Kasus Covid-19 Tanah Air Alami 3 Kali Tren Kenaikan Usai Libur Panjang
Kamis, 11 November 2021 - 18:23 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan pembelajaran dari periode libur di Indonesia. Berdasarkan hasil analisis data, Indonesia selalu mengalami tren kenaikan kasus pada masa libur panjang.
“Hal ini setidaknya sudah terjadi 3 kali yaitu pada Libur Idul Fitri tahun 2020, libur kolektif Maulid Nabi dan Natal tahun 2020, serta Libur Idul Fitri 2021,” ujar Wiku dalam Konferensi Pers secara virtual, Kamis (11/11/2021).
Wiku mengatakan kenaikan kasus tidak hanya terjadi pada kenaikan kasus harian namun juga pada kenaikan kasus mingguan yang bertahan cukup lama meskipun akhirnya berhasil diturunkan.
Dia pun mengungkapkan refleksi kenaikan kerja selama masa masa liburan tersebut. Pertama, pada libur Idul Fitri tahun 2020 terjadi penambahan antara 413 hingga 559 kasus harian baru atau sebesar 68-93%. “Kenaikan ini juga tampaknya pada penambahan kasus mingguan, di mana penambahan berada pada kisaran 2.889 hingga 3.917 kasus,” paparnya.
Selanjutnya pada periode libur kolektif Maulid Nabi dan Natal tahun 2020 terjadi penambahan sebanyak 1.157 hingga 5.477 kasus harian atau sebesar 37-95% pasca hari libur kolektif tersebut. “Sementara untuk data mingguan penambahan kasus mingguan berkisar antara 8.096 hingga 38.340 kasus baru,” papar Wiku.
Terakhir, kata Wiku, kenaikan kasus signifikan yang terjadi pada masa libur Idul Fitri tahun 2021 yang juga diperparah dengan adanya varian Delta yang lebih mudah menular dibanding varian sebelumnya. Terjadi kenaikan kasus harian pada rentang 1.172 hingga 46.297 atau 53 sampai dengan 1.237%.
“Dapat pula dikatakan kasus harian meningkat hingga lebih 12 kali lipat pasca Libur Idul Fitri 2021. Kenaikan tajam juga tampak pada analisis data mingguan di mana terjadi penambahan kasus mingguan pada rentang 13.931 hingga 324.207 kasus,” kata Wiku.
“Hal ini setidaknya sudah terjadi 3 kali yaitu pada Libur Idul Fitri tahun 2020, libur kolektif Maulid Nabi dan Natal tahun 2020, serta Libur Idul Fitri 2021,” ujar Wiku dalam Konferensi Pers secara virtual, Kamis (11/11/2021).
Wiku mengatakan kenaikan kasus tidak hanya terjadi pada kenaikan kasus harian namun juga pada kenaikan kasus mingguan yang bertahan cukup lama meskipun akhirnya berhasil diturunkan.
Dia pun mengungkapkan refleksi kenaikan kerja selama masa masa liburan tersebut. Pertama, pada libur Idul Fitri tahun 2020 terjadi penambahan antara 413 hingga 559 kasus harian baru atau sebesar 68-93%. “Kenaikan ini juga tampaknya pada penambahan kasus mingguan, di mana penambahan berada pada kisaran 2.889 hingga 3.917 kasus,” paparnya.
Selanjutnya pada periode libur kolektif Maulid Nabi dan Natal tahun 2020 terjadi penambahan sebanyak 1.157 hingga 5.477 kasus harian atau sebesar 37-95% pasca hari libur kolektif tersebut. “Sementara untuk data mingguan penambahan kasus mingguan berkisar antara 8.096 hingga 38.340 kasus baru,” papar Wiku.
Terakhir, kata Wiku, kenaikan kasus signifikan yang terjadi pada masa libur Idul Fitri tahun 2021 yang juga diperparah dengan adanya varian Delta yang lebih mudah menular dibanding varian sebelumnya. Terjadi kenaikan kasus harian pada rentang 1.172 hingga 46.297 atau 53 sampai dengan 1.237%.
Baca Juga
“Dapat pula dikatakan kasus harian meningkat hingga lebih 12 kali lipat pasca Libur Idul Fitri 2021. Kenaikan tajam juga tampak pada analisis data mingguan di mana terjadi penambahan kasus mingguan pada rentang 13.931 hingga 324.207 kasus,” kata Wiku.
(kri)
tulis komentar anda