Ketum PBNU Ajak Pengurus NU Tingkatkan Perhatian ke Masyarakat Kecil
Rabu, 03 Juni 2020 - 22:21 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengajak pengurus NU, Banom, dan lembaga di semua tingkatan untuk lebih meningkatkan perhatiannya terhadap masyarakat kecil.
"Kepentingan masyarakat, kepentingan rakyat kecil, grassroot, kepentingan orang awam harus kita utamakan, harus kita jadikan agenda paling utama," kata Kiai Said pada acara Halal Bihalal PBNU bersama PWNU se-Indonesia secara daring, Rabu (3/6/2020). (Baca juga: PBNU Minta Jenazah Korban COVID-19 Diperlakukan dengan Penuh Penghormatan)
Kiai Said juga mengajak pengurus NU supaya meningkatkan ghirah atau semangat dalam ber-NU. Menurutnya, memilih NU sebagai jalan organisasi merupakan langkah yang tepat. NU berada di jalan kebenaran dalam beragama karena mengikuti ulama yang tidak diragukan keilmuannya, seperti Imam Syafi'i. "Maka kita harus ghirah dengan jamiyah yang sangat luar biasa ini," ucapnya. (Baca juga: Gus Yahya: Jangan Jadikan NU Batu Loncatan Berebut Kekuasaan Politik)
Ajakan kiai yang juga Pengasuh Pesantren Luhur Al-Tsaqafah Jagakarsa, Jakarta Selatan berikutnya ialah menjaga solidaritas sesama warga NU. Menurutnya, sesama Nahdliyin harus melindungi dan bergandengan tangan. "Kita ini nasibnya sama, kok, tujuannya sama. Tidak boleh kita kemudian menyimpang dari yang sudah ada yang kita miliki ini. Kita harus tetap satu barisan," ucapnya.
Katib 'Aam PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf berharap, di tengah keterbatasan aktivitas sebagai dampak Covid-19, pengurus NU tidak boleh menyusut khidmatnya terhadap NU, bangsa, dan negara. "Walau pun dengan berbagai macam keterbatasan yang ada, kita tetap memiliki keteguhan untuk peduli dan hadir di tengah-tengah masyarakat," kata Gus Yahya.
Kepedulian yang dilakukan ialah dengan selalu ikut serta dalam penanganan Covid-19, membantu masyarakat yang terdampak Covid-19, dan berpartisipasi terhadap kebijakan-kebijakan publik. "Jangan sampai Nahdlatul Ulama di tengah-tengah keadaan begini, lalu berkurang kehadirannya di tengah wacana kebijakan publik," ucapnya.
Dia menekankan pentingnya keterlibatan NU karena di berbagai daerah dan negara, Covid-19 membuat partisipasi masyarakat cenderung berkurang dalam dalam kebijakan-kebijakan publik. "Nah, Nahdlatul Ulama harus memberikan contoh kepada masyarakat untuk tetap hadir, dan terlibat di dalam pembicaraan kebijakan-kebijakan publik, terlibat di dalam memberikan dukungan atas upaya-upaya positif yang dilakukan pemerintah di berbagai tingkatan, dan tentu saja terus terlibat di dalam pengawasan kebijakan-kebijakan publik tersebut," katanya. abdul rochim
"Kepentingan masyarakat, kepentingan rakyat kecil, grassroot, kepentingan orang awam harus kita utamakan, harus kita jadikan agenda paling utama," kata Kiai Said pada acara Halal Bihalal PBNU bersama PWNU se-Indonesia secara daring, Rabu (3/6/2020). (Baca juga: PBNU Minta Jenazah Korban COVID-19 Diperlakukan dengan Penuh Penghormatan)
Kiai Said juga mengajak pengurus NU supaya meningkatkan ghirah atau semangat dalam ber-NU. Menurutnya, memilih NU sebagai jalan organisasi merupakan langkah yang tepat. NU berada di jalan kebenaran dalam beragama karena mengikuti ulama yang tidak diragukan keilmuannya, seperti Imam Syafi'i. "Maka kita harus ghirah dengan jamiyah yang sangat luar biasa ini," ucapnya. (Baca juga: Gus Yahya: Jangan Jadikan NU Batu Loncatan Berebut Kekuasaan Politik)
Ajakan kiai yang juga Pengasuh Pesantren Luhur Al-Tsaqafah Jagakarsa, Jakarta Selatan berikutnya ialah menjaga solidaritas sesama warga NU. Menurutnya, sesama Nahdliyin harus melindungi dan bergandengan tangan. "Kita ini nasibnya sama, kok, tujuannya sama. Tidak boleh kita kemudian menyimpang dari yang sudah ada yang kita miliki ini. Kita harus tetap satu barisan," ucapnya.
Katib 'Aam PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf berharap, di tengah keterbatasan aktivitas sebagai dampak Covid-19, pengurus NU tidak boleh menyusut khidmatnya terhadap NU, bangsa, dan negara. "Walau pun dengan berbagai macam keterbatasan yang ada, kita tetap memiliki keteguhan untuk peduli dan hadir di tengah-tengah masyarakat," kata Gus Yahya.
Kepedulian yang dilakukan ialah dengan selalu ikut serta dalam penanganan Covid-19, membantu masyarakat yang terdampak Covid-19, dan berpartisipasi terhadap kebijakan-kebijakan publik. "Jangan sampai Nahdlatul Ulama di tengah-tengah keadaan begini, lalu berkurang kehadirannya di tengah wacana kebijakan publik," ucapnya.
Dia menekankan pentingnya keterlibatan NU karena di berbagai daerah dan negara, Covid-19 membuat partisipasi masyarakat cenderung berkurang dalam dalam kebijakan-kebijakan publik. "Nah, Nahdlatul Ulama harus memberikan contoh kepada masyarakat untuk tetap hadir, dan terlibat di dalam pembicaraan kebijakan-kebijakan publik, terlibat di dalam memberikan dukungan atas upaya-upaya positif yang dilakukan pemerintah di berbagai tingkatan, dan tentu saja terus terlibat di dalam pengawasan kebijakan-kebijakan publik tersebut," katanya. abdul rochim
(cip)
tulis komentar anda