Krisis Iklim Tak Bisa Ditangani Sendirian, Butuh Kolaborasi Seluruh Pihak Menjaga Bumi

Selasa, 09 November 2021 - 22:58 WIB
Menjaga kesehatan dan kelestarian bumi tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata. Kolaborasi seluruh pihak diperlukan untuk mencapai keberhasilan. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Menjaga kesehatan dan kelestarian bumi tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata. Kolaborasi seluruh pihak diperlukan untuk mencapai keberhasilan.Beragam kisah sukses dalam tingkat tapak menjadi bukti bahwa kerja sama bisa menghasilkan.

Hal disampaikan Direktur Eksekutif Kemitraan, Laode Muhammad Syarif dalam webinar bertema 'Inclusive and Collaborative Climate Actions under the Next Generation Leadership: NPS Contribution to Long-Term Development Strategy' yang berlangsung secara hybrid, di Jakarta dan secara online, Selasa (9/11/2021). Webinar ini digelar Kemitraan Indonesia, Yayasan Madani Berkelanjutan, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), dan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL).

Laode Muhammad Syarif mengatakan bahwa setiap orang semua memiliki kesempatan dan peran untuk menangani perubahan iklim. Bekerja sama memastikan keberlanjutan Planet Bumi akan membawa dampak yang lebih besar bagi semua orang, terutama bagi generasi masa depan.



Baca juga: Atasi Perubahan Iklim, KLHK: Perlu Dukungan Internasional



Syarif menjelaskan, aksi untuk menyelamatkan bumi tak bisa dilakukan sendiri. Pemerintah Indonesia memiliki komitmen iklim yang ambisius lewat beberapa dokumen kebijakan terkait iklim. Misalnya NDC (Nationally Determined Contribution), LTS-LCCR 2050 (Long-Term Strategy on Low Carbon and Climate Resilient Development), FoLU (Forest and Land Use) Net Sink 2030, serta LCDI (Low Carbon Development Indonesia).

Tantangan terbesar adalah bagaimana menjalankan kebijakan iklim tersebut dengan efektif. "Kalau melihat kondisi Indonesia, masalah yang paling penting adalah implementasi dari komitmen tersebut," kata kata Laode. Misalnya kita tahu jika kawasan konservasi atau pulau-pulau kecil dilarang ditambang. Untuk itu, kolaborasi dengan pemerintah lokal, bahkan dengan aktor non-negara dan tata kelola yang lebih baik adalah kunci untuk memastikan kondisi yang memungkinkan untuk tindakan iklim yang nyata.

Masyarakat harus diajak dalam membuat undang-undang dan turut serta dalam perlindungan lingkungan. Peluang ini diperbolehkan dalam undang-undang lingkungan dan Paris Agreement. "Pemerintah tidak punya pegawai yang menjangkau seluruh pelosok Indonesia, karena itu masyarakat harus dilibatkan dalam penanganan perubahan iklim. Bahkan dalam Paris Agreement, jelas diakui partisipasi masyarakat dalam NDC. "Maka pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha harus bahu-membahu jika mau mewujudkan komitmen," ujarnya.

Pernyataan Laode tersebut diamini oleh Direktur Eksekutif Madani, Nadia Hadad. Dia menjelaskan, kita perlu segera bergandengan tangan karena dasawarsa ini sangat menentukan masa depan kita dan anak-anak kita. Kolaborasi antara pemerintah, pemerintah daerah, komunitas, dan sektor swasta dalam menangani krisis iklim perlu menjadi norma kehidupan. "Pemerintah daerah, masyarakat, bisa ikut membantu bersama-sama mencapai target pembangunan iklim," kata Nadia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More