Dua Periode Kiai Said Pimpin PBNU, LPTNU Kini Miliki 274 Perguruan Tinggi
Sabtu, 13 November 2021 - 10:21 WIB
JAKARTA - Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) periode 2015-2021 menorehkan kinerja membanggakan. Salah satunya, jumlah perguruan tinggi di bawah naungan LPTNU yang mencapai 274 dari sebelumnya hanya 94 perguruan tinggi.
“Pada awal masa khidmah 2015-2021, LTNU melakukan serah terima 94 kampus. Kemudian LTPNU dengan konsolidasi, terjadi penambahan perguruan tinggi baru hingga Juli 2021 menjadi 274 total perguruan tinggi,” kata Wakil Ketua LPTNU, Muhammad Afifi dalam wawancara Sabtu (13/11/2021) di Jakarta.
Dari 274 perguruan tinggi NU tersebut, sebanyak 84 PTNU di bawah binaan Kemendikbudristek, termasuk 15 Akademi Komunitas Berbasis Pesantren di bawah binaan Vokasi Kemendikbudristek; dan 190 PTNU di bawah binaan Kementerian Agama (Kemenag).
Menurutnya, penambahan jumlah perguruan tinggi tersebut karena animo masyarakat yang sangat tinggi di berbagai daerah. Kepengurusan LPTNU terbentuk sampai ke tingkat cabang yang belum memiliki perguruan tinggi. LPTNU berdasarkan AD ART didirikan sesuai tingkatan masing-masing. Dari situ ada mobilisasi yang tinggi hingga terjadi penambahan signifikan dalam jumlah perguruan tingggi.
Selain kesehatan dan ekonomi, kata Afifi, bidang pendidikan juga menjadi salah satu fokus program pada kepengurusan PBNU setelah Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Jombang, Jawa Timur. “Periode kedua Kiai Said, dengan tagline Back to Pesantren, PBNU memperkuat dan memberikan porsi yang lebih terhadap tiga program pendidikan, kesehatan, dan perekonomian,” jelasnya.
Selain dari sisi jumlah perguruan tinggi, penanambahan program studi yang relevan juga terus meningkat, yaitu Program Studi Bidang Sains, Teknik, Engenering dan Matematik (STEM) sebanyak 161 Prodi. Bidang Pendidikan sebanyak 143 Prodi, dan Bidang Agama Sosial Humaniora sebanyak 201 prodi. Dengan total jumlah dosen sebanyak 3.030 dosen homebase di masing-masing program studi. Ada pun dalam jumlah mahasiswa juga mengalami peningkatan setiap tahun. Hingga saat ini total mahasiswa sebanyak 242.314 mahasiswa.
Hadirnya LPTNU turut mengakselerasi mutu dan kualitas semua perguruan tinggi di bawah NU. Secara umum perguruan tinggi NU didirikan menggunakan badan dan perkumpulan NU; dan oleh Nahdliyin dengan bentuk badan hukum Yayasan. “LPTNU juga melakukan advokasi dan fasilitasi bagi kiai-kiai yang akan mendirikan PTNU,” imbuh Afifi.
Advokasi dan akselerasi mutu tersebut membuahkan prestasi berikutnya. Dalam pemeringkatan terhadap 4.000 perguruan tinggi di Indonesia, terjadi peningkatan klasterisasi dalam pemeringkatan perguruan tinggi secara Nasional. Peringkat PTNU terbaik merupakan hasil dari penilaian Ditjen Dikti 2020 yang menilai terhadap 4.000 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Total Pemeringakatan PT sebanyak 2.136 yang dibagi pada 5 Klaster yaitu Klaster 1 (15 PT), Klaster 2 (34 PT, Klaster 3 97 PT, Klaster 4 (400 PT) dan Klaster 5 (1.590 PT).
“Pada awal masa khidmah 2015-2021, LTNU melakukan serah terima 94 kampus. Kemudian LTPNU dengan konsolidasi, terjadi penambahan perguruan tinggi baru hingga Juli 2021 menjadi 274 total perguruan tinggi,” kata Wakil Ketua LPTNU, Muhammad Afifi dalam wawancara Sabtu (13/11/2021) di Jakarta.
Dari 274 perguruan tinggi NU tersebut, sebanyak 84 PTNU di bawah binaan Kemendikbudristek, termasuk 15 Akademi Komunitas Berbasis Pesantren di bawah binaan Vokasi Kemendikbudristek; dan 190 PTNU di bawah binaan Kementerian Agama (Kemenag).
Baca Juga
Menurutnya, penambahan jumlah perguruan tinggi tersebut karena animo masyarakat yang sangat tinggi di berbagai daerah. Kepengurusan LPTNU terbentuk sampai ke tingkat cabang yang belum memiliki perguruan tinggi. LPTNU berdasarkan AD ART didirikan sesuai tingkatan masing-masing. Dari situ ada mobilisasi yang tinggi hingga terjadi penambahan signifikan dalam jumlah perguruan tingggi.
Selain kesehatan dan ekonomi, kata Afifi, bidang pendidikan juga menjadi salah satu fokus program pada kepengurusan PBNU setelah Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Jombang, Jawa Timur. “Periode kedua Kiai Said, dengan tagline Back to Pesantren, PBNU memperkuat dan memberikan porsi yang lebih terhadap tiga program pendidikan, kesehatan, dan perekonomian,” jelasnya.
Selain dari sisi jumlah perguruan tinggi, penanambahan program studi yang relevan juga terus meningkat, yaitu Program Studi Bidang Sains, Teknik, Engenering dan Matematik (STEM) sebanyak 161 Prodi. Bidang Pendidikan sebanyak 143 Prodi, dan Bidang Agama Sosial Humaniora sebanyak 201 prodi. Dengan total jumlah dosen sebanyak 3.030 dosen homebase di masing-masing program studi. Ada pun dalam jumlah mahasiswa juga mengalami peningkatan setiap tahun. Hingga saat ini total mahasiswa sebanyak 242.314 mahasiswa.
Hadirnya LPTNU turut mengakselerasi mutu dan kualitas semua perguruan tinggi di bawah NU. Secara umum perguruan tinggi NU didirikan menggunakan badan dan perkumpulan NU; dan oleh Nahdliyin dengan bentuk badan hukum Yayasan. “LPTNU juga melakukan advokasi dan fasilitasi bagi kiai-kiai yang akan mendirikan PTNU,” imbuh Afifi.
Advokasi dan akselerasi mutu tersebut membuahkan prestasi berikutnya. Dalam pemeringkatan terhadap 4.000 perguruan tinggi di Indonesia, terjadi peningkatan klasterisasi dalam pemeringkatan perguruan tinggi secara Nasional. Peringkat PTNU terbaik merupakan hasil dari penilaian Ditjen Dikti 2020 yang menilai terhadap 4.000 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Total Pemeringakatan PT sebanyak 2.136 yang dibagi pada 5 Klaster yaitu Klaster 1 (15 PT), Klaster 2 (34 PT, Klaster 3 97 PT, Klaster 4 (400 PT) dan Klaster 5 (1.590 PT).
(cip)
tulis komentar anda