Solid Dukung Prabowo sebagai Capres, Gerindra Buka Opsi Koalisi
Selasa, 28 Desember 2021 - 16:49 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Rahayu Saraswati menyebutkan, pihaknya siap membuka peluang koalisi dengan partai politik lainnya dalam kontestasi Pilpres 2024. Ia menyebutkan, DPP Gerindra mayoritas menyuarakan nama Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024.
Baca Juga: Prabowo
Baca juga: Survei SMRC Ungkap Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Pranowo Berimbang
"Kami sangat masih terbuka untuk komunikasi dengan partai mana pun. Yang paling penting menyatukan visi misi untuk Indonesia lebih baik kedepannya," tambahnya.
Kata Rahayu, dengan belum ada perubahan dari UU Pemilu maka dengan skema presidential threshold sekarang ini, Gerindra tidak bisa mencalonkan diri sendiri.
"Kami di DPP, menangkap seluruh DPD lantang dan sayap partai mengajukan Prabowo Subianto sebagai capres di Pemilu 2024. Setiap partai punya prosesnya masing-masing," jelas Rahayu Saraswati.
Namun demikian ia tidak memungkiri nama capres-cawapres bisa saja berubah dengan cepat melihat situasi dan perkembangan terkini perpolitikan nasional.
"Yang harus digarisbawahi sekarang sampai 2024, berdasarkan pengalaman 2009 dan 2014 itu bisa berubah dalam satu jam saja. Saya sebagai kader amat menyadari," ujar Rahayu.
"Koalisi bisa terbentuk di awal kemudian berubah di kemudian harinya. Hampir semua menunggu dengan seksama. Kita mau melihat PDIP bisa mengajukan tanpa berkoalisi karena sudah memenuhi presidential threshold," sambungnya.
Lebih lanjut soal popularitas dan elektabilitas Gerindra, ia meyakini ada saatnya kondisi naik dan turun. Dalam survei terbaru SMRC pada Selasa (28/12/2021), Partai Gerindra yang biasanya ada di posisi kedua tergeser oleh Partai Golkar dan kini ada di posisi ketiga.
"Kita lihat dari survei ke survei. SMRC cukup konsisten melakukan survei. Dari segi pilihan, itu bisa dilihat Gerindra pak Prabowo kalau tidak paling atas itu ada di top kedua. Ini ditangkap kader kami. Proses di Gerindra itu ditangkap dari DPD ke DPP," pungkasnya.
Baca Juga: Prabowo
Baca juga: Survei SMRC Ungkap Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Pranowo Berimbang
"Kami sangat masih terbuka untuk komunikasi dengan partai mana pun. Yang paling penting menyatukan visi misi untuk Indonesia lebih baik kedepannya," tambahnya.
Kata Rahayu, dengan belum ada perubahan dari UU Pemilu maka dengan skema presidential threshold sekarang ini, Gerindra tidak bisa mencalonkan diri sendiri.
"Kami di DPP, menangkap seluruh DPD lantang dan sayap partai mengajukan Prabowo Subianto sebagai capres di Pemilu 2024. Setiap partai punya prosesnya masing-masing," jelas Rahayu Saraswati.
Namun demikian ia tidak memungkiri nama capres-cawapres bisa saja berubah dengan cepat melihat situasi dan perkembangan terkini perpolitikan nasional.
"Yang harus digarisbawahi sekarang sampai 2024, berdasarkan pengalaman 2009 dan 2014 itu bisa berubah dalam satu jam saja. Saya sebagai kader amat menyadari," ujar Rahayu.
"Koalisi bisa terbentuk di awal kemudian berubah di kemudian harinya. Hampir semua menunggu dengan seksama. Kita mau melihat PDIP bisa mengajukan tanpa berkoalisi karena sudah memenuhi presidential threshold," sambungnya.
Lebih lanjut soal popularitas dan elektabilitas Gerindra, ia meyakini ada saatnya kondisi naik dan turun. Dalam survei terbaru SMRC pada Selasa (28/12/2021), Partai Gerindra yang biasanya ada di posisi kedua tergeser oleh Partai Golkar dan kini ada di posisi ketiga.
"Kita lihat dari survei ke survei. SMRC cukup konsisten melakukan survei. Dari segi pilihan, itu bisa dilihat Gerindra pak Prabowo kalau tidak paling atas itu ada di top kedua. Ini ditangkap kader kami. Proses di Gerindra itu ditangkap dari DPD ke DPP," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda