Hasto: Cari Penerus Jokowi, Megawati Akan Kontemplasi Minta Petunjuk Tuhan
Minggu, 24 Oktober 2021 - 07:04 WIB
JAKARTA - Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 memang masih cukup jauh, tetapi partai-partai politik sudah mulai menampilkan kader-kader terbaiknya untuk menjadi calon pemimpin di masa yang akan datang. PDI Perjuangan (PDIP) sebagai partai penguasa saat ini pun ikut berkomentar terkait dinamika politik tersebut.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya saat ini tetap berpegang teguh dan menerapkan disiplin partai terhadap hasil kongres Partai yang memberikan mandat kepada Ketua Umum Partai Megawati Soekarnoputri dalam menentukan bakal calon presiden 2024 yang diusung partainya.
Hal itu dikatakan Hasto sela-sela acara sunatan massal di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu 23 Oktober 2021. "Kami telah menegaskan bahwa berkaitan siapa capres dan cawapres berdasarkan Kongres V di Bali, Ibu Megawati lah yang akan mengambil keputusan," jelas Hasto.
Dia menyadari ada sejumlah kader PDIP yang mendorong sosok untuk diajukan di Pilpres 2024, sebelum menunggu keputusan dari Megawati. Salah satu pihak yang meneriakkan isu itu ialah Ketua DPC Solo FX Hadi Rudyatmo. Hasto menilai eks Wali Kota Solo itu seharusnya mengetahui aturan main yang berlaku di PDIP.
"Itu obrolan di warung bagi Pak Rudy. Pak Rudy ini, kan, sosok senior. PDIP ini, kan, partai demokrasi. Semua paham kultur di PDI Perjuangan.Yang penting ketika Ibu Megawati mengambil keputusan, semua taat dan berdisiplin," ujarnya.
Politikus asal Yogyakarta itu menyatakan PDIP juga punya mekanisme di internal partai untuk menjaring kader-kader terbaik. Struktur pengurus PDIP juga diminta untuk melakukan konsolidasi partai. Hasto mengingatkan bahwa PDIP secara partai punya kepentingan lebih besar dan setiap kader yang bergabung juga masuk dengan sukarela guna menyatukan diri pada kepentingan yang lebih besar.
"Bagi mereka yang tidak memahami aspek strategis tentang pentingnya menyiapkan pemimpin bagi masa depan bangsa dan negara dan hanya mau bertindak sendiri tanpa disiplin, boleh saja kalau mau keluar dari partai. Partai ini memiliki sejarah yang panjang, memiliki pengalaman yang cukup luas dalam menjabarkan demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, sehingga dalam perspektif ini partai harus menegakkan disiplin," katanya.
Lebih lanjut Hasto meyakini Megawati akan memilih sosok yang tepat setelah mendengar aspirasi rakyat dan berkontemplasi memohon petunjuk Tuhan Yang Maha Kuasa. Tugas Megawati, kata Hasto, bukan hanya memilih, tetapi melihat sosok yang tepat untuk meneruskan kepemimpinan Joko Widodo Jokowi.
Karena itulah, Hasto mengingatkan semua pihak, khususnya kader-kader banteng moncong putih untuk bersabar, dan menunggu momentum yang tepat. Dia menegaskan, pada saatnya Megawati akan mengumumkan siapa yang layak diusung partai untuk meneruskan perjuangan Jokowi sebagai Presiden.
"Karena apa yang dilakukan partai adalah kesinambungan kepemimpinan dari Pak Jokowi dengan berbagai prestasinya. Sangat penting untuk dicarikan sosok yang paling tepat dalam melanjutkan estafet kepemimpinan itu," kata Hasto.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya saat ini tetap berpegang teguh dan menerapkan disiplin partai terhadap hasil kongres Partai yang memberikan mandat kepada Ketua Umum Partai Megawati Soekarnoputri dalam menentukan bakal calon presiden 2024 yang diusung partainya.
Hal itu dikatakan Hasto sela-sela acara sunatan massal di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu 23 Oktober 2021. "Kami telah menegaskan bahwa berkaitan siapa capres dan cawapres berdasarkan Kongres V di Bali, Ibu Megawati lah yang akan mengambil keputusan," jelas Hasto.
Dia menyadari ada sejumlah kader PDIP yang mendorong sosok untuk diajukan di Pilpres 2024, sebelum menunggu keputusan dari Megawati. Salah satu pihak yang meneriakkan isu itu ialah Ketua DPC Solo FX Hadi Rudyatmo. Hasto menilai eks Wali Kota Solo itu seharusnya mengetahui aturan main yang berlaku di PDIP.
"Itu obrolan di warung bagi Pak Rudy. Pak Rudy ini, kan, sosok senior. PDIP ini, kan, partai demokrasi. Semua paham kultur di PDI Perjuangan.Yang penting ketika Ibu Megawati mengambil keputusan, semua taat dan berdisiplin," ujarnya.
Politikus asal Yogyakarta itu menyatakan PDIP juga punya mekanisme di internal partai untuk menjaring kader-kader terbaik. Struktur pengurus PDIP juga diminta untuk melakukan konsolidasi partai. Hasto mengingatkan bahwa PDIP secara partai punya kepentingan lebih besar dan setiap kader yang bergabung juga masuk dengan sukarela guna menyatukan diri pada kepentingan yang lebih besar.
"Bagi mereka yang tidak memahami aspek strategis tentang pentingnya menyiapkan pemimpin bagi masa depan bangsa dan negara dan hanya mau bertindak sendiri tanpa disiplin, boleh saja kalau mau keluar dari partai. Partai ini memiliki sejarah yang panjang, memiliki pengalaman yang cukup luas dalam menjabarkan demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, sehingga dalam perspektif ini partai harus menegakkan disiplin," katanya.
Lebih lanjut Hasto meyakini Megawati akan memilih sosok yang tepat setelah mendengar aspirasi rakyat dan berkontemplasi memohon petunjuk Tuhan Yang Maha Kuasa. Tugas Megawati, kata Hasto, bukan hanya memilih, tetapi melihat sosok yang tepat untuk meneruskan kepemimpinan Joko Widodo Jokowi.
Karena itulah, Hasto mengingatkan semua pihak, khususnya kader-kader banteng moncong putih untuk bersabar, dan menunggu momentum yang tepat. Dia menegaskan, pada saatnya Megawati akan mengumumkan siapa yang layak diusung partai untuk meneruskan perjuangan Jokowi sebagai Presiden.
"Karena apa yang dilakukan partai adalah kesinambungan kepemimpinan dari Pak Jokowi dengan berbagai prestasinya. Sangat penting untuk dicarikan sosok yang paling tepat dalam melanjutkan estafet kepemimpinan itu," kata Hasto.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(cip)
tulis komentar anda