Anggap Luhut Sibuk soal Kasus, Haris Azhar: Lebih Baik Urus Papua

Senin, 22 November 2021 - 15:39 WIB
Haris Azhar mengingatkan Luhut Pandjaitan dan para pejabat yang sibuk melaporkan kritik agar fokus pada tugas utamanya mengurus rakyat. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA - Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar mengklaim bisnis Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Papua yang diungkapnya adalah berdasarkan data autentik.

Dia mengungkapkan data tersebut bukan untuk mencemarkan nama baik, tapi merupakan kepentingan umum yang harus segera diselesaikan pemerintah. Dia ingin permasalahan di Papua selesai tanpa kekerasan.

“Jadi, daripada pidanain saya, lebih baik penguasa di republik ini segera urus Papua supaya damai, supaya gak ada korban,” ujar Haris stelah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Senin (22/11/2021).





Dalam perkara ini, Haris hanya ingin mengungkap permasalahan Papua yang tak kunjung akhir. Bahkan korbannya bukan hanya masyarakat Papua, namun juga ada TNI-Polri hingga aparatur sipil negara (ASN).

“Banyak pejabat di republik ini sibuk midanain, sibuk ngritik mau ngaudit LSM, aktivis, pengacara. Lihatlah situasi di lapangan orang Papua nangis-nangis jadi pengungsi. Ini situasinya, dilemanya seperti itu,” ujar Haris.

Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidianti dilaporkan Luhut atas dugaan pencemaran nama baik. Mediasi sempat gagal, hingga Luhut menegaskan akan melanjutkan perkara ke pengadilan.

“Insya Allah kemana pun saya siap, karena saya ngomong bukan berdasarkan ngelindur, saya ngomong di YouTube karena ada rujukan bahannya dan bahan yang dibahas punya dokumen-dokumen autentik,” ujar Haris.

Haris menjelaskan, pasca perkara ini, ia malah semakin banyak mendapatkan dokumen otentik untuk membongkar praktik bisnis Luhut di Papua. Bahkan ia senang jika Luhut tegaskan akan melanjutkan perkara ke pengadilan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More