Albertus Sumbogo Sebut Dukungan Nonstruktural terhadap Ganjar Sah-sah Saja
Senin, 18 Oktober 2021 - 12:21 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo Albertus Sumbogo mengatakan ungkapan dukungan terhadap Ganjar Pranowo ataupun Puan Maharani melalui nonstruktural sebagai sesuatu hal yang wajar. Menurutnya, dukungan terhadap kader banteng moncong putih melalui nonstruktural penting dilakukan.
"Sementara saya yakini struktural partai di Jawa Tengah, hampir pasti tidak akan mendukung pak Ganjar. Dan secara masif melakukan ikhtiar politik supaya Mbak Puan di deklarasikan oleh kelompok-kelompok nonstruktural," ujar Albertus, Senin (18/10/2021).
Dia berpandangan deklarasi dukungan dari kelompok nonstruktural di luar PDIP tersebut merupakan hal normal dalam proses demokrasi.
"Bahkan oleh kelompok masyarakat lain sekalipun kelompok itu ahistoris terhadap PDI Perjuangan dan menurut saya itu ya sah-sah saja sebagai ikhtiar politik," jelas Albertus.
Sebagaimana diketahui, kisruh Celeng vs Banteng berbuntut panjang setelah Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo, Albertus Sumbogo dan sejumlah anggota kader lainnya dipanggil DPP PDI Perjuangan pada Jumat (15/10/2021) terkait dukungan untuk Ganjar Pranowo agar maju dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.
Sebagaimana diketahui, kisruh Celeng vs Banteng berbuntut panjang setelah Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo Albertus Sumbogo dan sejumlah anggota kader lainnya dipanggil DPP PDI Perjuangan pada Jumat (15/10/2021) terkait dukungan untuk Ganjar Pranowo agar maju dalam Pilpres 2024.
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto (Pacul) sebut kader yang deklarasi dukungan capres sebelum arahan Megawati Soekarnoputri disebut keluar barisan, bukan banteng tapi celeng.
Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Purworejo Albertus Sumbogo menyebutkan dirinya merasa prihatin atas sebutan 'celeng' yang dikatakan oleh Bambang Pacul. Meski demikian menurutnya, ucapan Bambang Pacul soal celeng itu justru semakin membakar semangat ia bersama kader lainnya untuk mendukung Ganjar Pranowo maju dalam Pilpres 2024.
"Teman-teman membuat satire atau meme (logo Celeng Merah dengan taring putih dan tulisan Barisan Celeng Berjuang) itu (karena) tersinggung. Namun meskipun dianggap celeng tetap harus berjuang untuk kebenaran dan nuraninya," kata Albertus.
"Sementara saya yakini struktural partai di Jawa Tengah, hampir pasti tidak akan mendukung pak Ganjar. Dan secara masif melakukan ikhtiar politik supaya Mbak Puan di deklarasikan oleh kelompok-kelompok nonstruktural," ujar Albertus, Senin (18/10/2021).
Baca Juga
Dia berpandangan deklarasi dukungan dari kelompok nonstruktural di luar PDIP tersebut merupakan hal normal dalam proses demokrasi.
"Bahkan oleh kelompok masyarakat lain sekalipun kelompok itu ahistoris terhadap PDI Perjuangan dan menurut saya itu ya sah-sah saja sebagai ikhtiar politik," jelas Albertus.
Sebagaimana diketahui, kisruh Celeng vs Banteng berbuntut panjang setelah Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo, Albertus Sumbogo dan sejumlah anggota kader lainnya dipanggil DPP PDI Perjuangan pada Jumat (15/10/2021) terkait dukungan untuk Ganjar Pranowo agar maju dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.
Sebagaimana diketahui, kisruh Celeng vs Banteng berbuntut panjang setelah Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo Albertus Sumbogo dan sejumlah anggota kader lainnya dipanggil DPP PDI Perjuangan pada Jumat (15/10/2021) terkait dukungan untuk Ganjar Pranowo agar maju dalam Pilpres 2024.
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto (Pacul) sebut kader yang deklarasi dukungan capres sebelum arahan Megawati Soekarnoputri disebut keluar barisan, bukan banteng tapi celeng.
Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Purworejo Albertus Sumbogo menyebutkan dirinya merasa prihatin atas sebutan 'celeng' yang dikatakan oleh Bambang Pacul. Meski demikian menurutnya, ucapan Bambang Pacul soal celeng itu justru semakin membakar semangat ia bersama kader lainnya untuk mendukung Ganjar Pranowo maju dalam Pilpres 2024.
Baca Juga
"Teman-teman membuat satire atau meme (logo Celeng Merah dengan taring putih dan tulisan Barisan Celeng Berjuang) itu (karena) tersinggung. Namun meskipun dianggap celeng tetap harus berjuang untuk kebenaran dan nuraninya," kata Albertus.
(kri)
tulis komentar anda