Ternyata Ini Penyebab Gempa Banten, Ada Proses Subduksi di Pulau Jawa
Jum'at, 14 Januari 2022 - 19:58 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, penyebab gempa Banten dengan magnitudo 6,7 karena subduksi lempeng samudera Indo-Australia. Hal ini dikatakan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Dwikorita menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ungkapnya.
Sebelumnya BMKG mengungkapkan, dampak gempa bumi dirasakan di daerah Cikeusik dan Panimbang, VI MMI (getaran dirasakan oleh semua penduduk).
"Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di Kec. Munjul dan Kec. Cimanggu, Kab. Pandeglang yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI," ucap BMKG.
Daerah yang terasa getaran di Jakarta, Kota Tangerang, Ciracas, Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bogor, Kotabumi, II - III MMI.
Dwikorita menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ungkapnya.
Sebelumnya BMKG mengungkapkan, dampak gempa bumi dirasakan di daerah Cikeusik dan Panimbang, VI MMI (getaran dirasakan oleh semua penduduk).
"Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di Kec. Munjul dan Kec. Cimanggu, Kab. Pandeglang yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI," ucap BMKG.
Daerah yang terasa getaran di Jakarta, Kota Tangerang, Ciracas, Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bogor, Kotabumi, II - III MMI.
(maf)
tulis komentar anda