Perintahkan Muktamar ke-34 NU Dipercepat, Kiai Miftachul Akhyar: Kalau Salah Mohon Diluruskan
Senin, 29 November 2021 - 21:00 WIB
JAKARTA - Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar telah menerbitkan surat perintah penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU yang dipercepat pelaksanaannya menjadi 17 Desember 2021. KH Miftachul Akhyar menyatakan dirinya akan bertanggung jawab atas segala keputusan apa pun dari surat tersebut.
"Mungkin kalau dianggap salah atau memang salah, saya mohon maaf mohon diluruskan mumpung belum jauh-jauh waktunya," ujar Kiai Miftachul saat menerima 27 PWNU di Kantor PBNU Pusat, Jakarta, Senin (29/11/2021).
Penerbitan surat perintah tersebut diinisiasinya karena berdasarkan AD/ART PBNU, Rais Aam diberikan wewenang atas hal tersebut. "Syuriah punya hak tapi sebelumnya dari AD/ART kita wewenang Rais Aam sudah cukup merumuskan keputusan umum tidak harus mengajak orang lain. Makanya saya sendiri yang membuat surat itu karena saya melaksanakan hak wewenang saya sebagai Rais Aam atau PJ Rais Aam," jelasnya.
Menurutnya Muktamar ke-34 NU, tidak dapat diundur lagi karena berdasarkan hasil Konbes NU beberapa waktu lalu telah menetapkan Muktamar di bulan Desember 2021.
"Kalau lepas sampai tanggal 25 hasil Konbes itu kita sudah habis masa khidmatnya dan tidak ada pengurus PBNU. Dan harus diputuskan dalam waktu yang secepatnya," tutur dia.
Persoalan jadwal ini pun berlanjut hingga dilaksanakannya rapat pada Kamis (25/11/2021) lalu. Namun, saat KH Miftachul datang, Ketua Umum (Ketum) PBNU, Sekjen, dan Panitia Muktamar tidak hadir dalam rapat tersebut.
"Akhirnya dijanjikan dilanjut, Kamis saya datang ternyata Ketum, Sekjen, Panitia dipanggil tidak datang. Bahkan saya dengar katanya minta seminggu lagi sudah mepet begini. Saya rasa masa-masa yang cepat, kritis mengambil keputusan untuk menyelamatkan semuanya pengurus PBNU ini," terang dia.
Walaupun sudah mendapatkan dukungan dari 27 PWNU, Kiai Miftachul pun tetap terus berkoordinasi dengan Tanfidziyah dan Syuriah. Selain itu juga mengupayakan agar Muktamar ke-34 NU berjalan dengan sejuk, damai, menghasilkan maslahat, dan manfaat.
"Itu tanggung jawab saya, saya siap bertanggung jawab apapun kalau memang salah. Saya siap bertanggung jawab dengan surat perintah teman-teman panitia," kata dia.
Lihat Juga: Konferensi Internasional Humanitarian Islam Digelar Pekan Depan, Dibuka Presiden Prabowo
"Mungkin kalau dianggap salah atau memang salah, saya mohon maaf mohon diluruskan mumpung belum jauh-jauh waktunya," ujar Kiai Miftachul saat menerima 27 PWNU di Kantor PBNU Pusat, Jakarta, Senin (29/11/2021).
Penerbitan surat perintah tersebut diinisiasinya karena berdasarkan AD/ART PBNU, Rais Aam diberikan wewenang atas hal tersebut. "Syuriah punya hak tapi sebelumnya dari AD/ART kita wewenang Rais Aam sudah cukup merumuskan keputusan umum tidak harus mengajak orang lain. Makanya saya sendiri yang membuat surat itu karena saya melaksanakan hak wewenang saya sebagai Rais Aam atau PJ Rais Aam," jelasnya.
Menurutnya Muktamar ke-34 NU, tidak dapat diundur lagi karena berdasarkan hasil Konbes NU beberapa waktu lalu telah menetapkan Muktamar di bulan Desember 2021.
"Kalau lepas sampai tanggal 25 hasil Konbes itu kita sudah habis masa khidmatnya dan tidak ada pengurus PBNU. Dan harus diputuskan dalam waktu yang secepatnya," tutur dia.
Persoalan jadwal ini pun berlanjut hingga dilaksanakannya rapat pada Kamis (25/11/2021) lalu. Namun, saat KH Miftachul datang, Ketua Umum (Ketum) PBNU, Sekjen, dan Panitia Muktamar tidak hadir dalam rapat tersebut.
"Akhirnya dijanjikan dilanjut, Kamis saya datang ternyata Ketum, Sekjen, Panitia dipanggil tidak datang. Bahkan saya dengar katanya minta seminggu lagi sudah mepet begini. Saya rasa masa-masa yang cepat, kritis mengambil keputusan untuk menyelamatkan semuanya pengurus PBNU ini," terang dia.
Walaupun sudah mendapatkan dukungan dari 27 PWNU, Kiai Miftachul pun tetap terus berkoordinasi dengan Tanfidziyah dan Syuriah. Selain itu juga mengupayakan agar Muktamar ke-34 NU berjalan dengan sejuk, damai, menghasilkan maslahat, dan manfaat.
"Itu tanggung jawab saya, saya siap bertanggung jawab apapun kalau memang salah. Saya siap bertanggung jawab dengan surat perintah teman-teman panitia," kata dia.
Lihat Juga: Konferensi Internasional Humanitarian Islam Digelar Pekan Depan, Dibuka Presiden Prabowo
(kri)
tulis komentar anda