Demokrat Minta Moeldoko Belajar dari Gede Pasek Soal Sikap Kesatria Berpolitik
Senin, 01 November 2021 - 10:02 WIB
JAKARTA - Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani angkat bicara ihwal keluarnya Gede Pasek Suardika dari Partai Hanura dan langsung menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Diketahui, partai ini berisi para loyalis mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
"KSP Moeldoko mestinya belajar banyak ke Bli GPS yang pernah berada pada naungan partai yang sama yaitu Partai Hanura agar menempuh cara-cara yang kesatria, terhormat, dan bermartabat ketika masuk ke dunia politik," ujar Kamhar kepada wartawan, Senin (1/11/2021).
Menurut dia, pindah partai politik adalah pilihan cara yang sah dan legal ketika memilih berjuang dan mengabdi melalui jalan politik. Apalagi mendirikan partai politik baru.
Bukan malah sebaliknya, kata dia, mempertontonkan arogansi dan melabrak semua aturan dan kepatutan. Menurutnya, itu gaya politik feodal yang yang kontraproduktif dengan demokrasi.
"Kami respek dengan politisi-politisi seperti ini. Bukan mengambil jalan pintas untuk “membegal” parpol lain sebagai mana dilakukan KSP Moeldoko dan kaki tangannya yang memilih jalan pintas dengan cara-cara yang ilegal dan melawan hukum," jelas dia.
Untuk diketahui, setelah menyatakan undur diri sebagai kader partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), kini Gede Pasek Suardika didapuk sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
"KSP Moeldoko mestinya belajar banyak ke Bli GPS yang pernah berada pada naungan partai yang sama yaitu Partai Hanura agar menempuh cara-cara yang kesatria, terhormat, dan bermartabat ketika masuk ke dunia politik," ujar Kamhar kepada wartawan, Senin (1/11/2021).
Menurut dia, pindah partai politik adalah pilihan cara yang sah dan legal ketika memilih berjuang dan mengabdi melalui jalan politik. Apalagi mendirikan partai politik baru.
Bukan malah sebaliknya, kata dia, mempertontonkan arogansi dan melabrak semua aturan dan kepatutan. Menurutnya, itu gaya politik feodal yang yang kontraproduktif dengan demokrasi.
"Kami respek dengan politisi-politisi seperti ini. Bukan mengambil jalan pintas untuk “membegal” parpol lain sebagai mana dilakukan KSP Moeldoko dan kaki tangannya yang memilih jalan pintas dengan cara-cara yang ilegal dan melawan hukum," jelas dia.
Untuk diketahui, setelah menyatakan undur diri sebagai kader partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), kini Gede Pasek Suardika didapuk sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
(kri)
tulis komentar anda