Pakar TI UII Apresiasi Konvensi Rakyat Berbasis Digital Partai Perindo
Rabu, 20 Oktober 2021 - 20:51 WIB
JAKARTA - Pakar Teknologi Informasi dan Media Sosial Universitas Islam Indonesia (UII), Ismail Fahmi, menyambut baik terobosan Partai Perindo tentang konvensi rakyat berbasis digital menggunakan sistem e-demokrasi dan e-voting. Terobosan ini telah disampaikan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo saat HUT ke-7 Partai Perindo pada 8 Oktober 2021.
Menurut Ismail Fahmi, di era sekarang sudah saatnya demokrasi dan partai politik memanfaatkan digitalisasi industri 4.0, di mana informasi dan data memiliki nilai penting. Selama ini proses penjaringan calon legislatif (caleg) parpol belum mengunakan mekanisme tersebut. Terkesan masih jadul, tidak transparan, dan mungkin didasarkan politik uang.
"Jika ini benar-benar dilakukan, diterapkan sebagai satu proses parpol untuk merekrut, mendidik dan proses selama duduk di legislatif serta serius diterapkan, maka sangat apresiasi," katanya, Rabu (20/10/2021).
Baca juga: Konvensi Rakyat Berbasis Digital Perindo Beri Ruang Regenerasi Kader
Selama ini belum ada parpol yang memanfaat mekanisme digital untuk proses demokrasi dan voting. Jika Perindo menggelar konvensi rakyat dengan menggunakan teknologi informasi dalam proses penjaringan caleg dan voting, termasuk dalam komunikasi, informasi, interaksi, dan transparansi program kerja maupun laporan parpol, sehingga konstituen mengetahuinya, maka partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu akan menjadi parpol pertama yang memanfaatkan digitalisi di era industri 4.0.
"Parpol lain seharusnnya juga sudah melirik ke sana. Terutama konsolidasi dan tranparansi. Sehingga konstituen akan mudah mencari informasi partai. Karena sekarang belum, masih susah dalam mengaksesnya," katanya.
Menurut Ismail Fahmi, konvensi rakyat berbasis digital adalah hal yang bagus dan harus diperkenalkan kepada publik dan menjadi bentuk dari demokrasi di era industri 4.0. Proses interaksi menjadi lebih mudah antara konstituen dan parpol.
Namun Ismail Fahmi mengingatkan apakah publik sudah siap? Ia yakin sebagian besar masyarakat belum siap karena belum pernah ada sebelumnya, sehingga tantangan ini harus dihadapi. "Jika benar-benar konvensi rakyat dilakukan akan menjadi satu pelajaran bagi partai lain dan butuh proses dalam berdemokrasi," kata pemilik Drone Emprit itu.
Menurut Ismail Fahmi, di era sekarang sudah saatnya demokrasi dan partai politik memanfaatkan digitalisasi industri 4.0, di mana informasi dan data memiliki nilai penting. Selama ini proses penjaringan calon legislatif (caleg) parpol belum mengunakan mekanisme tersebut. Terkesan masih jadul, tidak transparan, dan mungkin didasarkan politik uang.
"Jika ini benar-benar dilakukan, diterapkan sebagai satu proses parpol untuk merekrut, mendidik dan proses selama duduk di legislatif serta serius diterapkan, maka sangat apresiasi," katanya, Rabu (20/10/2021).
Baca juga: Konvensi Rakyat Berbasis Digital Perindo Beri Ruang Regenerasi Kader
Selama ini belum ada parpol yang memanfaat mekanisme digital untuk proses demokrasi dan voting. Jika Perindo menggelar konvensi rakyat dengan menggunakan teknologi informasi dalam proses penjaringan caleg dan voting, termasuk dalam komunikasi, informasi, interaksi, dan transparansi program kerja maupun laporan parpol, sehingga konstituen mengetahuinya, maka partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu akan menjadi parpol pertama yang memanfaatkan digitalisi di era industri 4.0.
"Parpol lain seharusnnya juga sudah melirik ke sana. Terutama konsolidasi dan tranparansi. Sehingga konstituen akan mudah mencari informasi partai. Karena sekarang belum, masih susah dalam mengaksesnya," katanya.
Menurut Ismail Fahmi, konvensi rakyat berbasis digital adalah hal yang bagus dan harus diperkenalkan kepada publik dan menjadi bentuk dari demokrasi di era industri 4.0. Proses interaksi menjadi lebih mudah antara konstituen dan parpol.
Namun Ismail Fahmi mengingatkan apakah publik sudah siap? Ia yakin sebagian besar masyarakat belum siap karena belum pernah ada sebelumnya, sehingga tantangan ini harus dihadapi. "Jika benar-benar konvensi rakyat dilakukan akan menjadi satu pelajaran bagi partai lain dan butuh proses dalam berdemokrasi," kata pemilik Drone Emprit itu.
tulis komentar anda