Wali Kota Bekasi Ditangkap KPK, Firli Bahuri: Era Keterbukaan Mimpi Buruk bagi Koruptor
Kamis, 06 Januari 2022 - 11:30 WIB
JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri membenarkan pihaknya telah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Bang Pepen, Rabu (5/1/2022). Menurut Firli, penangkapan terhadap Wali Kota Bekasi menambah catatan buruk dalam memberantas korupsi.
"Kemarin kita melakukan tangkap tangan salah satu kepala daerah, yaitu Wali Kota Bekasi. Ini adalah catatan buruk terkait dengan upaya-upaya kita untuk pemberantasan korupsi, karena masih ada yang terlibat praktik-praktik korupsi," kata Firli saat memberikan sambutan dalam acara Deklarasi Janji Kinerja 2022 Kemenkumham di Gedung Setjen Kemenkumham, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/1/2022).
Firli berpendapat seharusnya tidak boleh ada lagi praktik-praktik korupsi di era keterbukaan saat ini. Saat ini sudah banyak sistem yang harus dilakukan dengan transparan dan akuntabel.
"Dengan alam keterbukaan yang rohnya adalah transparansi dan akuntabel, tentulah itu mimpi buruk bagi para koruptor, karena tidak boleh ada lagi korupsi yang terjadi era keterbukaan dan reformasi serta demokrasi yang kita kembangkan sampai saat ini," katanya.
Untuk diketahui, KPK menggelar OTT di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/1/2022). KPK mengamankan total 12 orang dari operasi senyap tersebut. Salah satu yang turut diamankan dalam OTT tersebut adalah Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Bang Pepen.
Giat penindakan terhadap Bang Pepen tersebut diduga berkaitan dengan kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan di lingkungan Pemkot Bekasi. Hingga saat ini, KPK masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap Bang Pepen dan 11 orang lainnya.
Baca juga: 6 Fakta Penangkapan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi
"Kemarin kita melakukan tangkap tangan salah satu kepala daerah, yaitu Wali Kota Bekasi. Ini adalah catatan buruk terkait dengan upaya-upaya kita untuk pemberantasan korupsi, karena masih ada yang terlibat praktik-praktik korupsi," kata Firli saat memberikan sambutan dalam acara Deklarasi Janji Kinerja 2022 Kemenkumham di Gedung Setjen Kemenkumham, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/1/2022).
Firli berpendapat seharusnya tidak boleh ada lagi praktik-praktik korupsi di era keterbukaan saat ini. Saat ini sudah banyak sistem yang harus dilakukan dengan transparan dan akuntabel.
"Dengan alam keterbukaan yang rohnya adalah transparansi dan akuntabel, tentulah itu mimpi buruk bagi para koruptor, karena tidak boleh ada lagi korupsi yang terjadi era keterbukaan dan reformasi serta demokrasi yang kita kembangkan sampai saat ini," katanya.
Untuk diketahui, KPK menggelar OTT di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/1/2022). KPK mengamankan total 12 orang dari operasi senyap tersebut. Salah satu yang turut diamankan dalam OTT tersebut adalah Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Bang Pepen.
Giat penindakan terhadap Bang Pepen tersebut diduga berkaitan dengan kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan di lingkungan Pemkot Bekasi. Hingga saat ini, KPK masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap Bang Pepen dan 11 orang lainnya.
Baca juga: 6 Fakta Penangkapan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi
(abd)
tulis komentar anda