PP MATAN Dorong PBNU Akselerasi Dakwah Internasional dan Transformasi Teknologi
Senin, 27 Desember 2021 - 11:57 WIB
JAKARTA - Pimpinan Pusat Mahasiswa Ahlit Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah (PP MATAN) mendukung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) untuk mengakselerasi dakwah internasional. Dakwah internasional penting untuk menghadirkan Islam Indonesia yang ramah dan menebar cinta kasih di tingkat global.
Plt Ketua Umum MATAN Hasan Chabibie mengatakan, Muktamar ke-34 NU yang digelar, 22-24 Desember 2021, memberikan pelajaran penting terkait adab dan akhlak. KH Yahya Cholil Staquf yang terpilih menjadi Ketua Umum PBNU masa khidmat 2021-2026 tetap memberikan hormat kepada sang petahana KH Said Aqil Siroj. Dalam pemilihan, Gus Yahya mendapatkan 337 suara, sementara Kiai Said memperoleh 210 suara.
"Gus Yahya mengajarkan kita semua bagaimana pentingnya adab dan akhlak. Gus Yahya sungkem kepada Kiai Said setelah pemilihan Ketum PBNU, seraya menghaturkan terima kasih atas didikan dan teladan dari Kiai Said. Ini cermin yang luar biasa, selaras dengan nilai-nilai tasawuf yang selama ini menjadi fondasi PP MATAN," kata Hasan Chabibie, Senin (27/12/2021).
Baca juga: Potret Lawas Ketum PBNU Gus Yahya saat Kuliah di UGM, Senyumnya Khas
Menurutnya, duet kepemimpinan Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU dan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam, membawa harapan baru bagi generasi muda, serta strategi dakwah internasional NU. "Gus Yahya membawa angin harapan baru bagi lintas generasi NU. Beliau sosok santri yang dihormati tidak hanya di dalam negeri, tapi juga tokoh-tokoh internasional. Kiai Miftachul Akhyar sosok alim yang dihormati banyak kiai sepuh dan menjadi rujukan kiai-kiai muda," kata Kepala Pusdatin Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini.
Hasan menegaskan, sudah saatnya NU mengakselerasi program-program yang sudah ada. Kepemimpinan KH Said Aqil selama 10 terakhir telah memberi fondasi penting untuk menguatkan peran NU, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Dakwah internasional penting untuk menghadirkan Islam Indonesia yang ramah dan menebar cinta kasih.
"Islam moderat ala Indonesia ini kan fondasinya tasawuf, yang terkoneksi dengan fikih dan ushul fikih. Jadi dakwahnya santun, sekaligus perangkat hukum dan metodologi berpikirnya mapan. Ini yang bisa menjadi modal utama untuk dakwah internasional," ujar pengasuh Pesantren Baitul Hikmah, Depok, Jawa Barat ini.
Baca juga: Breaking News: KH Yahya Cholil Staquf Terpilih sebagai Ketua Umum PBNU 2021-2026
Hasan Chabibie mengatakan, menjelang usia satu abad, NU bisa melakukan lompatan dengan memaksimalkan teknologi. Saat ini diperlukan tranformasi teknologi secara kelembagaan untuk mengkonsolidasi semua potensi yang dimiliki NU. Selain itu, dengan teknologi, manajemen sumber daya manusia juga akan lebih mudah.
"Kami siap jika diperintah untuk mengonsolidasi program transformasi teknologi, dengan jaringan para pakar yang ada di Indonesia maupun juga para diaspora Nahdliyin yang ada di luar negeri," katanya.
Plt Ketua Umum MATAN Hasan Chabibie mengatakan, Muktamar ke-34 NU yang digelar, 22-24 Desember 2021, memberikan pelajaran penting terkait adab dan akhlak. KH Yahya Cholil Staquf yang terpilih menjadi Ketua Umum PBNU masa khidmat 2021-2026 tetap memberikan hormat kepada sang petahana KH Said Aqil Siroj. Dalam pemilihan, Gus Yahya mendapatkan 337 suara, sementara Kiai Said memperoleh 210 suara.
"Gus Yahya mengajarkan kita semua bagaimana pentingnya adab dan akhlak. Gus Yahya sungkem kepada Kiai Said setelah pemilihan Ketum PBNU, seraya menghaturkan terima kasih atas didikan dan teladan dari Kiai Said. Ini cermin yang luar biasa, selaras dengan nilai-nilai tasawuf yang selama ini menjadi fondasi PP MATAN," kata Hasan Chabibie, Senin (27/12/2021).
Baca juga: Potret Lawas Ketum PBNU Gus Yahya saat Kuliah di UGM, Senyumnya Khas
Menurutnya, duet kepemimpinan Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU dan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam, membawa harapan baru bagi generasi muda, serta strategi dakwah internasional NU. "Gus Yahya membawa angin harapan baru bagi lintas generasi NU. Beliau sosok santri yang dihormati tidak hanya di dalam negeri, tapi juga tokoh-tokoh internasional. Kiai Miftachul Akhyar sosok alim yang dihormati banyak kiai sepuh dan menjadi rujukan kiai-kiai muda," kata Kepala Pusdatin Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini.
Hasan menegaskan, sudah saatnya NU mengakselerasi program-program yang sudah ada. Kepemimpinan KH Said Aqil selama 10 terakhir telah memberi fondasi penting untuk menguatkan peran NU, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Dakwah internasional penting untuk menghadirkan Islam Indonesia yang ramah dan menebar cinta kasih.
"Islam moderat ala Indonesia ini kan fondasinya tasawuf, yang terkoneksi dengan fikih dan ushul fikih. Jadi dakwahnya santun, sekaligus perangkat hukum dan metodologi berpikirnya mapan. Ini yang bisa menjadi modal utama untuk dakwah internasional," ujar pengasuh Pesantren Baitul Hikmah, Depok, Jawa Barat ini.
Baca juga: Breaking News: KH Yahya Cholil Staquf Terpilih sebagai Ketua Umum PBNU 2021-2026
Hasan Chabibie mengatakan, menjelang usia satu abad, NU bisa melakukan lompatan dengan memaksimalkan teknologi. Saat ini diperlukan tranformasi teknologi secara kelembagaan untuk mengkonsolidasi semua potensi yang dimiliki NU. Selain itu, dengan teknologi, manajemen sumber daya manusia juga akan lebih mudah.
"Kami siap jika diperintah untuk mengonsolidasi program transformasi teknologi, dengan jaringan para pakar yang ada di Indonesia maupun juga para diaspora Nahdliyin yang ada di luar negeri," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda