Belanda Tawarkan Bantuan Mitigasi Bencana ke Indonesia
Selasa, 23 November 2021 - 17:49 WIB
JAKARTA - Pemerintah Belanda siap membantu Indonesia untuk memitigasi dampak bencana akibat penurunan permukaan tanah (land subsidence) terutama di pesisir pantai Jawa. Penegasan itu disampaikan Duta Besar Belanda untuk Indonesia H.E. Lambertus Christian Grijns dalam acara Ambassador Talk 2021 secara virtual, Selasa (23/11/2021).
Dia mengatakan di wilayah pesisir Jakarta, garis pantai utara Jawa, di Semarang, Demak terjadi penurunan tanah hingga 12 cm per tahunnya. Sehingga, berpotensi terjadi banjir akibat air rob yang masuk ke daratan. “Sehingga, kita harus menemukan cara untuk mencoba membantu memitigasi dampak penurunan muka tanah ini,” kata Lambertus.
Bahkan, kata Lambertus, saat ini Semarang juga ingin belajar untuk mengatasi banjir akibat penurunan muka tanah. “Di Indonesia salah satu persoalan yang telah belajar dari Belanda yakni pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berupaya menangani persoalan pantura yang terancam tenggelam atau turunnya permukaan tanah (land subsidence),” ungkapnya.
Dia mengungkapkan Belanda telah membantu untuk membangun pesisir pantai bakau di Demak. “Yang direstorasi secara stabil yang mengurangi erosi, sehingga dapat beradaptasi dengan kenaikan permukaan laut dan memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” ungkap Lambertus.
Lambertus memastikan Belanda ingin berbagi pengetahuan dan keahlian yang selama ini telah dimiliki akibat banjir pada 1953 yang menewaskan hampir 2.000 orang. Kemudian membuat Belanda membangun Delta Works.
“Jadi pemerintah Anda (Indonesia) melalui kedutaan kita di Jakarta apabila memerlukan bantuan cepat, respons cepat kita menyebutnya International Risk Disaster Reduction program. Dan kita sudah mengimplementasikan ini di seluruh dunia dengan sangat baik sekali,” ujar Lambertus.
Dia mengatakan di wilayah pesisir Jakarta, garis pantai utara Jawa, di Semarang, Demak terjadi penurunan tanah hingga 12 cm per tahunnya. Sehingga, berpotensi terjadi banjir akibat air rob yang masuk ke daratan. “Sehingga, kita harus menemukan cara untuk mencoba membantu memitigasi dampak penurunan muka tanah ini,” kata Lambertus.
Bahkan, kata Lambertus, saat ini Semarang juga ingin belajar untuk mengatasi banjir akibat penurunan muka tanah. “Di Indonesia salah satu persoalan yang telah belajar dari Belanda yakni pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berupaya menangani persoalan pantura yang terancam tenggelam atau turunnya permukaan tanah (land subsidence),” ungkapnya.
Dia mengungkapkan Belanda telah membantu untuk membangun pesisir pantai bakau di Demak. “Yang direstorasi secara stabil yang mengurangi erosi, sehingga dapat beradaptasi dengan kenaikan permukaan laut dan memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” ungkap Lambertus.
Lambertus memastikan Belanda ingin berbagi pengetahuan dan keahlian yang selama ini telah dimiliki akibat banjir pada 1953 yang menewaskan hampir 2.000 orang. Kemudian membuat Belanda membangun Delta Works.
“Jadi pemerintah Anda (Indonesia) melalui kedutaan kita di Jakarta apabila memerlukan bantuan cepat, respons cepat kita menyebutnya International Risk Disaster Reduction program. Dan kita sudah mengimplementasikan ini di seluruh dunia dengan sangat baik sekali,” ujar Lambertus.
(rca)
tulis komentar anda