Kebakaran Tangki Kilang Cilacap, Anggota DPR Minta Relokasi Warga
Senin, 15 November 2021 - 18:33 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah meminta Pertamina mempertimbangkan opsi relokasi warga sekitar kilang minyak di Cilacap. Menurutnya, lokasi kilang Cilacap sangat dekat dengan permukiman warga.
Hal ini disampaikan Erma, sapaan akrab Siti Mukaromah, menyusulkan kebakaran yang menimpa tangki kilang minyak milik Pertamina di Cilacap, Sabtu (13/11/2021) malam. Kebakaran telah berhasil dipadamkan pada Minggu (14/11/2021) siang.
"Lokasi kilang Cilacap sangat dekat dengan pemukiman warga, terutama wilayah Donan dan Lomanis. Masyarakat di sana risau ketika sudah masuk musim hujan, karena petirnya yang berpotensi menyambar kilang minyak. Kemudian masyarakat juga terkena dampak dengan bau yang menyengat," kata Anggota DPR Dapil Cilacap-Banyumas ini, Senin (15/11/2021).
Baca juga: BREAKING NEWS! Tangki Kilang Minyak Cilacap Terbakar
Jika relokasi dilakukan, maka masyarakat tidak lagi merasa waswas karena jauh dari lokasi industri. Sementara dari sisi Pertamina, kegiatan operasional dapat berjalan lebih maksimal dengan luasnya area industri.
Erma yang juga Anggota Badan Anggaran ini juga meminta agar Pertamina memastikan fungsi dan kelayakan pakai alat penangkal petir. "Apakah penangkal petir berfungsi dengan baik atau tidak. Pertamina harus terus melakukan perbaikan dan optimalisasi sistem keamanan dan keselamatan. Harus dilakukan analisis dan evaluasi mengapa kejadian ini berulangkali terjadi," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Ia juga menyoroti koordinasi antara Pertamina dan pemerintah daerah. "Saya berharap kerja sama Pertamina dengan Pemerintah Daerah lebih optimal lagi," katanya.
Baca juga: Polri Periksa 5 Saksi Kebakaran Tangki Kilang Minyak Pertamina
Kebakaran yang terjadi di kilang minyak Cilacap ini terbilang cukup sering. Pada 2021, kebakaran Sabtu (13/11/2021) malam ini merupakan kali kedua selama 2021. Sebelumnya terjadi pada 11 Juni 2021.
Selama 2008-2011 kebakaran juga terjadi hampir setiap tahun. Pada 9 Maret 2008, pipa kilang minyak PT Pertamina Cilacap terbakar karena alat pendingin meledak saat dibersihkan. Kemudian pada 3 Juni 2009, karena kebocoran di Kilang Fuel Oil Complex (FOC) II unit B. Pada 24 Januari 2010 gangguan letupan sesaat. Kemudian 2 April 2011, tangki BBM Premium di Kompleks I Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap dilanda kobaran api.
Hal ini disampaikan Erma, sapaan akrab Siti Mukaromah, menyusulkan kebakaran yang menimpa tangki kilang minyak milik Pertamina di Cilacap, Sabtu (13/11/2021) malam. Kebakaran telah berhasil dipadamkan pada Minggu (14/11/2021) siang.
"Lokasi kilang Cilacap sangat dekat dengan pemukiman warga, terutama wilayah Donan dan Lomanis. Masyarakat di sana risau ketika sudah masuk musim hujan, karena petirnya yang berpotensi menyambar kilang minyak. Kemudian masyarakat juga terkena dampak dengan bau yang menyengat," kata Anggota DPR Dapil Cilacap-Banyumas ini, Senin (15/11/2021).
Baca juga: BREAKING NEWS! Tangki Kilang Minyak Cilacap Terbakar
Jika relokasi dilakukan, maka masyarakat tidak lagi merasa waswas karena jauh dari lokasi industri. Sementara dari sisi Pertamina, kegiatan operasional dapat berjalan lebih maksimal dengan luasnya area industri.
Erma yang juga Anggota Badan Anggaran ini juga meminta agar Pertamina memastikan fungsi dan kelayakan pakai alat penangkal petir. "Apakah penangkal petir berfungsi dengan baik atau tidak. Pertamina harus terus melakukan perbaikan dan optimalisasi sistem keamanan dan keselamatan. Harus dilakukan analisis dan evaluasi mengapa kejadian ini berulangkali terjadi," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Ia juga menyoroti koordinasi antara Pertamina dan pemerintah daerah. "Saya berharap kerja sama Pertamina dengan Pemerintah Daerah lebih optimal lagi," katanya.
Baca juga: Polri Periksa 5 Saksi Kebakaran Tangki Kilang Minyak Pertamina
Kebakaran yang terjadi di kilang minyak Cilacap ini terbilang cukup sering. Pada 2021, kebakaran Sabtu (13/11/2021) malam ini merupakan kali kedua selama 2021. Sebelumnya terjadi pada 11 Juni 2021.
Selama 2008-2011 kebakaran juga terjadi hampir setiap tahun. Pada 9 Maret 2008, pipa kilang minyak PT Pertamina Cilacap terbakar karena alat pendingin meledak saat dibersihkan. Kemudian pada 3 Juni 2009, karena kebocoran di Kilang Fuel Oil Complex (FOC) II unit B. Pada 24 Januari 2010 gangguan letupan sesaat. Kemudian 2 April 2011, tangki BBM Premium di Kompleks I Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap dilanda kobaran api.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda