Survei LPI: Kadensus 88 Antiteror Masuk Kategori Pemimpin Responsif

Jum'at, 24 Desember 2021 - 12:52 WIB
Direktur LPI Boni Hargens menyebutkan kinerja Kepala Densus 88 (Kadensus) Antiteror Polri Irjen Pol Marthinus Hukom mendapatkan apresiasi dari kalangan kelas menengah intelektual. Foto/MPI
JAKARTA - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menyebutkan kinerja Kepala Densus 88 (Kadensus) Antiteror Polri Irjen Pol Marthinus Hukom mendapatkan apresiasi dari kalangan kelas menengah intelektual. Mereka menilai Marthinus memiliki kinerja yang baik dan menjadi satu di antara 10 Best Leaders Award of 2021 untuk kategori menteri dan kepala lembaga.

Hal ini berdasarkan survei nasional LPI terkait pandangan ‘Kelas Menengah Intelektual’ terhadap kepemimpinan dan kinerja Kabinet Indonesia Maju dan para Pimpinan Lembaga Negara Tahun 2021. Survei ini dilakukan LPI pada 25 November-15 Desember 2021 dengan responden sebanyak 400 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Salah satu hasil dari survei LPI tersebut adalah kalangan menengah intelektual menilai Pak Kadensus 88 Antiteror berkinerja baik," ujar Boni di Jakarta, Kamis (23/12/2021).

Boni menyebutkan kalangan kelas menengah intelektual menilai sosok Kadensus 88 Antiteror cukup responsif dan tanggap terhadap informasi. Kadensus 88 Antiteror, kata dia, mendapat skor 2.44 (skala tertinggi 4) dan berada di rating kelima setelah Panglima TNI dalam pengukuran kategori penilaian kinerja berdasarkan indikator responsivitas dalam jajaran 10 besar menteri dan pimpinan lembaga negara berkinerja terbaik.

"Kalangan kelas menengah intelektual berpandangan bahwa upaya penanggulangan terorisme memerlukan kecermatan, kesigapan, dan ketepatan. Tetapi bukan berarti institusi itu harus ditiadakan atau dibubarkan. Mayoritas responden ketika diwawancarai justru tetap mendukung upaya yang dilakukan oleh Densus 88 Antiteror," terang Boni.



Boni mengatakan selain indikator responsivitas, LPI juga mengukur kinerja kementerian dan pimpinan lembaga negara menggunakan indikator leadership dan indikator kebijakan. Dari tiga indikator tersebut jika diakumulasi, maka 55% responden menyatakan kinerja Kadensus 88 Antiteror yang sangat baik, 30% baik, dan sisanya 15% responden menyebutkan buruk.

"Jadi secara keseluruhan, mayoritas kalangan intelektual menengah atau 85% menilai kinerja Kadensus 88 Antiteror sangat baik dan baik," tutur Boni.

Boni mengakui bahwa Kadensus 88 Antiteror sempat disudutkan oleh narasi, opini negatif di media sosial dalam penanganan terorisme. Namun, kata Boni, di luar dugaan justru Kadensus 88 Antiteror mendapat respons positif dan dukungan dari kalangan menengah intelektual karena tetap konsisten dalam penanggulangan terorisme di Indonesia.

"Bahkan muncul isu dan desakan dari sebagian kalangan agar institusi itu dibubarkan, karena sempat muncul anggapan bahwa Tim Densus hanya menangkap ‘kotak amal’ dan bukan dalang teror. Namun, isu dan desakan tersebut berbeda dengan pandangan masyarakat menengah intelektual," pungkas Boni.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More