BNPB Imbau Siaga dan Waspada Banjir di Beberapa Wilayah Indonesia

Minggu, 07 Juni 2020 - 19:30 WIB
BNPB mengimbau warga untuk siaga dan waspada menghadapi sejumlah fenomena alam yang dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan rob. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB ) mengimbau warga untuk siaga dan waspada menghadapi sejumlah fenomena alam yang dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan rob.

“Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB telah memonitor kejadian banjir di sejumlah wilayah pada Sabtu. Banjir melanda wilayah seperti di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. Banjir melanda dua kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu di Kabupaten Luwu dan Sidenreng, sedangkan banjir di Kalimantan Selatan melanda Kabupaten Tanah Bumbu,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati melalui siaran pers yang diterima SINDOnews, Minggu (7/6/2020). (Baca juga: Update Corona Minggu: Positif 31.186 Orang, 10.498 Sembuh dan 1.851 Meninggal)

Raditya mengatakan dari kejadian itu sebanyak 12 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan terdampak, yakni di Desa Keppa, Rantebelu, Riwang, Buntumatabing, Bilante (Kecamatan Larompong), Desa Temboe dan Sampano (Lamporong Selatan), Kelurahan Suli dan Desa Buntu Kunyi (Suli), serta Kelurahan Lindajang dan Desa Buntubarana (Suli Barat).

Sementara itu, lebih dari 200 rumah terendam di wilayah terdampak. Tak hanya merendam rumah, genangan juga merendam sawah dan fasilitas sekolah, ibadah dan jembatan. “Tinggi muka air beragam dari 100 hingga 200 cm. Banjir dipicu salah satunya oleh intensitas hujan tinggi sehingga debit air sungai setempat meluap,” kata Raditya.



Selain itu, banjir juga terjadi di Kabupaten Sindenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Genangan berlokasi di Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase. Kronologi banjir berawal dari hujan dengan intensitas tinggi.

Sedangkan di Kalimantan Selatan, banjir melanda 5 desa di Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu pada Sabtu lalu (6/6). Kelima desa itu adalah Desa Damar Indah, Wonosari, Sungai Dua Laut, Sari Mulya dan Sebamban Baru. Sejumlah 201 rumah terendam di wilayah ini. Minggu ini air genangan berangsur surut.

Pusdalops BNPB, lanjut Raditya juga memantau fenomena rob akibat pasang air laut di wilayah Jawa Tengah pada Jumat lalu (5/6). Enam wilayah administrasi setingkat kabupaten dan kota di Jawa Tengah mengalami rob, yakni di Kota Tegal dan Semarang, Kabupaten Batang, Demak, Kebumen, Pemalang, Brebes dan Kendal. “Ketinggian muka air beragam di beberapa wilayah. Bahkan di Kabupaten Kebumen, tinggi muka air dari 250 hingga 600 cm.”

“Menyikapi rob di Jawa Tengah, BPBD provinsi dan kabupaten serta kota telah memonitor dan memperingatkan warga untuk siaga dan waspada terhadap potensi bahaya,” sambung Raditya. (Baca juga: Sebanyak 21 Provinsi Laporkan Jumlah Kasus Positif COVID-19 di Bawah 10 Orang)

Raditya juga mengimbau warga di wilayah DKI Jakarta untuk siaga dan waspada terhadap bahaya rob. “Pusdalops memantau rob di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Berdasarkan pantauan melalui aplikasi wxTide, potensi pasang tertinggi pada 8 hingga 9 Juni di wilayah Jakarta. Rob terjadi hampir di sepanjang wilayah pantai utara Jawa atau Pantura dan beberapa titik di wilayah Provinsi Banten dan Jambi,” katanya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More