Pimpin Apel Pasukan Sambut Wisman di Bali, Kapolri: Sebagai Gerbang Terakhir Tolong Disiplin
Sabtu, 23 Oktober 2021 - 14:09 WIB
Setelah mengecek alur penerimaan, Sigit mengungkapkan, TNI-Polri harus memastikan wisman itu dilakukan pengecekan soal vaksinasi, kemudian surat test RT-PCR dan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan turis itu negatif dari Covid-19, hingga menuju lokasi karantina yang disiapkan.
"Secara umum persiapan cukup baik. Namun demikian ada perbaikan maupun koreksi serta evaluasi untuk memastikan semua yang dilaporkan dan kita kunjungi berjalan dengan baik. Khususnya beberapa tempat yang menjadi perhatian bersama di area yang digunakan untuk menunggu. Proses PCR satu jam tolong seluruh satgas yang tergabung tolong pak Gubernur dicek ulang. Kita memastikan tes PCR sesuai apa yang diharapkan," papar Sigit.
Kemudian, Sigit juga menyatakan soal kesiapan di hotel lokasi karantina. Ia sangat menekankan agar lima hari proses karantina dilakukan sesuai aturan. Bahkan, Sigit juga memberikan solusi untuk menyiapkan kegiatan yang membuat wisman tidak mengalami rasa bosan selama menjalani isolasi.
"Kemudian terkait dengan wilayah digunakan untuk karantina, pastikan bahwa masyarakat ataupun wisatawan yang berkunjung melaksanakan aturan yang ada terkait dengan ketentuan 5 hari. Dan ini menimbulkan kejenuhan dan harus dipikirkan bagaimana di area yang dipakai karantina ada beberapa kegiatan yang tentunya bisa diberikan untuk hilangkan kejenuhan," papar Sigit.
Sigit berharap, kesiapan penerimaan wisman di Bali ini bisa berjalan dengan baik. Mengingat, Pulau Dewata juga akan menyelenggarakan beberapa event Internasional ke depannya. Sehingga, harus dibuktikan bahwa Indonesia mampu menjalankan agenda nasional atau internasional dengan tetap memperhatikan faktor kesehatan.
Menurut Sigit, Indonesia telah membuktikan ke mata dunia bahwa kedua hal itu mampu dilaksanakan. Hal tersebut tercermin dalam penyelenggaraan PON ke-XX di Papua, yang berjalan aman dan tidak adanya lonjakan kasus aktif virus corona.
"Oleh karena itu pentingnya dievaluasi terkait perkembangan dari negara dimana turis tersebut akan datang. Sehingga kemudian kita akan menjadi lebih siap dan di dalam pengecekan akan lebih hati-hati. Ada risiko yang kita hadapi apabila kita kendor dan lalai," pungkasnya.
"Secara umum persiapan cukup baik. Namun demikian ada perbaikan maupun koreksi serta evaluasi untuk memastikan semua yang dilaporkan dan kita kunjungi berjalan dengan baik. Khususnya beberapa tempat yang menjadi perhatian bersama di area yang digunakan untuk menunggu. Proses PCR satu jam tolong seluruh satgas yang tergabung tolong pak Gubernur dicek ulang. Kita memastikan tes PCR sesuai apa yang diharapkan," papar Sigit.
Kemudian, Sigit juga menyatakan soal kesiapan di hotel lokasi karantina. Ia sangat menekankan agar lima hari proses karantina dilakukan sesuai aturan. Bahkan, Sigit juga memberikan solusi untuk menyiapkan kegiatan yang membuat wisman tidak mengalami rasa bosan selama menjalani isolasi.
"Kemudian terkait dengan wilayah digunakan untuk karantina, pastikan bahwa masyarakat ataupun wisatawan yang berkunjung melaksanakan aturan yang ada terkait dengan ketentuan 5 hari. Dan ini menimbulkan kejenuhan dan harus dipikirkan bagaimana di area yang dipakai karantina ada beberapa kegiatan yang tentunya bisa diberikan untuk hilangkan kejenuhan," papar Sigit.
Sigit berharap, kesiapan penerimaan wisman di Bali ini bisa berjalan dengan baik. Mengingat, Pulau Dewata juga akan menyelenggarakan beberapa event Internasional ke depannya. Sehingga, harus dibuktikan bahwa Indonesia mampu menjalankan agenda nasional atau internasional dengan tetap memperhatikan faktor kesehatan.
Menurut Sigit, Indonesia telah membuktikan ke mata dunia bahwa kedua hal itu mampu dilaksanakan. Hal tersebut tercermin dalam penyelenggaraan PON ke-XX di Papua, yang berjalan aman dan tidak adanya lonjakan kasus aktif virus corona.
"Oleh karena itu pentingnya dievaluasi terkait perkembangan dari negara dimana turis tersebut akan datang. Sehingga kemudian kita akan menjadi lebih siap dan di dalam pengecekan akan lebih hati-hati. Ada risiko yang kita hadapi apabila kita kendor dan lalai," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda