Buka Kongres PA GMNI, Jokowi Bicara Kedaulatan dan Pemenangan Kompetisi Global

Senin, 06 Desember 2021 - 11:02 WIB
Presiden Jokowi secara resmi membuka Kongres PA GMNI 2021. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA - Presiden Jokowi membuka Kongres Dewan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( PA GMNI ) 2021 dari Istana Negara, Jakarta, Senin (6/12/2021). Dalam acara yang disiarkan secara daring itu, Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno dan Menkop UKM Teten Masduki.

"Sebagai rumah besar kaum nasionalis, kaum Marhaenis, Persatuan Alumni GMNI harus menjadi yang terdepan dalam merawat nasionalisme yang setia kepada Pancasila dan undang-undang Dasar 1945 yang selalu memperkuat persatuan dan kesatuan dan memperkokoh kedaulatan bangsa," ucap Jokowi Gelaran bertajuk 'Nasionalisme Menjawab Tantangan Zaman' tersebut.

Jokowi berujar, di tengah dunia yang semakin terbuka dengan interaksi dan disrupsi, nasionalisme dan kedaulatan bangsa menghadapi tantangan-tantangan baru. Kedaulatan tidak bisa hanya dimaknasi sebagai kemampuan mengusir penjajah. Kedaulatan bukan jua berarti memagari tidak ada pihak luar yang masuk ke Tanah Air. "Kedaulatan bukan berarti menutup diri, tetapi kedaulatan adalah kemanfaatan maksimal untuk masyarakat, bangsa dan negara," jelas Jokowi.





Dalam dunia yang semakin terbuka, kata Jokowi, interaksi antarnegara semakin tinggi dan gelombang globalisasi tidak terhindarkan lagi. Bukan hanya mobilitas fisik antarnegara yang semakin tinggi atau hanya mobilitas barang dan uang yang semakin mudah, tetapi mobilitas gagasan, mobilitas pengetahuan juga semakin tinggi melalui ranah ranah digital.

"Konsekuensinya globalisasi melahirkan dunia yang hiperkompetisi, dunia yang diwarnai oleh kompetisi yang super ketat. Oleh karena itu satu pilar utama dalam menjaga kedaulatan adalah memenangkan kompetisi. kita harus memenangkan kompetisi di dalam negeri, kita harus memenangkan kompetisi di pasar global, di pasar luar negeri," tuturnya.

"Kita harus lebih unggul dari negara lain, dan kita harus mampu mendahului negara lain dalam dunia yang semakin kompetitif sekarang ini," sambung dia.



Menurut Jokowi, kedaulatan harus diperjuangkan dengan keberanian untuk menemukan cara-cara baru. Untuk bisa mendahului negara lain tidaklah mungkin menggunakan tangga yang sama seperti tangga tangga yang dipakai oleh negara-negara yang maju di saat yang lalu. Untuk mendahului kereta yang lain, tidaklah mungkin kita menggunakan rel yang sama untuk mendahului negara yang lain.

"Tidaklah mungkin kita menggunakan cara-cara yang sama. Kita harus menemukan cara-cara baru, mencari rel-rel baru, kita tidak boleh melalui anak tangga yang dulu dilalui negara maju. Kalau itu kita lakukan, kita tidak mungkin bisa mendahuluinya, ini pasti," tegasnya.

Oleh karena itu, ujar Jokowi, Indonesia tidak cukup hanya naik tangga, tetapi harus melompat. Kalau tidak melompat jangan berharap bangsa ini bisa mendahului negara-negara lain yang sudah lebih maju.

"Kita harus melakukan lompatan kemajuan, kita harus berwatak trendsetter, bukan watak follower. Oleh karena itu kedaulatan harus diperjuangkan dengan inovasi, harus diperjuangkan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," tutup Jokowi.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More