Hadirkan Ketua KPK dalam Pendidikan Kader PDIP, Hasto: Membangun Kultur Antikorupsi
Selasa, 16 November 2021 - 17:04 WIB
JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) menghadirkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dalam kegiatan Pendidikan Kader Nasional (PKN) yang digelar secara hybrid, di Jakarta, Selasa (16/11/2021).
Kehadiran Firli untuk memberikan pembekalan kepada para kader yang mengikuti kaderisasi calon pemimpin. Kegiatan yang dimoderatori anggota DPR dari PDIP sekaligus mantan Juru Bicara KPK Johan Budi SP ini diselenggarakan secara virtual dari kantornya di Kawasan Kuningan, Jakarta Pusat.
Dalam pembekalannya, Firli mengatakan, berbicara masalah korupsi tentu tidak pernah bisa tuntas. Tapi bisa tuntas kalau semua anak bangsa, punya semangat bersama yaitu tidak melakukan korupsi. "Setiap individu, setiap anak bangsa, harus katakan tidak berkeinginan untuk membangun korupsi. Korupsi bukan hanya sekadar perbuatan melawan hukum. Tetapi korupsi adalah juga kejahatan kemanusiaan, tidak hanya merugikan uang negara, roda perekonomian negara, tapi juga merampas hak-hak anak Indonesia," kata Firli.
Firli mendorong kader PDIP untuk membangun sikap dan perubahan-perubahan perilaku. Lewat pendidikan kader ini, Firli yakin merupakan salah satu cara mengubah dan memulai yang baik. "Karena kalau ini bisa kita lakukan secara baik, maka akan jadi suatu peradaban. Kita ingin bangsa yang memiliki peradaban antikorupsi. Kita ingin membangun negara kita dengan budaya antikorupsi," tegas Firli.
Sementara itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan kehadiran Firli adalah bagian dari tradisi di PDI Perjuangan yang selalu mengundang para ahli. “Dan pimpinan atau expert dari KPK selalu kami libatkan mendidik dan menyiapkan kader Partai,” kata Hasto yang mengikuti acara secara daring.
Hasto mengingatkan DPP PDIP telah mengundang Firli dalam sejumlah kesempatan baik di sekolah calon kepala daerah maupun kegiatan PKN seperti sekarang ini. “Sebab ini komitmen PDI Perjuangan untuk memastikan kader dan calon pemimpin bangsa dididik sejalan dengan prinsip antikorupsi. Sesuai amanah Ibu Megawati, PDI Perjuangan secara aktif membangun kultur antikorupsi. Itu dimulai dari proses pendidikan di partai seperti PKN ini. Mengapa hal ini dilakukan? Karena masih saja terjadi korupsi yang dilakukan anggota dan kader Partai. Ibu Ketua Umum dalam setiap kesempatan tidak pernah lelah mengingatkan hal tersebut,” tegas Hasto.
Yang jelas, kata Hasto, paparan Firli di acara tadi sangat komprehensif. Misalnya Firli memaparkan terkait tugas, fungsi, dan payung hukum KPK. Firli juga memberikan contoh-contoh yang sangat jelas. Misalnya hal yang perlu diperhatikan oleh kader PDIP agar terhindar dari kasus korupsi, suap, dan gratifikasi. Termasuk pemahaman terhadap definisi tiga hal tersebut.
“Materi tadi sangat penting, komprehensif dan semoga kader PDI Perjuangan mencatat dan menyimak, sehingga bisa menginternalisasikan dalam dirinya. Apa yang disampaikan Pak Firli harus menjadi landasan bagi seluruh anggota dan kader Partai untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan termasuk korupsi. Kultur inilah yang terus dibangun. Seluruh elemen partai agar benar-benar memperhatikan upaya pencegahan korupsi dengan membangun sistem manajemen kepartaian, dan pemerintahan yang menjauhkan dari korupsi, termasuk gratifikasi,” kata Hasto.
Di sisi lain, Johan Budi menambahkan Ketua KPK Firli Bahuri memaparkan korupsi bukan hanya soal kerugian negara. Sebab ternyata ada 30 jenis korupsi yang bisa diklasifikasikan ke dalam 7 klaster. “Pak Firli juga menegaskan tugas-tugas KPK ini bukan hanya menangkap lewat OTT saja, tapi juga tugas pencegahan, monitor dan supervisi. Ini semua yang dilakukan oleh KPK. Mudah-mudahan bisa dipahami oleh para pengurus partai,” kata Johan Budi.
Kehadiran Firli untuk memberikan pembekalan kepada para kader yang mengikuti kaderisasi calon pemimpin. Kegiatan yang dimoderatori anggota DPR dari PDIP sekaligus mantan Juru Bicara KPK Johan Budi SP ini diselenggarakan secara virtual dari kantornya di Kawasan Kuningan, Jakarta Pusat.
Dalam pembekalannya, Firli mengatakan, berbicara masalah korupsi tentu tidak pernah bisa tuntas. Tapi bisa tuntas kalau semua anak bangsa, punya semangat bersama yaitu tidak melakukan korupsi. "Setiap individu, setiap anak bangsa, harus katakan tidak berkeinginan untuk membangun korupsi. Korupsi bukan hanya sekadar perbuatan melawan hukum. Tetapi korupsi adalah juga kejahatan kemanusiaan, tidak hanya merugikan uang negara, roda perekonomian negara, tapi juga merampas hak-hak anak Indonesia," kata Firli.
Baca Juga
Firli mendorong kader PDIP untuk membangun sikap dan perubahan-perubahan perilaku. Lewat pendidikan kader ini, Firli yakin merupakan salah satu cara mengubah dan memulai yang baik. "Karena kalau ini bisa kita lakukan secara baik, maka akan jadi suatu peradaban. Kita ingin bangsa yang memiliki peradaban antikorupsi. Kita ingin membangun negara kita dengan budaya antikorupsi," tegas Firli.
Sementara itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan kehadiran Firli adalah bagian dari tradisi di PDI Perjuangan yang selalu mengundang para ahli. “Dan pimpinan atau expert dari KPK selalu kami libatkan mendidik dan menyiapkan kader Partai,” kata Hasto yang mengikuti acara secara daring.
Hasto mengingatkan DPP PDIP telah mengundang Firli dalam sejumlah kesempatan baik di sekolah calon kepala daerah maupun kegiatan PKN seperti sekarang ini. “Sebab ini komitmen PDI Perjuangan untuk memastikan kader dan calon pemimpin bangsa dididik sejalan dengan prinsip antikorupsi. Sesuai amanah Ibu Megawati, PDI Perjuangan secara aktif membangun kultur antikorupsi. Itu dimulai dari proses pendidikan di partai seperti PKN ini. Mengapa hal ini dilakukan? Karena masih saja terjadi korupsi yang dilakukan anggota dan kader Partai. Ibu Ketua Umum dalam setiap kesempatan tidak pernah lelah mengingatkan hal tersebut,” tegas Hasto.
Yang jelas, kata Hasto, paparan Firli di acara tadi sangat komprehensif. Misalnya Firli memaparkan terkait tugas, fungsi, dan payung hukum KPK. Firli juga memberikan contoh-contoh yang sangat jelas. Misalnya hal yang perlu diperhatikan oleh kader PDIP agar terhindar dari kasus korupsi, suap, dan gratifikasi. Termasuk pemahaman terhadap definisi tiga hal tersebut.
“Materi tadi sangat penting, komprehensif dan semoga kader PDI Perjuangan mencatat dan menyimak, sehingga bisa menginternalisasikan dalam dirinya. Apa yang disampaikan Pak Firli harus menjadi landasan bagi seluruh anggota dan kader Partai untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan termasuk korupsi. Kultur inilah yang terus dibangun. Seluruh elemen partai agar benar-benar memperhatikan upaya pencegahan korupsi dengan membangun sistem manajemen kepartaian, dan pemerintahan yang menjauhkan dari korupsi, termasuk gratifikasi,” kata Hasto.
Di sisi lain, Johan Budi menambahkan Ketua KPK Firli Bahuri memaparkan korupsi bukan hanya soal kerugian negara. Sebab ternyata ada 30 jenis korupsi yang bisa diklasifikasikan ke dalam 7 klaster. “Pak Firli juga menegaskan tugas-tugas KPK ini bukan hanya menangkap lewat OTT saja, tapi juga tugas pencegahan, monitor dan supervisi. Ini semua yang dilakukan oleh KPK. Mudah-mudahan bisa dipahami oleh para pengurus partai,” kata Johan Budi.
(cip)
tulis komentar anda