Menag Tegaskan Moderasi Beragama Kunci Kerukunan Umat
Kamis, 28 Oktober 2021 - 17:03 WIB
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan moderasi beragama menjadi kunci terciptanya kerukunan umat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Moderasi beragama pun menjadi salah program prioritas Kemenag periode 2021-2024 mencakup penguatan moderasi beragama transformasi digital, revitalisasi KUA, cyber Islamic University, kemandirian pesantren indeks religius dan tahun toleransi.
"Moderasi ini menjadi kunci untuk terciptanya kerukunan menurut kami untuk kehidupan berbangsa bahkan sangat mungkin jika ini dibawa ke ranah global. Kerukunan sebagai pelengkap persatuan dan kesatuan bangsa yang saya kira ini bisa terwujud manakala masyarakat Indonesia memiliki pemahaman dan praktik keagamaan yang moderat," kata Menag dalam diskusi publik memperingati Hari Sumpah Pemuda 2021 yang disiarkan melalui akun YouTube Universitas Indonesia (UI), Kamis (28/10/2021).
Yaqut mengatakan pemaknaan moderasi beragama seringkali mengalami kesalahpahaman bahwa keyakinan agama seakan dikendorkan. "Saya kira kesalahpahaman ini penting untuk diluruskan bahwa moderasi beragama itu bukan pemahaman atau ajaran ajaran-ajaran agamanya yang dilenturkan tetapi praktik dalam beragamanya," sambungnya.
Hal tersebut menurutnya menjadi prinsip kunci dalam moderasi beragama. Sehingga saat menjalankan misi moderasi ini diperlukan kesabaran, komitmen dan aktivitas secara terus-menerus hingga umat beragama menjadi benar-benar moderat.
"Tantangannya adalah menciptakan program-program yang secara berkelanjutan sehingga apa yang diinginkan budaya moderasi itu bisa benar-benar muncul dan mampu menjadi salah satu variabel dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa kita," ucapnya.
Untuk menciptakan karakter moderasi beragama, sambung Yaqut, diperlukan kerja sama semua pihak salah satunya dengan perguruan tinggi. "Saya mengajak pada setiap warga negara khususnya Universitas Indonesia untuk sama-sama menguatkan praktik kehidupan beragama dan terus menebarkan nilai-nilai kebaikan pada semua umat manusia. Menjadikan nilai-nilai luhur agama yang diyakini sebagai inspirasi dalam melaksanakan peranan sosial kemasyarakatan," ajaknya.
Moderasi beragama pun menjadi salah program prioritas Kemenag periode 2021-2024 mencakup penguatan moderasi beragama transformasi digital, revitalisasi KUA, cyber Islamic University, kemandirian pesantren indeks religius dan tahun toleransi.
"Moderasi ini menjadi kunci untuk terciptanya kerukunan menurut kami untuk kehidupan berbangsa bahkan sangat mungkin jika ini dibawa ke ranah global. Kerukunan sebagai pelengkap persatuan dan kesatuan bangsa yang saya kira ini bisa terwujud manakala masyarakat Indonesia memiliki pemahaman dan praktik keagamaan yang moderat," kata Menag dalam diskusi publik memperingati Hari Sumpah Pemuda 2021 yang disiarkan melalui akun YouTube Universitas Indonesia (UI), Kamis (28/10/2021).
Yaqut mengatakan pemaknaan moderasi beragama seringkali mengalami kesalahpahaman bahwa keyakinan agama seakan dikendorkan. "Saya kira kesalahpahaman ini penting untuk diluruskan bahwa moderasi beragama itu bukan pemahaman atau ajaran ajaran-ajaran agamanya yang dilenturkan tetapi praktik dalam beragamanya," sambungnya.
Hal tersebut menurutnya menjadi prinsip kunci dalam moderasi beragama. Sehingga saat menjalankan misi moderasi ini diperlukan kesabaran, komitmen dan aktivitas secara terus-menerus hingga umat beragama menjadi benar-benar moderat.
"Tantangannya adalah menciptakan program-program yang secara berkelanjutan sehingga apa yang diinginkan budaya moderasi itu bisa benar-benar muncul dan mampu menjadi salah satu variabel dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa kita," ucapnya.
Untuk menciptakan karakter moderasi beragama, sambung Yaqut, diperlukan kerja sama semua pihak salah satunya dengan perguruan tinggi. "Saya mengajak pada setiap warga negara khususnya Universitas Indonesia untuk sama-sama menguatkan praktik kehidupan beragama dan terus menebarkan nilai-nilai kebaikan pada semua umat manusia. Menjadikan nilai-nilai luhur agama yang diyakini sebagai inspirasi dalam melaksanakan peranan sosial kemasyarakatan," ajaknya.
(cip)
tulis komentar anda