Ridwan Kamil Hadiri Acara PKS di Lombok, Sinyal Capres 2024?
Sabtu, 20 November 2021 - 13:01 WIB
JAKARTA - Badan Pembinaan Kepemimpinan Daerah (BPKD) DPP PKS menggelar lokakarya Peningkatan Kinerja Kepala Daerah di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak Jumat hingga hari ini Sabtu (20/11/2021).
Ada yang menarik di acara yang dihadiri 32 kepala daerah dari PKS ini yakni, berkumpulnya dua gubernur dari PKS yakni Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah, serta non kader PKS yakni Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil.
Lokakarya diawali dengan dialog kebangsaan bertajuk "Peran Kepemimpinan dalam Membangun Keunggulan Daerah", dengan pembicara Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, Ridwan Kamil, dan Gubernur NTB sekaligus Ketua BPKD DPP PKS Zulkieflimansyah.
Dalam dialog itu, Ridwan Kamil memaparkan kiat dan cara Jawa Barat menghadapi pandemi Covid-19 dan tetap bertahan secara pengelolaan anggaran daerahnya. "Pimpinan daerah harus kreatif dan proaktif mengetuk semua pintu sumber anggaran non APBN agar kesejahteraan rakyat tetap terjaga di masa pandemi," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil ini.
Sebagai pembicara kedua, Zulkieflimansyah berbicara tentang pentingnya pemimpin daerah mempunyai visi besar kebangsaan, antara lain dengan peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan. Seperti yang sedang dilakukannya dengan mengirim 1.000 putra-putri NTB sekolah ke mancanegara. "Kami memanggil semua ilmuwan terbaik Indonesia dari luar negeri untuk mengajar di NTB dengan bayaran yang sama di luar negeri. Dan menerima mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia, sebagian besar dengan beasiswa," kata pria yang akrab disapa Bang Zul ini.
Bang Zul juga berbagi kisah sukses dibalik keberhasilan mewujudkan pembangunan sirkuit internasional Mandalika. Menurut Bang Zul, ini merupakan hasil sinergi semua pihak di NKRI. Sebuah hasil dari semangat saling memberi dan memperbaiki. "Dengan pendekatan membuka hati pada semua, segala kebaikan bisa diterima oleh daerah untuk kemakmuran rakyat," paparnya.
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf menyampaikan perlunya seluruh kepala daerah membuka jembatan kebersamaan kepada semua pihak di negeri ini. "Jembatan itu tak boleh rusak oleh apa pun, termasuk kontestasi pemilu. Sebab, kita semua akan selalu melalui jembatan itu setiap saat untuk menuntaskan amanah kepemimpinan kepala daerah," tuturnya.
Ada yang menarik di acara yang dihadiri 32 kepala daerah dari PKS ini yakni, berkumpulnya dua gubernur dari PKS yakni Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah, serta non kader PKS yakni Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil.
Lokakarya diawali dengan dialog kebangsaan bertajuk "Peran Kepemimpinan dalam Membangun Keunggulan Daerah", dengan pembicara Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, Ridwan Kamil, dan Gubernur NTB sekaligus Ketua BPKD DPP PKS Zulkieflimansyah.
Dalam dialog itu, Ridwan Kamil memaparkan kiat dan cara Jawa Barat menghadapi pandemi Covid-19 dan tetap bertahan secara pengelolaan anggaran daerahnya. "Pimpinan daerah harus kreatif dan proaktif mengetuk semua pintu sumber anggaran non APBN agar kesejahteraan rakyat tetap terjaga di masa pandemi," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil ini.
Sebagai pembicara kedua, Zulkieflimansyah berbicara tentang pentingnya pemimpin daerah mempunyai visi besar kebangsaan, antara lain dengan peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan. Seperti yang sedang dilakukannya dengan mengirim 1.000 putra-putri NTB sekolah ke mancanegara. "Kami memanggil semua ilmuwan terbaik Indonesia dari luar negeri untuk mengajar di NTB dengan bayaran yang sama di luar negeri. Dan menerima mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia, sebagian besar dengan beasiswa," kata pria yang akrab disapa Bang Zul ini.
Bang Zul juga berbagi kisah sukses dibalik keberhasilan mewujudkan pembangunan sirkuit internasional Mandalika. Menurut Bang Zul, ini merupakan hasil sinergi semua pihak di NKRI. Sebuah hasil dari semangat saling memberi dan memperbaiki. "Dengan pendekatan membuka hati pada semua, segala kebaikan bisa diterima oleh daerah untuk kemakmuran rakyat," paparnya.
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf menyampaikan perlunya seluruh kepala daerah membuka jembatan kebersamaan kepada semua pihak di negeri ini. "Jembatan itu tak boleh rusak oleh apa pun, termasuk kontestasi pemilu. Sebab, kita semua akan selalu melalui jembatan itu setiap saat untuk menuntaskan amanah kepemimpinan kepala daerah," tuturnya.
(cip)
tulis komentar anda