Sejarah Pembentukan Menwa sebagai Perwujudan Sishankamrata

Rabu, 27 Oktober 2021 - 14:49 WIB
Calon Resimen Angkatan 68 melaksanakan kegiatan pra pendidikan setelah melewati berbagai tahapan seleksi. FOTO/DOK.MENWA UMM
JAKARTA - Menwa masuk dalam daftar trending topic di Twitter Indonesia. Tak kurang dari 25.000 tweet berisi tentang Menwa telah dituliskan oleh netizen hingga Rabu (27/10/2021) siang.

Kata Menwa merupakan akronim Resimen Mahasiswa . Trending topic soal Menwa ini dipicu kasus kematian Gilang Endi (23), mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Menwa pada Senin (25/10/2021). Gilang Endi adalah mahasiswa Sekolah Vokasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) UNS angkatan 2020.

Saat ini, sebanyak 21 orang yang bergabung dalam panitia diserahkan ke pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. UNS sepenuhnya menyerahkan kasus ini ke penyidik polisi.

Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo, Sutanto mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi total seluruh kegiatan yang ada unsur fisik di dalamnya. "Tidak hanya kegiatan resimen mahasiswa (menwa), namun juga kegiatan lainnya," kata Sutanto, Selasa (26/10/2021).



Baca juga: Mahasiswa UNS Tewas Saat Diklatsar Menwa, Kampus: Tunggu Hasil Autopsi

Saat ini UNS telah menutup sementara Kantor Menwa dan tidak boleh ada kegiatan di dalam maupun di luar kampus.

Menwa tidak hanya ada di UNS, tapi hampir seluruh perguruan tinggi di Indonesia memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tersebut. Sebab, Menwa merupakan salah satu kekuatan sipil yang dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Para anggotanya diberikan pelatihan dasar militer seperti penggunaan senjata, taktik pertempuran, survival, terjun payung, bela diri militer, senam militer, penyamaran, navigasi dan sebagainya.

Mengutip dari Wikipedia, Rabu (27/10/2021), Resimen Mahasiswa pertama kali dibetuk oleh Jenderal Besar AH Nasution. Pada 13 Juni–14 September 1959, ia mengadakan wajib latih bagi mahasiswa di Jawa Barat. Mahasiswa peserta latihan disiapkan untuk mempertahankan home-front dan bila perlu ikut memanggul senapan ke medan laga. Mereka dididik di Kodam VI Siliwangi dan diberi hak menggenakan lambang Siliwangi.

Pada 19 Desember 1961 di Yogyakarta, Presiden RI Soekarno mencetuskan Trikora yang berisi Pantjangkan Sangsaka Merah Putih di Irian Barat, Gagalkan Negara Boneka di Papua, dan Adakan Mobilisasi Umum. Seluruh rakyat meyambut komando ini dengan gagap gempita dengan semangat revolusi untuk merebut Irian Barat, termasuk mahasiswa.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More