dari 56.000, kemarin di 855. Itu pun sudah naik, yang sebelumnya kita sudah berada di angka 100, 200," katanya dalam acara Dies Natalis ke-67 Universitas Parahyangan, Senin (17/1/2022).
Jokowi mengatakan, keberhasilan penurunan kasus tersebut karena Indonesia memiliki kegotongroyongan. Menurutnya, negara lain tidak memiliki itu semua. "Kenapa kita bisa menurunkan drastis dari 56.000 ke angka 100an? Itu karena kita memiliki yang namanya gotong royong. Pancasila kita ada di situ. Negara besar tidak memiliki," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa implementasi Pancasila terlihat nyata selama masa pandemi. Banyak masyarakat yang saling membantu satu sama lainnya.
"Mereka (negara lain) tidak mempunyai bahwa rakyat di desa, rakyat kita di RT, rakyat kita di RW mau memberikan rumahnya untuk isolasi, untuk karantina. Yang berpunya mau memberikan sembako yang baru kesusahan karena pandemi. Dan itu saya lihat betul implementasi dari Pancasila itu ada. Masih kuat sekali kegotongroyongan kita. Itu yang tidak dimiliki oleh negara lain," ujarnya.
Jokowi menyebut banyak negara yang kaget Indonesia berhasil menurunkan kasus dari 56.000 ke angka ratusan. "Banyak yang kaget kenapa Indonesia bisa tahu-tahu turun dari 56.000 ke hanya angka-angka seratusan, ya kuncinya di situ. Semuanya bergerak. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, organisasi-organisasi rakyat, perangkat kita yang sampai ke bawah, semuanya," katanya.
Baca juga: Kasus Covid Kembali Tembus 1.000
"Kasus harian saat itu saya ingat 56.000. Kasus harian 56.000. Dan patut kita bersyukur hari ini, kemarin berada di angka 855. Dari 56.000, kemarin di 855. Itu pun sudah naik, yang sebelumnya kita sudah berada di angka 100, 200," katanya dalam acara Dies Natalis ke-67 Universitas Parahyangan, Senin (17/1/2022).
Jokowi mengatakan, keberhasilan penurunan kasus tersebut karena Indonesia memiliki kegotongroyongan. Menurutnya, negara lain tidak memiliki itu semua. "Kenapa kita bisa menurunkan drastis dari 56.000 ke angka 100an? Itu karena kita memiliki yang namanya gotong royong. Pancasila kita ada di situ. Negara besar tidak memiliki," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa implementasi Pancasila terlihat nyata selama masa pandemi. Banyak masyarakat yang saling membantu satu sama lainnya.
"Mereka (negara lain) tidak mempunyai bahwa rakyat di desa, rakyat kita di RT, rakyat kita di RW mau memberikan rumahnya untuk isolasi, untuk karantina. Yang berpunya mau memberikan sembako yang baru kesusahan karena pandemi. Dan itu saya lihat betul implementasi dari Pancasila itu ada. Masih kuat sekali kegotongroyongan kita. Itu yang tidak dimiliki oleh negara lain," ujarnya.
Jokowi menyebut banyak negara yang kaget Indonesia berhasil menurunkan kasus dari 56.000 ke angka ratusan. "Banyak yang kaget kenapa Indonesia bisa tahu-tahu turun dari 56.000 ke hanya angka-angka seratusan, ya kuncinya di situ. Semuanya bergerak. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, organisasi-organisasi rakyat, perangkat kita yang sampai ke bawah, semuanya," katanya.
Baca juga: Kasus Covid Kembali Tembus 1.000
(abd)
tulis komentar anda